“Untuk memastikan penyaluran BBM Subsidi Tepat Sasaran, pihak Pertamina juga terus berkoodinasi dengan Ketua HNSI Kupang terkait sosialisasi ketentuan penggunaan BBM bersubsidi tepat sasaran kepada Nelayan,” kata Ahad Rahedi.
KUPANG MEDIASI NTT.COM – Pertamina Patra Niaga telah melakukan pengecekan ke lokasi dan memastikan ketersediaan stok di SPBU aman dan mencukupi untuk kebutuhan nelayan sasaran yang ada di Kota Kupang
Area Manager Communication, Relation dan CSR Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Rabu menjelaskan guna memastikan penyaluran BBM Subsidi tepat sasaran, pihak Pertamina terus berkoodinasi dengan Ketua HNSI Kupang terkait sosialisasi ketentuan penggunaan BBM bersubsidi tepat sasaran kepada Nelayan.
Area Manager Communication, Relation dan CSR Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menegaskan hal itu terkait adanya informasi video online adanya issue kelangkaan BBM bersubsidi sehingga nelayan NTT kesulitan menangkap ikan pada tanggal 12 Agustus 2024 yang berlokasi Pelabuhan Tenau Kota Kupang.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT, ditemukan adanya indikasi tindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi yang diselundupkan ke Timor Leste dengan modus menggunakan surat rekomendasi Nelayan oleh oknum tertentu sehingga mengakibatkan nelayan kesulitan mendapatkan BBM subsidi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT melakukan pembatasan masa berlaku surat rekomendasi pembelian BBM agar mengurangi potensi penyalahgunaan surat rekomendasi.
Terkait pembatasan kuota dalam surat rekomendasi BBM akan dinormalkan kembali berdasarkan hasil monitoring dan pantauan lebih lanjut dari DKP Provinsi NTT.
Menanggapi hal tersebut, pihak Pertamina Patra Niaga segera melakukan pengecekan ke lokasi dan memastikan ketersediaan stok di SPBU aman dan mencukupi untuk kebutuhan nelayan sasaran.
Selain itu menghimbau kembali kepada pihak operator SPBU agar memastikan surat rekomendasi nelayan dilayani sesuai dengan ketentuan penyaluran BBM bersubsidi.
Berdasarkan koordinasi bersama pihak Pertamina, untuk kedepannya Dinas Kelautan dan Perikanan NTT akan menggunakan aplikasi X-STAR dalam penerbitan surat rekomendasi kepada Nelayan sehingga perhitungan kebutuhan dapat disesuaikan dengan kapasitas dan masa berlayar kapal.
“Untuk memastikan penyaluran BBM Subsidi Tepat Sasaran, pihak Pertamina juga terus berkoodinasi dengan Ketua HNSI Kupang terkait sosialisasi ketentuan penggunaan BBM bersubsidi tepat sasaran kepada Nelayan,” kata Ahad Rahedi.
Saat ini terdapat 5 Lembaga Penyalur yang terdiri dari 2 SPBU Nelayan dan 3 SPBU Reguler untuk melayani kebutuhan nelayan di Kota Kupang. Stock BBM bersubsidi di 5 SPBU tersebut terpantau aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Berdasarkan pemantauan bahwa kondisi saat ini pengambilan BBM bersubsidi oleh nelayan terpantau aman dan lancar. (*/Ben)