Proses Pembalajaran Selama Pandemi COVID-19 Di NTT Hanya Tercapai 60 Persen

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Hendrina S Laiskodat dalam kegiatan diskusi "Bangkitkan, Pulihkan Pendidikan di NTT, Wujudkan Merdeka Belajar di NTT, Rabu (25/5).
banner 468x60

“Terjadi perubahan yang drastis. Dalam kondisi itu para guru tetap berupaya bagaimana proses pembelajaran tetap berlangsung sehinga semua target tercapai, namun ditemui banyak kendala baik SDM maupun sarana dan prasaran pendukung,” kata Hendrina S Laiskodat.

Kupang, MediasiNTT.Com – Proses pembelajaran yang berlangsung di lembaga pedidikan atas di Nusa Tenggara Timur selama masa pandemi COVID-19 hanya dapat tercapai 60 persen karena pembelajaran secara online kurang maksimal karena keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana.

Read More
banner 300250

Demikian dikatakan Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Hendrina S Laiskodat dalam kegiatan diskusi “Bangkitkan, Pulihkan Pendidikan di NTT, Wujudkan Merdeka Belajar di NTT, Rabu (25/5).

Dalam lima tahun kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat-Wakil Gubernur Josef A Nae Soi telah kata dia menetapkan misi “NTT Bangkit NTT Sejahtera” termasuk dalam sektor pendidikan yaitu meningkatkan sumber daya manusia.

Dikatakannya, indikator dalam pembangunan sektor pendidikan ada tiga yaitu melalui literasi, numerasi dan pendidikan karakter.

Hendrina menegaskan proses pembelajaran sebelum tahun 2020 dilakukan tatap muka dikelas namun setelah pandemi covid-19 menerpa berubah menjadi pembelajaran secara online.

“Terjadi perubahan yang drastis. Dalam kondisi itu para guru tetap berupaya bagaimana proses pembelajaran tetap berlangsung sehinga semua target tercapai, namun ditemui banyak kendala baik SDM maupun sarana dan prasaran pendukung,”ujarnya.

Dia menjelaskan proses pembelajaran yang berlangsung di lembaga pedidikan pada jenjang pendidikan SMA di Nusa Tenggara Timur selama masa pandemi COVID-19 hanya dapat tercapai 60 persen karena pembelajaran secara online kurang maksimal serta adanya keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana.

Dia mengajak para guru untuk melakukan kolaborasi sistem pembelajaran secara online dan tatap muka karena metode seperti itu juga memiliki dampak positif dalam peningkatan kemerdekaan belajar bagi anak didik.

Sementara itu Bupati Sumba Barat Yohanis Dade mengatakan dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dilakukan melalui penguatan karakter siswa.

“Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sumba Barat. Salah satu yang dilakukan dengan memperkuat program penguatan karakter siswa di sekolah,” kata Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade.

Ia menyebutkan Kabupaten Sumba Barat memiliki TK/PAUD sebanyak 190 sekolah dengan peserta didik 5.573 orang , SD Negeri maupun swasta terdapat 91 satuan pendidikan dengan jumlah peserta didik mencapai 20.660 orang.

Selain itu untuk tingkat SLTP Negeri maupun swasta di Kabupaten Sumba Barat mencapai 40 sekolah dengan peserta didik ada 9.574 orang.

Dengan demikian menurut dia jumlah peserta didik mulai PAUD/TK hingga SLTP di kabupaten di Pulau Sumba itu mencapai 35.798 orang.

Menurut dia kualitas pendidikan anak menjadi lebihan baik tergantung tiga hal yaitu kegiatan kualitas pembelajaran di kelas, karakter anak dan aksesibilitas.

“Persoalan mendasar dalam pembangunan sektor pendidikan di Sumba Barat bagaimana mengembalikan anak-anak yang putus sekolah bisa kembali ke sekolah,”tegasnya.

Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade

Dia menjelaskan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat sudah sukses dalam mengembangkan pendidikan karakter anak yang berlangsung pada anak-anak kelas awal terutama kelasi I hingga III di kecamatan Tanah Rihu.

Berbagai praktik baik yang dilakukan pada sejumlah sekolah itu sedang dikembangkan ke beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Wanokaka, Kecamatan Lamboya dan Kecamatan Lamboya Barat.

“Kerja sama dengan lembaga Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) memiliki manfaat yang luar biasa dalam pembangunan sektor pendidikan terurama dalam kaitan dengan pembentukan karakter anak sehingga program itu dikembangkan ke wilayah kecamatan lainnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sumba Barat,” kata Yohanis Dade. (Gige/ant)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *