Kupang, MediasiNTT.com – Lembaga Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) mengelar dialog dengan tema “Baomong Pendidikan Bersama INOVASI Ep.2) yang difokuskan pada pendidikan karakter.
Dialog yang dipandu District Officer Sumba Barat-INOVASI NTT, Florensye A.A.Solukh dengan narasumber Kepala Sekolah Abdi Kasih Bangsa (SAKB) Kota Kupang, Victoriani W Innabuy di Kupang, Kamis (27/1/2022).
Dalam dialog itu Vica menjelaskan tentang pentingnya pendidikan karakter anak yang tidak hanya menjadi subyek pembelajaran dari aspek akademik.
“Tentang bagaimana pendidikan karakter akan menjadi dasar untuk membangun generasi masa depan yang kompeten, berkualitas dan terampil dalam mengatasi masalah setiap hari dan berdaya saing” tegasnya.
Saat ini terdapat 55 juta anak di Indonesia yang terdaftar sebagai pelajar mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, SMP dan SMA/SMK pada lembaga pendidikan negeri maupun swasta.
Bahkan ada sekitar 1,3 juta anak sekolah itu berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan pada tahun 2030 1,3 juta anak NTT itu yang masuk dalam kategori gerenasi emas ini segera memasuki dunia kerja gelobal abad 21, sehingga dibutuhkan dukungan pendidikan yang berkualitas termasuk penguatan pendidikan karakter.
Sehingga generasi emas di provinsi berbasis kepulauan itu diharapkan menjadi bonus demografi yang harus disiapkan secara dini dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter anak didik secara dini.
Menurut Vica agar anak-anak di NTT siap menghadapi abad 21 tentu ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,anak-anak harus memiliki kecakapan serta harus memiliki karakter.
“Tiga hal itu harus dikembangkan mulai saat ini,” tegasnya.
Ia menjelaskan, menjadi persoalan yang dihadapi saat ini adalah kompetensi pendidik yang belum dilatih secara baik tentang tiga hal itu terhadap para peserta didik.
Dikatakannya kekurangan kompetensi para pendidik membuat peserta didik dapat berdampak pada belum siapnya anak-anak menghadapi abad 21 nanti.
Dia juga menyebutkan pendidikan karakter anak dalam keluarga sangatlah penting , namun sebagian besar masyarakat masih memiliki pemahaman yang keliru bahwa anak tidak perlu dilibatkan dalam berbagai keputusan dalam lingkungan keluarga.
“Penghargaan terhadap anak belum dilakukan maksimal sehingga anak tidak memiliki rasa percaya diri dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi,” tegasnya.
Vica juga menyingung tentang banyaknya anak-anak yang kecanduan terhadap game yang turut memperngaruhi prilaku anak.
Menurut dia masuknya teknologi itu tidak diikuti dengan pendidikan literasi informasi dan teknologi yang memadai baik dalam lingkungan keluarga maupun pendidikan.
“Harusnya para orang tua mengarahkan anak-anaknya tentang manfaat teknologi untuk kepentingan ilmu pengetahuan bukan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” ujarya,
Menurut dia dalam pengembangan pendidikan karakter agar tidak hanya diserahkan kepada para guru tetapi peran orang tua sangatlah penting. (ria)