“Saya sangat berterima kasih kepada negara yang sudah menghadirkan Program JKN untuk masyarakat Indonesia. Terima kasih sudah memikirkan kami semua yang memiliki keterbatasan dalam perekonomian sehingga sekarang setiap orang bisa merasakan perlindungan jaminan kesehatan. Peserta JKN yang perlu berobat bisa tenang pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis sesuai kebutuhannya masing-masing, tidak perlu takut lagi berobat karena tidak punya uang,” kata Neni.
KUPANG MEDIASI NTT.COM – Sebagai peserta Program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), Neni (24) merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari kebaikan program ini. Berkat JKN, ia bisa mengobai penyakit yang ia alami ini sejak lahir dan membutuhkan perawatan rutin. Belum lagi ketika penyakitnya kambuh, berbagai obat-obatan harus dikonsumsi agar kondisinya bisa senantiasa terjaga.
Berdasarkan diagnosis oleh dokter, penyakit yang Neni alami disebut hypertrophic cardiomyopathy yang disebabkan oleh penebalan dinding dan otot jantung secara tidak normal. Penebalan abnormal ini sering terjadi di dinding bilik kiri jantung. Dinding jantung yang menebal menyebabkan jantung lebih sulit memompa darah secara normal.
“Setiap bulan paling tidak sekali penyakit saya kambuh. Kalau saya tidak bisa menanganinya dengan obat-obatan, maka saya membutuhkan perawatan di rumah sakit. hal yang menjadi penyebab kambuh adalah disebabkan karena terlalu sering beraktivitas berat. Jujur saja mungkin saya akan sangat kesulitan membayar biaya perawatan jika tidak pakai JKN,” jelas Neni pada Rabu (31/07).
Neni juga menjelaskan bahwa ia terkesima dengan pelayanan dan kemudahan yang ia terima dari rumah sakit ketika ia berobat tanpa didampingi ayahnya seperti biasa. Saat penyakit Erni kambuh dan ia merasa sudah tidak bisa menanganinya dengan obat-obatan lagi, ia terpaksa pergi ke rumah sakit sendiri saat itu juga.
“Karena melihat saya yang cukup kesulitan, suster di RS. St. Carolus Boromeus pun langsung membantu melayani saya untuk mendaftar dan mengurus administrasi. Saya merasa sangat diperlakukan dengan baik. Setelah mengurus administrasi, perawat juga dengan sigap langsung mengarahkan saya langsung ke IGD. Kemudian saya menunggu ruangan dengan waktu yang cukup cepat. Makanya saya bilang bahwa pelayanan di sini sangat memuaskan karena memang kenyataannya saya dilayani dengan begitu sangat baik, tanpa pandang bulu,” jelas Neni.
Neni sangat bersyukur karena ia menjadi salah satu peserta program JKN, sebab ia sangat sadar bahwa penyakitnya jelas membutuhkan perawatan yang rutin dan biayanya pasti mahal. Dengan adanya Program JKN, kini ia dan ayahnya bisa terbebas dari rasa khawatir akan biaya pengobatan dan pemeriksaan.
“Saya sangat berterima kasih kepada negara yang sudah menghadirkan Program JKN untuk masyarakat Indonesia. Terima kasih sudah memikirkan kami semua yang memiliki keterbatasan dalam perekonomian sehingga sekarang setiap orang bisa merasakan perlindungan jaminan kesehatan. Peserta JKN yang perlu berobat bisa tenang pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis sesuai kebutuhannya masing-masing, tidak perlu takut lagi berobat karena tidak punya uang,” ujarnya.
Ia juga berpendapat bahwa BPJS Kesehatan melalui Program JKN yang sudah berkembang dengan baik ini bisa terus meningkatkan mutu pelayanannya. Menurut Erni, ia melihat sudah banyak orang yang menggunakan BPJS Kesehatan. Artinya Program JKN ini sudah berkembang sangat maksimal dalam meningkatkan pelayanannya, bahkan dengan mengunjungi pasien-pasien di rumah sakit.
“Itu tanda bahwa mereka memperhatikan hal sedetail itu dalam mengevaluasi hal-hal yang harus diperbaiki. Saya percaya bahwa Program JKN ini akan terus semakin berjalan demi memfasilitasi masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang layak sebagaimana mestinya,” katanya. (*/Ben)