Polda NTT Mencatat 382 Warga Meninggal Akibat Lakalantas Selama 2023

Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiyono menyematkan pita sebagai tanda dimulainya Operasi Keselamatan Turangga TA 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu. Foto MEDIASI NTT.COM/BENY.
Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiyono menyematkan pita sebagai tanda dimulainya Operasi Keselamatan Turangga TA 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu. Foto MEDIASI NTT.COM/BENY.
banner 468x60

“Sasaran operasi mencakup segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata yang dapat menghambat serta mengganggu kamseLtibcarLantas,” tegas Brigjen Pol Awi Setiyono.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menyebutkan selama 2023 terdapat 382 warga di provinsi berbasis kepulauan itu yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas.

Read More
banner 300250

“Kasus kecelakaan lalulintas di Provinsi Nusa Tenggara Timur cenderung terjadi kenaikan,” kata Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiyono kepada wartawan usai memimpin apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Keselamatan Turangga TA 2024, Sabtu (2/3/24).

Kegiatan ini diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran keselamatan lalu lintas dengan melibatkan seluruh personel Polda NTT, PM AD AL dan AU, Sat Pol PP, Dinas Perhubungan, komunitas Ojek online, serta siswa-siswi SMA Kota Kupang.

Operasi Keselamatan Turangga TA 2024 dengan tema keselamatan berlalu lintas guna terwujudnya Indonesia maju, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka cipta kondisi menjelang Idul Fitri 1445 H yang berlangsung selama 14 hari mulai 4 hingga 17 Maret 2024.

Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan berdasarkan data jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda NTT berdasarkan aplikasi Integrated Road Safety Management System (IRSMS) yang dikelola Ditlantas Polda NTT pada tahun 2023 terjadi kasus kecelakaan lalulintas sebanyak 1.407 kejadian, dengan korban meninggal dunia 382 orang, sementara korban luka berat mencapai 623 orang, serta luka ringan 1.479 orang.

Menurut dia apabila dibandingkan perode yang sama pada 2022 kasus kecelakaan lalulintas yang terjadi di provinsi berbasis kepulauan ini mencapai 1.293 kejadian.

“Terjadi kenaikan jumlah kecelakaan lalulintas sebesar 130 kejadian atau naik 30 persen,” kata Brigjen Pol Awi Setiyono.

Menurut dia kasus kecelakaan lalulintas yang merenggut ratusan jiwa raga di NTT itu pada umumnya karena kesalahan manusia.

Selain itu kata dia jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi pada 2023 mencapai 29.038 pelanggaran, sementara pada 2022 sejumlah 24.444 pelanggaran, terdapat kenaikan sejumlah 4.594 pelanggaran atau naik 19 persen.

Dikatakannya operasi Kepolisian Keselamatan Turangga 2024 merupakan bagian dari upaya harkamtibmas yang menekankan kegiatan preventif, dan humanis dengan tujuan adalah meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.

“Sasaran operasi mencakup segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata yang dapat menghambat serta mengganggu kamseLtibcarLantas,” tegas jenderal bintang satu itu.

Menurut dia beberapa sasaran kegiatan operasi ini seperti tidak menggunakan helm, kendaraan yang melebihi kapasitas (overload), pengemudi di bawah umur, berkendara dengan membonceng lebih dari satu orang, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan handphone saat berkendara, melebihi batas kecepatan, dan melawan arus lalu lintas.

“Dengan pelaksanaan operasi ini, diharapkan dapat menekan jumlah korban fatalitas laka lantas dan meminimalisir kemacetan lalu lintas. Keselamatan tahun ini menjadi fokus utama guna mewujudkan Indonesia Maju melalui disiplin dan kesadaran berlalu lintas yang tinggi” kata Brigjen Pol Awi Setiyono. (Ben)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *