Gerakan Orang Tua Asuh Mampu Menurunkan Anak Stunting Di Kabupaten Kupang

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake (kedua dari kanan) saat melhat kondisi anak stunting di Desa Raknamo Kabupaten Kupang. (Foto Prokopim Kabupaten Kupang).
Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake (kedua dari kanan) saat melhat kondisi anak stunting di Desa Raknamo Kabupaten Kupang. (Foto Prokopim Kabupaten Kupang).
banner 468x60

KUPANG MEDIASINTT.COM – Bupati Kupang Korinus Masneno menegaskan program Gerakan Orang Tua Asuh yang gencar dilakukan teryata mampu menurunkan angka stunting di daerah itu.

“Upaya penurunan stunting di Kabupaten Kupang dilakukan melalui gerakan orang tua asuh. Gerakan itu merupakan bentuk kolaborasi antar Pemkab Kupang, TNI/Polri, NGO dan stakeholder lainnya dalam melakukan  penurunan angka stunting. Upaya yang dilakukan tersebut memberikan hasil penurunan angka stunting pada pengukuran bulan Agustus 2023 menjadi 12 persen,” kata Bupati Kupang Korinus Masneno.

Bacaan Lainnya
banner 300250

Bupati Kupang Korinus Masneno menegaskan hal itu saat menerima Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake yang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kupang pada Sabtu.

Ayodhia Kalake berkunjung ke Kabupaten Kupang dalam rangka memberikan bantuan penanganan stunting di Kecamatan Amabi Oefeto Kabupaten Kupang.

Korinus Masneno mengatakan pada awal kepemimpinanya pada 2019, angka stunting di Kabupaten Kupang berada pada angka 34 persen.

Angka stunting terus mengalami penurunan dan pada 2023 menurun menjadi 12 persen dibawah target nasional yakni 14 persen.

“Upaya pencegahan stunting harus mulai dilakukan saat ibu hamil dengan asupan makanan bergizi yang baik  untuk mencegah adanya anak yang mengalami stunting,” kata Korinus Masneno.

Dikatakannya rendahnya pengetahuan keluarga tentang pola asuh anak dan pola konsumsi pangan keluarga yang bergizi dengan memanfaatkan sumber daya lokal masih sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya intervensi secara tepat sasaran dan tepat waktu dalam menangani stunting sehingga menjadi lebih baik.

Sementara itu Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake mengatakan penanganan stunting tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri tetapi butuh kerja kolaborasi semua unsur terkait, karena akan memudahkan dan mempercepat penurunan stunting dan dapat mencapai target yang ditetapkan pemerintah.

Dia mengatakan evaluasi secara berkala secara rutin perlu dilakukan untuk perbaikan jika ada kekurangan.

Pada kesempatan itu Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake menyerahkan bantuan berupa satu pasang kambing etawa, 10 ekor ayam petelur, 50 kilogram pakan ayam, telur ayam, 200 kg ikan dan 1.500 ekor bibit ikan nila, dua paket permainan untuk PAUD, 40 set alat edukasi cuci tangan, 2 unit cool box guna mendukung penanganan anak stunting di Desa Raknamo yang memiliki 39 orang anak stunting.

Dia berharap Kambing dan ayam yang diberikan tidak dipotong, tetapi dipelihara karena akan hasilkan susu dan telur yang bermanfaat untuk anak-anak dan ibu-ibu hamil.

“Kami menghimbau Camat dan Kepala Desa agar melakukan gerakkan masyarakat menanam sayur di pekarangan rumah untuk kebutuhan gizi keluarga,” kata Ayodhia Kalake. (Ben)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *