Oleh Jakob J Herin (Mantan Wartawan Suara Timor Timur dan penulis The UN is Responsible for Human Rights Abuses in East Timor An Insider Story 2018)
DILI, MEDIASI NTT.COM – MASYARAKAT Timor Timur telah berjuang selama 24 tahun untuk membebaskan diri dari kolonial Indonesia dan kini telah meraih kemerdekaan pada tanggal 20 Mei 2000. Hari ini ( 20 Mei 2025) seluruh rakyat dinegeri ini merayakan 25 tahun Kemerdekaan Republik Demokrat of Timor Leste. Namun meraih kemerdekaan belum juga cukup bagi seluruh masyarakat yang hidup di negeri ini.
Rakyat butuh makan, beli baju, celana, sekolah, pekerjaan,bayar rumah sakit dan butuh tabungan untuk hari tua. Kesemuanya ini merupahkan kebutuhan pasti setiap manusia. Dan untuk mencapai kebutuhan ini, situasi di negeri ini wajib hidup dalam kedamaian.
Balas dendam dalam masyarakat sebuah negara tidak akan mencapai kedamaian sejati dan kesejahteraan. Bahkan kita akan mengingat kebelakang dimana setelah turun dari gunung Matabean ada yang hidup tanpa makanan yang cukup belum bisa berkebun untuk menanam Jagung, Padi, Ubi untuk mempertahankan hidup . Kita hanya mengharapkan belas kasih dari orang lain.Lupakan semua pengalaman pahit dalam masa lalu. Sudah saatnya kita harus bangkit dan berjuang untuk meraih cita cita kemerdekaan Politik telah dicapai namun kemerdekaan ekonomi belum tercapai.
Bagaimana mencapai kemajuan ekonomi bagi negeri ini. Saya teringat pesan Yahweh, dari Surga. Marilah kita meninjau aspek-aspek kehidupan politis dan ekonomis. Orang-orang yang bagaimana dapat membantu manusia untuk mencapai kemajuamu ? Adalah orang-orang jenius. Oleh sebab itu dunia harus menghargai orang-orang jeniusnya dan mengijinkan mereka memerintah Bumi.
Pertama, saat ini kekuasaan ada di tangan orang-orang brutal, yang lebih unggul dari orang-orang lain karena kekuatan otot mereka. Kedua,yang berkuasa adalah si kaya, yang menggunakan uang mereka untuk mempekerjakan banyak “orang brutal‟ untuk melayani mereka. Lalu kaum politisi yang memperdayakan masyarakat dari negara-negara demokratis dengan harapan-harapan mereka sendiri – belum lagi bicara tentang kaum militer yang suksesnya telah didasarkan atas organisasi kebrutalan yang rasional.
Satu-satunya tipe manusia yang belum pernah Anda tempatkan pada kekuasaan adalah orang-orang yang menolong umat manusia untuk mencapai kemajuan. Apakah mereka menemukan roda, obat mesiu, mesin dengan pembakaran di dalam atau atom, orang-orang jenius telah selalu mengijinkan orang-orang yang kurang cerdas duduk dalam kekuasaan untuk mengambil manfaat dari temuan-temuan baru mereka.
Seringkali orang-orang itu telah menggunakan temuan-temuan damai untuk tujuan-tujuan pembunuhan. Semua itu harus dirubah.
Agar ini terjadi, Anda harus menghilangkan seluruh sistim pemilihan dan jajak pendapat, karena dalam bentuknya yang sekarang, sistim itu sama sekali tidak cocok dengan perkembangan manusia dijaman moderen ini. Setiap orang adalah sebuah sel yang berguna dalam badan raksasa yang kami namakan umat manusia. Sel pada kaki Anda tidak boleh menentukan apakah tangan Anda harus mengambil obyek tertentu atau tidak. Otaklah yang harus menentukan, dan apabila obyek itu baik, sel pada kaki Anda akan mendapat manfaat darinya. Tidak terserah pada kaki untuk memberikan suara. Tugas kaki hanyalah membawa badan termasuk otak-dan kaki tak dapat menilai apakah yang diambil oleh tangan baik atau tidak.
