“Saya tidak melihat adanya perbedaan dalam pelayanan yang diberikan antara peserta umum dan peserta JKN,” kata Ester.
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Kesehatan gigi merupakan bagian penting dari kesehatan yang sering kali terabaikan. Gigi yang terawat dengan baik dapat mencegah berbagai penyakit mulut dan juga berperan dalam menjaga kesehatan organ-organ lain yang ada di dalam tubuh kita. Namun, kadang kita lalai dalam dalam menjaga kesehatan gigi dengan kebiasaan buruk seperti jarang menyikat gigi, konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat merusak gigi.
Kebiasaan buruk seperti ini kalau diabaikan pada akhirnya dapat menyebabkan masalah serius seperti sakit gigi dan infeksi pada gusi. Ketika sakit gigi menyerang maka rasa nyeri yang timbul akan sangat mengganggu dan bahkan dapat menghambat aktivitas yang sedang kita lakukan. Begitulah yang dirasakan oleh Ester Januarti Bengu (20), salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Saat sedang menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Kota Kupang, ia menceritakan pengalaman pertamanya berobat ke poli gigi dengan menggunakan kartu JKN.
“Bulan lalu saya sering sekali mengalami sakit gigi, bahkan sampai sempat kesulitan makan. Untuk mengunyah makanan ringan sekalipun, rasanya sakit sekali. Hal itu sangat mengganggu aktivitas saya sehari-hari. Karena sudah tidak tahan dengan kondisi ini, saya memutuskan untuk pergi berobat ke Puskesmas Bakunase dengan ditemani oleh mama,” kata Ester mengawali ceritanya.
Setelah diperiksa oleh dokter di Puskesmas, ternyata masalahnya lebih serius dari yang Ester kira. Dokter menemukan bahwa daging di sekitar gigi Ester mengalami pembengkakan dan naik ke atas. Kondisi tersebut menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Dokter kemudian memberikan rujukan kepada Ester supaya bisa mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut di Rumah Sakit Bhayangkara. Menurut Ester, pada saat dia berobat dan diberikan surat rujukan di Puskesmas, pelayanan yang diberikan oleh petugas sangat baik dan ramah.
“Waktu saya berobat ke Puskesmas pelayanan yang diberikan itu sangat ramah, mulai dari administrasi hingga saya diperiksa oleh dokter semuanya dilayani dengan baik, bahkan waktu saya diberikan surat rujukan pun saya dilayani dengan ramah. Saya tidak melihat adanya perbedaan dalam pelayanan yang diberikan antara peserta umum dan peserta JKN,” ungkap Ester yang merupakan peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) tanggungan pemerintah pusat..
Menurut Ester, bukan hanya pelayanan ramah yang didapatkannya di Puskesmas saja, tapi juga pelayanan yang di dapat saat berobat di rumah sakit yang ramah dan sangat baik. Ester juga merasa bersyukur dirinya terdaftar di Program JKN, jadi dia tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk pengobatan giginya.
“Sama seperti pelayanan yang saya dapatkan di puskesmas, pelayanan yang saya terima di rumah sakit juga baik. Dokter dan perawat menangani saya dengan profesional jadi saya tidak merasa gelisah lagi. Saya sangat bersyukur, kalau saya ini terdaftar pada Program JKN. Waktu mau berangkat buat berobat saya pikir nanti akan mengeluarkan biaya lagi untuk berobat, tapi kata mama saya semuanya itu ditanggung BPJS Kesehatan lewat Program JKN ini. Kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk pengobatan karena semuanya itu gratis,” ungkapnya.
Di akhir perbincangan, Ester mengatakan bahwa ia benar-benar salut dengan Program JKN yang diusung oleh negara. Baginya, keberadaan Program JKN ini dapat membantu mensejahterakan kesehatan pada masyarakat dengan cara saling gotong royong membantu orang yang sakit. (jkn/ben)