“Gubernur menjadi jawaban atas semua pergumulan Jemaat ARIT Fatukanutu,” kata Pdt. Elisabeth Thon Neno-Mocka S.Si Teol .
Oelamasi, MediasiNTT.Com – Pdt. Elisabeth Thon Neno-Mocka S.Si Teol menilai Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat merupakan sosok pemimpin yang rendah hati.
Demikian dikatakan Pdt. Elisabeth Thon Neno-Mocka S.Si Teol dalam Kebaktian Utama Minggu Sengsara ke-VI di Gereja Aku Rindu Ikut Tuhan (ARIT) Fatukanutu, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang yang dihadiri Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, Minggu (3/4).
Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat seperti dikatakan Pdt. Elisabeth Thon Neno-Mocka S.Si Teol pada pertemuan sebelumnya di kantor Gubernur, beliau bersedia hadir dalam ibadah bersama di tempat ini.
“Hal ini merupakan sejarah pertama Gereja ARIT Fatukanutu dikunjungi orang nomor satu di NTT,” ungkapnya.
Pdt. Elisabeth Thon Neno-Mocka S.Si Teol dalam suara gembalanya menyatakan, bahwa tak ada manusia yang rela hidupnya menderita, tapi Sang Kuasa rela menderita untuk melunasi dosa setiap manusia.
Untuk itu melalui penderitaan Kristus, kita diajarkan untuk terpanggil membantu dan menolong sesama.
“Gubernur menjadi jawaban atas semua pergumulan Jemaat ARIT Fatukanutu,” tegasnya.
Tuhan gerakkan hati Gubernur untuk datang kesini. Inilah pemimpin yang sesungguhnya dan berhati Kristus.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya menginginkan agar setiap Jemaat dipercayai Tuhan dalam melewati setiap proses kehidupan.
Seperti apa kepercayaan kata Viktor harus mampu bekerjasama dengan Tuhan, membebaskan kaum hina dari kelaparan, haus, terpenjara sosial dan berkekurangan lainnya.
“Sebagai contoh Pemerintah, dapat jalankan misi Kristus melalui usaha pertanian, peternakan, kesehatan dan program sosial lainnya, yang dapat bangkitkan masyarakat menuju sejahtera,” tegasnya.
Kunci keberhasilannya dengan ilmu pengetahuan, spiritual, membangun jaringan dan sehat, sehingga melalui empat point ini dapat tercipta manusia-manusia unggul, bekerjasama dengan Tuhan membangun orang lain.
Dibalik sikap Gubernur yang tegas ini, ia mengakui bahwa ia tidak pernah membenci orang, tapi ia tidak suka dengan pemimpin yang diberi tanggung jawab oleh Tuhan namun apatis.
Pemimpin itu menurut dia harus berada di tengah-tengah masyarakat, bukan habis waktu di kantor, sebab ia sering temui pemimpin yang cara berpikirnya melayani kantor, bukan melayani masyarakat.
Filosofi pemimpin menurut Gubernur Victor, harus siap bertumbuh dalam penderitaan, namun berguna bagi banyak orang.
Sementara untuk Jemaat ia berpesan, harus berkarakter berani, jauhi rasa malas, bangun relasi, bangkitkan diri dan orang lain. Semuanya itu sebagai wujud kolaborasi dengan Tuhan dan itulah surga.
Turut hadir dalam kegiatan ini Staf Ahli Bupati Kupang Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, yang juga adalah Plt.Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kab.Kupang, Ir.Pandapotan Siallagan, M.Si. (rio/gige)