“Kami yakin bahwa melalui kemitraan ini, kami akan membangun landasan yang kokoh untuk membangun ekosistem hidrogen hijau yang akan memberikan manfaat bagi sektor energi dan industri maritim di NTT,’ Kata Melki Laka Lena.
JAKARTA, MEDIASI NTT.COM – Hydrogène de France SA (HDF Energy), PT PLN (Persero) (PLN), dan PTSarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) telah menandatangani nota kesepahaman strategis (MoU) untuk menjajaki peluang pembiayaan proyek-proyek hidrogen hijau HDF di Indonesia.
MoU tersebut ditandatangani dalam pertemuan tingkat tinggi di Istana Kepresidenan Jakarta, dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dalam lawatannya ke Indonesia.
Secara paralel, HDF menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mempercepat pengembangan proyek pembangkit listrik hidrogen di wilayah tersebut. Penandatanganan Kesepakatan Bersama disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Bapak Airlangga Hartanto serta Menteri Kedaulatan Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Digital Prancis, Éric Lombard.
Perjanjian tiga pihak antara HDF, PLN dan PT SMI bertujuan untuk menjajaki mekanisme keuangan inovatif guna mendukung proyek-proyek hidrogen hijau ke listrik (green hydrogen-to-power) yang didorong oleh HDF. Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan oleh Indonesia. Rencana aksi tersebut menempatkan hidrogen sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional, terutama dalam sektor ketenagalistrikan.
PLN telah memulai pengembangan infrastruktur hidrogen, termasuk stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia dan mendorong sejumlah proyek percontohan pembangkit listrik bertenaga hidrogen.
Sedangkan, PT SMI, melalui platform SDG Indonesia One, menyediakan solusi pembiayaan terpadu untuk infrastruktur berkelanjutan, dengan memanfaatkan sumber pendanaan termasuk dana investasi yang didukung Uni Eropa yang disalurkan melalui AFD (Agence Française de Développement.
HDF Energy, sebuah perusahaan global terkemuka di industri hidrogen yang berbasis di Prancis, berfokus pada pengembangan infrastruktur hidrogen berskala besar dan teknologi fuel cell berskala multi-megawatt. Kolaborasi tiga pihak ini bertujuan untuk mempercepat implementasi pembangkit listrik hidrogen Renewstable® HDF, yang menghasilkan listrik hijau, stabil, dan berkapasitas dasar, 24/7, dengan mengintegrasikan sumber energi terbarukan yang intermitten dengan penyimpanan energi on- site guna menyimpan hidrogen hijau dan memanfaatkan fuel cell berkapasitas tinggi produksi HDF.
Pembangkit listrik Renewstable® merupakan alternatif hijau bagi pembangkit listrik berbahan bakar diesel, menggunakan hanya energi surya atau angin dan air untuk menghasilkan listrik bersih, sehingga berkontribusi terhadap upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
HDF saat ini sedang mengembangkan 23 proyek Renewstable® di sejumlah lokasi di Indonesia Timur,dengan total investasi lebih dari USD 2,3 miliar, dengan Sumba sebagai proyek pertama. Proyek-proyekini didukung oleh lembaga pengembangan global, termasuk U.S. International Development Finance Corporation (DFC). Lebih dari sepertiga dari portofolio proyek HDF di Indonesia berlokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, menjadikan dukungan pemerintah provinsi melalui penandatanganan kesepakatan bersama ini sangat strategis untuk mendorong pengembangan proyek-proyek pembangkit listrik yang memanfaatkan hidrogen serta upaya untuk memanfaatkan hidrogen hijau untuk aplikasi maritim di provinsi NTT. Perjanjian ini juga memberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan proyek-proyek hidrogen hijau di masa depan.
Perjanjian strategis ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan proyek-proyek pemanfaatan hidrogen hijau di Indonesia. Perjanjian ini berkontribusi dalam mempercepat transisi energi nasional, membangun ekosistem hidrogen hijau yang kokoh, dan mengurangi ketergantungan pada diesel serta subsidi bahan bakar.
Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, mengatakan: “Hari ini kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis di tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis.”
Emmanuel Macron, Presiden Prancis, mengatakan “Prancis merupakan mitra untuk transisi energi, 450 juta euro telah disalurkan dari komitment 500 juta euro (untuk mendukung transisi energi), saya senang hari ini dalam bidang tenaga surya dan hidrogen, ada proyek penting yang disepakati.”
Emanuel Melkiades Laka Lena, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengatakan “Penandatanganan kesepakatan bersama ini menjadi titik tolak perjalanan provinsi kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Ia mengatakan sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur bangga dapat bermitra dengan HDF Energy, PT PLN, dan PT SMI untuk membantu mendorong pengembangan proyek hidrogen hijau di wilayah ini.
Kerja sama ini demikian Melki Laka Lena tidak hanya mempercepat komitmen Pemerintah NTT dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga membuka peluang baru untuk keamanan energi dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini.
“Kami yakin bahwa melalui kemitraan ini, kami akan membangun landasan yang kokoh untuk membangun ekosistem hidrogen hijau yang akan memberikan manfaat bagi sektor energi dan industri maritim di NTT,’ Kata Melki Laka Lena.
Reynaldi Hermansjah, Presiden Direktur PT SMI, menyatakan melalui perjanjian ini, PT SMI semakin menunjukkan perannya dalam mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak terkait isu perubahan iklim.
Ia mengatakan hari ini merupakan hari yang sangat penting bagi PT SMI, karena peran aktif kami dalam transisi energi telah diapresiasi oleh Presiden Prabowo dan Presiden Macron. Hal ini tentu saja semakin memotivasi kami untuk meningkatkan semangat kolaborasi dalam membantu mengatasi dampak perubahan iklim. Kami tertarik untuk menjajaki dukungan untuk proyek ini karena beberapa aspek, yaitu pertama, dukungan untuk implementasi teknologi baru, khususnya hidrogen dalam aspek transisi energi, kemudian lokasi proyek di Indonesia Timur, yang merupakan wilayah prioritas bagi kami, dan dorongan untuk memanfaatkan mekanisme blended finance .”
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN, mengatakan“Kami siap berkolaborasi lintas negara untuk mendorong kerja sama di bidang energi bersih, termasuk saat ini dengan Prancis melalui HDF Energy. Kolaborasi strategis ini tidak hanya menjadi simbol solidaritas global, tetapi juga menjadi katalisator percepatan pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia menuju masa depan netzero.
Mathieu Geze, Direktur HDF Energy untuk Asia Pasifik dan Presiden Direktur PT HDF Energy Indonesia, menyatakan “Melalui perjanjian ini, kami berkolaborasi dengan PLN, PT SMI, dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengoptimalkan potensi hidrogen hijau di Indonesia. Dengan teknologi inovatif Prancis dari HDF, kami bertekad menyediakan pasokan listrik yang andal dan bersih bagi kawasan ini sambil membangun fondasi ekosistem hidrogen yang tangguh untuk memenuhi kebutuhan energi dan maritim. (*/Beny)