Suara-suara hanya mempunyai efek positif bila ada kesederajatan antara pengetahuan dan intelek. Copernicus dikutuk oleh mayoritas manusia yang tidak kompeten, karena ia adalah satu-satunya orang pada waktu itu yang mempunyai pengetahuan tingkat tinggi yang cukup. Meskipun Gereja-yang berarti mayoritas-percaya bahwa Bumi adalah pusat alam semesta,ini ternyata salah. Bumi benar-benar berputar mengelilingi matahari, dan Copernicus-si minoritas-ternyata benar.
Ketika mobil-mobil pertama ditemukan, andaikata kita harus minta kepada setiap orang untuk memberikan suaranya untuk menentukan apakah mobil-mobil boleh ada atau tidak, mayoritas manusia yang sama sekali tak mengerti tentang mobil dan tidak peduli, tentunya akan menanggapinya secara negatif dan Anda tentunya masih akan naik kuda dan gerobak. Jadi, bagaimana Anda dapat merubah semua itu?
Pada masa ini Anda mempunyai ahli-ahli ilmu jiwa yang dapat mengadakan tes-tes untuk menilai inteligensi dan bakat setiap individu. Tes-tes ini harus dilaksanakan secara sistimatis, mulai dari yang masih bayi dan seterusnya untuk menentukan orientasi setiap individu kepada hal-hal yang dipelajari.
Bila individu-individu mencapai umur yang bisa bertanggung jawab, koefisien intelek mereka dapat diukur dan dimasukkan ke dalam kartu identitas mereka atau kartu suara pemilih. Hanya mereka yang memiliki kapasitas intelektual sekurang-kurangnya lima puluh persen di atas rata-rata, yang berhak menduduki jabatan publik. Untuk memberi suara, individu-individu akan memerlukan koefisien intelektual sekurang-kurangnya sepuluh persen di atas rata-rata. Andaikata sistim demikian ada sekarang ini, banyak dari politisi-politisi Anda sekarang tidak akan menduduki posisi-posisi yang diduduki sekarang.
Ini adalah sebuah sistim demokrasi total. Terdapat banyak insinyur, misalnya, yang memiliki kecerdasan lebih rendah dari inteligensi rata-rata, tetapi yang memiliki ingatan-ingatan yang bagus dan telah mencapai beberapa gelar akademik berkat hal ini. Sebaliknya banyak kaum buruh atau pekerja pertanian yang sama sekali tidak mempunyai pendidikan spesialis, tetapi mempunyai inteligensi lima puluh persen di atas rata-rata. Yang sama sekali tak dapat diterima sekarang adalah bahwa suara seseorang yang secara kasarnya dapat Anda namakan “seorang kerdil” bernilai sama banyaknya dengan suara seorang jenius yang telah berpikir secara matang mengenai cara yang dipakainya untuk memberikan suaranya.
Dalam beberapa kota kecil pemilihan-pemilihan dimenangkan oleh calon yang membelikan minuman terbanyak untuk orang-orang-bukan oleh individu yang kebijakannya paling menarik.
Oleh sebab itu sejak semula hak memberikan suara harus diberikan kepada orang-orang itu yang otaknya lebih cocok untuk memikirkan dan memecahkan masalah-masalah adlah oleh kelompok elite yang sangat cerdas. Ini tidak harus berarti mereka yang telah belajar paling banyak. Kami berbicara mengenai penempatan orang-orang jenius dalam kekuasaan, dan Anda dapat menamakan itu “geniocracy”.
Manusia dapat segera hidup dalam surga bumi yang asli kalau saja teknologi yang dikuasai oleh manusia sekarang ditujukan untuk melayani kesejahteraan umat manusia dan bukan untuk tujuan kekerasan, balatentara, atau keuntungan pribadi, dan manusia manusia egoisme.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membebaskan manusia tidak hanya dari kelaparan di dunia, tetapi juga dari kewajiban bekerja untuk hidup, karena mesin-mesin dapat dengan sangat mudah melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berat sehari-hari berkat otomatisasi.
Teknologi demikian juga akan memberikan akses kepada semua manusia pada kesenangan dan hiburan melalui realitas nyata. Dan juga menyediahkan obat-obat elektronik. Manusia mengalami kesenangan yang tak terbayangkan tanpa membahayakan kesehatan seperti yang disebabkan oleh obat-obat kimia. Spiritualitas Ilmu pengetahuan seperti ini , sudah ada tertulis dalam Kitab Suci hanya saja manusia yang belum melaksanakannya.
Menjadi religius, Ilmu pengetahuan dapat menghubungkan pada partikel-partikel yang kecil tak terhingga yang membentuk kita, dalam sel-sel dari tubuh kita,segala kehidupan di bumi, tanaman atau hewan, pada semua saudara lelaki dan perempuan kita dari umat manusia, pada makhluk-makhluk lainnya yang menghuni alam semesta yang besarnya tak terhingga. Dengan semua bintang dan galaksi, pada makhluk-makhluk raksasa yang membentuk partikel-partikel yang kita sebut galaksi, pada mereka semua yang pernah ada dan yang akan terus ada, pada Semua dengan huruf besar S. Spriritualitas material inilah yang esensial untuk Manusia Baru. Semakin maju suatu peradaban secara ilmiah, semakin tinggi kebutuhan peradaban tersebut akan spiritualitas ilmu pengetahuan.
Umat manusia sekarang tiba pada titik balik dalam sejarahnya, dan masa depannya tergantung pada diri mereka sendiri. Apabila manusia dapat mengendalikan sifat agresif manusia terhadap sesama manusia dan lingkungan, maka manusia akan mencapai jaman keemasan dari peradaban antar planit, dimana kebahagian dan kepuasan universal akan terwujud.
“Manusia dapat segera hidup dalam surga di bumi jika teknologi yang manusia kuasai sekarang ditujukan untuk melayani kesejahteraan umat manusia, bukan untuk tujuan kekerasan dan keuntungan pribadi. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat secara menyeluruh membebaskan manusia dari kelaparan di dunia”.
Dalam Komputer para pencipta, memiliki catatan tentang kode-kode genetika (dulu dikenal sebagai ‘jiwa’) dari setiap manusia sejak dalam kandungan ibunya hingga meninggal dunia. Tujuan hidup manusia di Bumi adalah memungkinkan seleksi orang-orang yang paling humanisme mereka hidup hanya untuk kebaikan bersama umat manusia.
Elohim telah menciptakan kembali ribuan orang, yang sekarang hidup di Planit khusus disediakan untuk mereka. Ini adalah orang-orang yang dipandang layak untuk diselamatkan dari kematian dan menjadikan mereka untuk menikmati kehidupan kekal (surga), karena selama hidup mereka selalu berbuat baik dan menolong sesamanya yang sedang menderita berbagai kesulitan.
Setelah manusia meninggal dunia akan dihidupkan kembali oleh Pencipta dengan mencapai umur panjang antara 700 sampai 900 tahun tanpa penyakit atau kewajiban untuk bekerja. Mereka hidup penuh dengan kesenangan baik riil maupun virtual berkat ilmu pengetahuan, robot-robot, komputer, dan teknologi-nano. Inilah kehidupan orang-orang di planet (Surga) Elohim.
Spiritualitas tidak hanya untuk rohani tapi juga lebih banyak untuk jasmani. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak lebih dari seekor hewan primitif. Yang paling canggih dari ilmu pengetahuan adalah ilmu yang mempelajari ‘keseluruhan’ di mana manusia adalah bagian dari “makrobiolgi “. Ilmu pengetahuan ini akan membuat manusia mengerti tentang bagaimana dengan umat manusia ini. Karena manusia adalah bagian dari padanya, berfungsi, dan berperanan dalam alam semesta yang besarnya tak terhingga. Berinter-aksi dengan kesadaran-kesadaran global lainnya yang serupa di bagian-bagian lain dari ruang angkasa. Ada kemungkinan untuk menciptakan umat manusia baru di planit-planit lain yang belum dihuni. Spriritualitas Ilmu pengetahuan semacam ini dituntut oleh Elohim kepada umatnya di bumi untuk mencapainya.
Dengan Ilmu pengetahuan dapat merubah makanan kita tidak lagi bergantung pada model pertanian seperti yang terjadi sekarang, tetapi akan diproduksi dengan mesin pembuat makanan secara individual. Karena mesin makanan tersebut akan menggunakan teknologi-nano untuk menciptakan makanan apa saja yang kita inginkan dari elemen dasar, seperti bistik sapi, kaki ayam, atau buah-buahan apa saja, sayur-sayuran, atau minuman yang kita inginkan,lalu seluruh industri pertanian dan makanan akan hilang.
Dan pabrik-pabrik tidak perlu untuk membuat robot-robot-nano ini karena mereka telah dibuat siap pakai dan dapat melakukan reproduksi sendiri, artinya mereka dapat membuat copy dari diri mereka sendiri tanpa campur tangan manusia. Kita dapat membayangkan seluruh dunia terisi dengan robot-robot-nano, yang membuat hal-hal yang kecilnya tak terhingga untuk manfaat bagi manusia, karena mereka tidak memerlukan lokasi pekerjaan atau penginapan khusus. Mereka bisa berada dimana-mana, memurnikan sungai-sungai, membersihkan pencemaran yang sudah tertimbun selama berabad-abad dan kesalahan-kesalahan manusia di masa lampau.
Hilangnya pekerjaan untuk keinginan manusia, tentu saja memaksa masyarakat secara total mengubah struktur ekonomi dan sosialnya. Sekali kita tidak lagi memerlukan tenaga manusia, pekerja, petani, maka beribu-ribu orang tiba-tiba mendapatkan diri mereka tanpa pekerjaan. Apabila semua pekerjaan akhirnya telah dilakukan oleh nanobots, komputer-computer, dan robot-robot biologis, maka akan ada pembebasan terbesar dalam sejarah umat manusia.
Teknologi-nano dapat memecahkan segala persoalan, seperti masalah tempat tinggal dan makanan. Akomodasi untuk hidup dapat didesain dengan menggabungkan teknologi biologi, elektronika dan teknologi-nano. Nanobots dapat dengan mudah mendirikan gedung-gedung raksasa yang mengakomodasikan jutaan orang tanpa memerlukan kerja keras manusia. Bahkan pembersihan dan pemeliharaan gedung serupa itu dapat dijamin oleh nanobots. Untuk makanan, kita dapat dengan mudah membayangkan bagaimana setiap apartemen diberi aliran makanan tidak hanya dengan air leding, tetapi juga dengan persediaan bahan dasar yang masuk ke dalam mesin-mesin yang dapat dengan seketika menciptakan makanan pilihan kita.
Seperti daging ayam atau daun salad. Hanya susunan molekuler seperti yang ditentukan oleh mesinlah yang berbeda. Hal yang sama berlaku pula dengan telor ikan, atau ‘foie gras’. Tidak lagi makanan tertentu menjadi hak istimewa si kaya, karena itu hanya masalah konfigurasi molekul. Bahan dasar yang sama dapat menjadi apa saja dari sepotong roti sederhana sampai hidangan yang paling luar biasa.
Ingat pesan Yahweh dari Surga untuk semua manusia dibumi ini. Manusia Timor Timur sebaiknya memperlajari pesan Yahweh untuk mensejahterahkan rakyat dinegeri ini. Belajar dari Singapura yang negerinya dengan jumlah penduduk hanya enam juta, tetapi memiliki sejumlah keunggulan dibidang Kesehatan dan Pendididkan serta Pariwisata, sehingga banyak penduduk Indonesia pada ahkir perkan lebih banyak berlibur di Singapura, Juga dibidang keehatan memiliki rumah sakit yang Modern mampuh maraup uang melalui para penderita yang berobat ke Singapura. Sekarang saatnya pemerintah Timor Leste mengirimkan sejumlah generasi muda untuk belajar berbagai bidang ilmu pengetahuan dinegeri Israel selesai belajar kembali membangun negeri ini.
Rakyat Timor Timur sangat faham menyimpan dan menerima masalah besar yang dialami selama 24 tahun semasa Kolonial sesuai dengan “ Surat kepada umat Galatia ( 5: 22 ) mengungkapkan semua ini: Apa yang dihasilkan oleh Roh Kudus ialah cintah.. kegembiraan.. perdamaian.. kesabaran… kebaikan hati… kepercayaan… kesalehan… dan pengendalian diri.. Tidak ada hukum yang menentang hal ini. Yeremia (6: 16) mengatakan : Berhentilah pada persimpangan jalan yang mana membawa kamu menuju kebaikan . Ikutilah jalan itu dan jiwamu akan beristirahat.” Dengan berdiri di persimpangan jalan kematian, memilih dengan tegas spiritualitas Rekonsiliasi itu yang menghantarkannya kepada damai sejati”.