Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Kupang Enam Bulan Belum Terima Insentif

Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe (tengha) saat rapat bersama para kepala puskesmas, (Foto Prokompim Kabupaten Kupang).
banner 468x60

“Bagi para kepala puskesmas  maupun staf yang tidak mampu bekerja maksimal harus dipindahkan ke tempat lain agar tidak menghambat pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan dengan baik,” kata Wakil Bupati Jerry Manafe.

Oelamasi, MediasiNTT.Com – Para tenaga kesehatan di Kabupaten Kupang hingga saat ini masih ada yang belum menerima insentif sehingga dikeluhkan para tenaga kesehatan di daerah itu.

Read More
banner 300250

Hal itu terungkap dalam rapat yang berlangsung di Aula Bupati Kupang di Oelamasi Senin (14/2/2022).

Turut serta dalam rapat itu Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang dr. Robert J. Amaheka, para Kepala Puskesmas, para Kader, Bendahara Puskesmas.

Wakil Bupati Jerry Manafe menyampaikan sektor kesehatan merupakan salah satu tulang punggung pemerintahan dimana setiap tahun tidak ada pemotongan anggaran.

Sehingga menurut Wakil Bupati Kupang, kepala dinas kesehatan dan kepala puskesmas untuk memperhatikan administrasi serta sisi kemanusiaan untuk memikirkan kader-kader yang sudah enam bulan insentifnya tidak dibayarkan.

“Apa pokok permasalahannya hingga saat ini insentif kader belum terbayarkan,” kata Wabup Jerry.

Dijelaskan Jerry Manafe, belum terbayarkannya insentif para kader posyandu ini merupakan dosa yang disengajakan untuk menyusahkan orang lain.

Hingga saat ini hanya dua Puskesmas yang sudah merealisasikan pembayaran insentif para kader selama 4 triwulan yaitu Puskesmas Baun dan Puskesmas Uitao.

“Saya kira ini merupakan persoalan normatif, apa kendalanya hingga Puskesmas lain tidak bisa seperti Puskesmas Baun. Para Kapus dituntut untuk lebih serius dalam menangani laporan keuangan,” kata Jerry.

Jerry Manafe juga menegaskan bagi para Kapus maupun staf yang tidak mampu bekerja maksimal harus dipindahkan ke tempat lain agar tidak menghambat pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan dengan baik.

Pada kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan dr. Robert Amaheka menuturkan masalah ini harus diselesaikan agar tidak menjadi krisis.

“Jangan malu bertannya apalagi sampai malu untuk belajar. Dengan kejadian ini, mengajarkan kita kenapa yang lain bisa dan yang lain tidak bisa. Selesaikan spj (surat pertanggung jawaban) dan identifikasi semua kader yang belum terbayarkan dan dipotong untuk dibayarkan otomatis,” kata Robert J Amaheka.

dr. Robert mengatakan bisa menjadi pembelajaran untuk ke depannya, spj-nya tidak dilakukan di bulan Desember tapi saat ini dengan sistem kerja langsung dibayarkan.

Seorang Kepala Puskesmas di Kabupaten Kupang sedang melakukan dialog dengan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe.

“Bila perlu fungsi bendahara di puskemas ditarik ke dinas saja,” ujarnya.

Kata dia Kades dan Kapus juga akan diberi trainning untuk bagaimana membuat perencanaan keuangan dengan baik.

Tidak hanya itu, Kapus Baun, Melton Pairikas menjelaskan, suksesnya pembayaran insentif kader di Puskesmas Baun harus dimulai dengan membangun hubungan yang baik dari para Kapus, Kader, Bendahara dan verifikator serta mengikuti semua persyaratan yang ada.

“Jika mau baik, kita harus bekerja ekstra dengan sistem yang sering berubah ini. Setiap petunjuk verifikator, langsung diperbaiki oleh bendahara puskesmas. Lakukan yang baik sebagai acuan pelaksana teknis. Serta bangun komitmen bersama dan rasa kekeluargaan dalam puskesmas”, tegas Melton (Rio)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *