“Peninjauan ini merupakan instruksi Bapak Presiden kepada seluruh Kepala Daerah se-Indonesia untuk selalu turun ke lapangan dalam mengecek, tidak hanya ketersediaan sembako tetapi juga logistik yang memberikan manfaat bagi masyarakat banyak,” kata Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L. Kalake.
KUPANG, MEDIASINTT.COM – Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L. Kalake melakukan peninjauan ke PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Tenau Kupang guna melihat secara langsung ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam mengantisipasi kelangkaan saat memasuki perkiraan cuaca ekstrem musim penghujan.
“Peninjauan ini merupakan instruksi Bapak Presiden kepada seluruh Kepala Daerah se-Indonesia untuk selalu turun ke lapangan dalam mengecek, tidak hanya ketersediaan sembako tetapi juga logistik yang memberikan manfaat bagi masyarakat banyak,” kata Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L. Kalake di Kupang, Sabtu.
Dalam peninjauan itu Ayodhia G.L. Kalake didampingi Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT, Flori Rita Wuisan, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTT, Jusuf A. Adoe.
Penjabat Gubernur Ayodhia G.L. Kalake mengharapkan agar stok dan pendistribusian BBM ke daerah – daerah yang ada di NTT tetap lancar mengingat NTT sudah memasuki musim penghujan terlebih cuaca ekstrim yang biasa terjadi di awal-awal tahun serta mengantisipasi stok BBM menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru.
“Mengingat kita sudah memasuki musim penghujan yang diperkirakan akan ada cuaca ekstrem sehingga perlu mengantisipasi dengan ketersediaan stok BBM untuk pendistribusian ke daerah-daerah di NTT tetap terjaga sehingga tidak terjadi kelangkaan BBM ,” kata Ayodhia G.L. Kalake.
Selain itu kata dia perlu juga diantisipasi ketersediaan stok BBM menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru tetap aman terkendali.
Sementara itu Sales Area Manager Retail NTT PT Pertamina Patra Niaga Region Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara, Ziko Wahyudi menjelaskan bahwa prakiraan cuaca ekstrim memang biasa terjadi pada bulan Januari- Maret, sehingga hal ini harus diantisipasi dengan menambahkan tempat penyimpanan BBM lebih banyak untuk didistribusikan ke wilayah yang sulit dijangkau karena cuaca ekstrem.
Menurut dia, Pertamina telah melakukan antisipasi cuaca ekstrem pada Januari hingga Maret di sejumlah daerah seperti Pulau Rote, Sabu dengan menambahkan penyimpanan yang lebih, sehingga jika kapal tidak bisa berlayar untuk mengantar BBM ke daerah-daerah itu, masih memiliki penyimpanan stok BBM untuk mengantisipasi cuaca ekstrem maupun untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru. (ade)