“Saya bersyukur sudah terdaftar aktif sebagai peserta JKN yang dibayarkan oleh pemerintah. Karena seandainya tidak ada Program JKN, mungkin banyak masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah seperti saya akan kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan dengan biaya tinggi. Dengan Program JKN yang berkonsep gotong royong, jadi kita seperti menabung dan juga dapat membantu peserta yang sedang sakit,” ujar Dirvan.
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan terus hadir memberikan penjaminan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Sampai saat ini sudah banyak peserta yang merasakan manfaat dari program ini. Dengan pelayanan yang bertumbuh semakin baik, kepercayaan masyarakat terhadap program ini pun terus meningkat.
Inilah yang dirasakan oleh Dirvan Renold Siokain (27) yang merupakan peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia sudah cukup lama menggunakan kartu JKN dan sudah beberapa kali menggunakan kartu ini untuk berobat di Puskesmas termpat dirinya terdaftar. Ketika ditemui tim Jamkesnews, Dirvan sedang menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Kota Kupang karena lututnya terasa sangat nyeri.
“Sebenarnya saya ke rumah sakit ini untuk mengantar istri yang mau melahirkan. Tetapi sesampainya di rumah sakit tiba-tiba kedua lutut saya nyeri sekali, hingga saya langsung masuk IGD untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah itu, dokter menyarankan perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan. Jadi saat ini saya sedang menunggu antrean pemeriksaan lanjutan itu,” ungkap Dirvan, Selasa (23/01).
Penyakit nyeri lutut Dirvan sebenarnya sudah pernah ia rasakan juga dulu. Namun hanya berobat di Puskesmas sudah sembuh, sehingga tidak pernah dirujuk ke rumah sakit. Ia pun berharap usai mendapat perawatan lebih lanjut, penyakitnya lututnya bisa sembuh secepatnya. Apalagi saat ini ia juga harus menemani istrinya yang akan melahirkan di rumah sakit tersebut.
“Saya bersyukur ketika sakit, saya dapat langsung berobat menggunakan kartu JKN. Pelayanan yang diberikan sangatlah baik selama ini saya rasakan. Tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan ketika salama ini berobat di Puskesmas. Menurut saya untuk pelayanan di rumah sakit juga tidak kalah bagusnya. Ketika lutut saya sakit, dokter dan petugas rumah sakit dengan sigap langsung memberikan pemeriksaan pada lutut saya,” kata Dirvan.
Selama ini Dirvan tidak pernah dikenakan biaya lagi ketika berobat menggunakan kartu JKN. Semua biaya sudah ditanggung penuh oleh Program JKN, sehingga ia bisa lebih tenang ketika menghadapi penyakit seperti saat ini. Ia pun bisa fokus pada penyembuhan tanpa harus memikirkan berapa biaya yang yang ia keluarkan.
“Saya bersyukur sudah terdaftar aktif sebagai peserta JKN yang dibayarkan oleh pemerintah. Karena seandainya tidak ada Program JKN, mungkin banyak masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah seperti saya akan kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan dengan biaya tinggi. Dengan Program JKN yang berkonsep gotong royong, jadi kita seperti menabung dan juga dapat membantu peserta yang sedang sakit,” ujar Dirvan.
Dirvan ingin semua penduduk Indonesia bisa segera terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga ketika jatuh sakit, mereka juga mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik seperti yang sudah ia rasakan selama ini. Ia mengimbau untuk peserta yang sudah terdaftar agar dengan rutin membayarkan iuran setiap bulan, sehingga jika membutuhkan pelayanan kesehatan sudah tidak perlu cemas lagi karena status kepesertaannya selalu aktif. Ia berpesan jangan sampai ketika sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan tapi kartu JKN tidak aktif, maka itu akan menghambat pelayanan kesehatan nantinya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan yang sudah menyelenggarakan Program JKN ini dengan sangat baik. Dapat dilihat dengan banyaknya peserta yang sudah aktif terdaftar sebagai peserta JKN dan memanfaatkan program ini. Semoga pelayanannya semakin baik lagi dan tidak ada lagi peserta yang kesulitan mengakses pelayanan kesehatan,” tutur Dirvan. (*/Ben)