“Mengingat kemampuan anggaran kita terbatas dan tidak memungkinkan seluruh program dapat dijalankan secara bersamaan, maka keterlibatan pihak swasta sangat potensial, seperti melalui program corporate social responsibility (CSR) terutama dalam penanganan dan penghapusan kemiskinan,”ujar Alexon Lumba.
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Pemerintah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur meluncurkan inovasi emas hijau sebagai upaya mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrim.
Pj. Bupati Kupang Alexon Lumba mengatakan hal itu saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Kupang, bertempat di Kantor Bupati di Oelamasi, Selasa (24/9/2024).
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kupang terus berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrim melalui pelaksanaan program program pro-rakyat yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Alexon Lumba yang didampingi Plt.Sekda Novita Foenay, Asisten 2 Mesak Elfeto, Plt.As 1 Pieter Charles Sabaneno mengatakan, pentingnya membangun kolaborasi dan sinergitas bersama dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kupang melalui gerakan bersama lintas sektor dalam mendukung tercapainya target penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.
Dikatakannya, salah satu inovasi terbaru dalam penanggulangan kemiskinan adalah pemanfaatan emas hijau yang merupakan sebuah inovasi untuk meningkatkan PDRB Perkapita masyarakat Kabupaten Kupang, dengan melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan usaha pengelolaan serpihan kayu pohon kedondong hutan/jantan (Lannea Coromandelica) oleh masyarakat.
“Upaya strategis tersebut diharapkan dapat menjamin adanya pihak buyer yang akan menampung seluruh produksi batang kayu dari pohon kedondong hutan/jantan yang dihasilkan masyarakat dan terjaminnya sustainability produksi kayu tersebut,” kata Alexon Lumba.
Alexon Lumba menyebutkan jumlah penduduk miskin berdasarkan data tahun 2023 sebanyak 90,230 jiwa atau 21,78 persen dari total penduduk tahun 2023 sebanyak 376.837.
Jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 8.640 jiwa atau 2.09 persen dari kondisi tahun 2022 yang berjumlah 24.280 jiwa atau 5.98 persen.
Untuk itu, Pemkab Kupang berkomitmen melaksanakan tiga pilar yaitu mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengeliminir kantong-kantong kemiskinan.
“Teknisnya kami lakukan melalui 47 program, 56 kegiatan dan 166 sub kegiatan dengan total anggaran Rp.274.578.596.058,” katanya.
Alexon menjelaskan, Kabupaten Kupang telah melakukan berbagai terobosan dan inovasi untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui program unggulan di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan sektor potensial lainnya untuk menguatkan kapasitas ekonomi masyarakat secara masif dan terstruktur di tahun 2024 ini.
Kembali ia harapkan, langkah-langkah strategis segenap pihak terkait, sesuai tugas, fungsi dan kewenangan, melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dengan memastikan ketepatan sasaran dan integrasi program serta kolaborasi multisektor di seluruh wilayah miskin.
“Mengingat kemampuan anggaran kita terbatas dan tidak memungkinkan seluruh program dapat dijalankan secara bersamaan, maka keterlibatan pihak swasta sangat potensial, seperti melalui program corporate social responsibility (CSR) terutama dalam penanganan dan penghapusan kemiskinan,”ujar Alexon Lumba.
Kepala BP4D Juhardi D.Selan memaparkan materi penanggulangan kemiskinan dan inovasi pemanfaatan serpihan kayu (Emas Hijau). Dan dilanjutkan dengan diskusi bersama pj.Bupati, plt.Sekda, Asisten Sekda pimpinan OPD, para Camat, Kades, serta LSM/NGO. Pimpinan OPD pada kesempatan tersebut memaparkan program/kegiatan yang erat kaitannya dengan penanggulangan kemiskinan.
Kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan pernyataan Komitmen Bersama, upaya peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita masyarakat Kabupaten Kupang melalui pengembangan usaha pengelolaan serpihan kayu (Emas Hijau). (Ben)