Bunda Julie Laiskodat Pimpin HKTI NTT Periode 2021-2027

Ny Julie Sutrisno Laiskodat ditetapkan sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Periode 2021-2027.
banner 468x60

“Jadi tentu kami butuhkan dukungan yang strong, karena kami juga memiliki sejumlah program besar di NTT. Jadi Julie Laiskodat orang yang tepat, untuk bagaimana mengkonsolidasikan HKTI dan melakukan kerja nyata di lapangan pada sektor pertanian,” kata Handoko

Kupang, MEDIASINTT.COM – Julie Sutrisno Laiskodat ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Periode 2021-2027.

Bacaan Lainnya
banner 300250

Anggota DPR RI yang akrab disapa bunda Julie ini terpilih menjadi Ketua HKTI NTT, usai mendapatkan rekomendasi dari Dr. Moeldoko, S.I.P, selaku Ketua Umum HKTI Pusat.

Ketua Umum HKTI, Dr. Moeldoko, dalam sambutannya, yang diwakili Handoko, selaku Ketua Bidang OKK HKTI menjelaskan, Julie Sutrisno Laiskodat ditunjuk sebagai ketua, karena dinilai tepat dan layak untuk memimpin HKTI NTT.

“Kita pilih beliau karena memang profilnya sangat cocok. Dimana dia sebagai anggota DPR RI Komisi IV dan istri dari Gubernur NTT, sehingga tentu memiliki kekuatan tersendiri,” ujar Handoko di Hotel Sasando Kupang, Rabu 27 Juli 2022.

Menurut Handoko, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki karakteristik yang unik dan sangat berbeda dengan daerah lain di Indonesia, dimana tantangannya begitu besar, namun memiliki potensi yang luar biasa.

“Jadi tentu kami butuhkan dukungan yang strong, karena kami juga memiliki sejumlah program besar di NTT. Jadi Julie Laiskodat orang yang tepat, untuk bagaimana mengkonsolidasikan HKTI dan melakukan kerja nyata di lapangan pada sektor pertanian,” jelasnya.

Dia menjelaskan, masalah pupuk subsidi saat ini menjadi masalah yang sulit direalisasikan. Sehingga pihaknya lebih berpikir untuk melihat masalah itu sebagai sebuah peluang, daripada masalah yang dibesar-besarkan.

“Ini adalah peluang. Maka kami mendorong kemudahan inovasi dan ekosistem industri pupuk non subsidi dari mereka yang tidak mendapat mandat dari pemerintah, sehingga dapat memanimalisir ketergantungan terhadap pupuk subsidi,” ungkapnya.

“Mari kita anggap tantangan ini sebagai peluang, karena banyak sumber daya yang bisa kita manfaatkan di sekitar kita untuk membuat pupuk,” tambahnya.

Sementara Ketua HKTI NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, ia tidak merasa asing dengan jabatan baru yang diembannya, karena sebagai Anggota DPR RI dan Ketua Dekranasda NTT, ia sudah sering berhubungan dengan sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

“Selama ini saya sudah sering berhubungan dengan sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Dan jajaran yang ada saat ini adalah mereka-mereka yang pakar di bidangnya masing-masing,” terang bunda Julie.

Menurut bunda Julie, pihaknya akan segera mencari kelompok-kelompok disetiap daerah di NTT yang bisa menjadi contoh, dan bisa melahirkan kelompok-kelompok baru dari hulu hingga ke hilir.

Terkait masalah pupuk subsidi, bunda Julie menegaskan, pihaknya hanya menginginkan agar masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan pupuk non subsidi dan mandiri.

Sebagai anggota DPR RI, bunda Julie tentu mengetahui persis keuangan secara nasional. Dimana kebutuhan pupuk subsidi sangat tinggi, namun Kementrian Keuangan hanya bisa mendistribusikan 30 persen setiap tahun.

“Kami di DPR RI sudah berdebat terus. Tetapi memang uangnya tidak ada untuk pupuk subsidi. Jadi saya harap sekarang adalah harus ada program-program seperti UPO dan pupuk cair lainnya,” tandasnya. (Gige/Rio)

 

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *