Iklan Google AdSense

Pemerintah NTT Bentuk 22 NTT Mart Online Perkuat Ekonomi Kerakyatan

Pemerintah Nusa Tenggara Timur berencana membanggun 22 NTT Mart Online yang ada di 22 kabupaten/kota yang ada di provinsi berbasis kepulauan ini guna memperkuat ekonomi kerakyatan.
Pemerintah Nusa Tenggara Timur berencana membanggun 22 NTT Mart Online yang ada di 22 kabupaten/kota yang ada di provinsi berbasis kepulauan ini guna memperkuat ekonomi kerakyatan.

 

Iklan Google AdSense

KUPANG, MEDIASI NTT.COM –  Pemerintah Nusa Tenggara Timur  berencana membanggun 22 NTT Mart Online yang ada di 22 kabupaten/kota yang ada di provinsi berbasis kepulauan ini guna memperkuat ekonomi kerakyatan.

Bacaan Lainnya

Demikian dikatakan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena saat meresmikan  Soft Launching NTT Mart Online pada Selasa (23/12) pagi di Aula Kantor Dinas PUPR Provinsi NTT.

Peluncuran ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dengan menghadirkan pasar yang layak bagi produk UMKM dan IKM lokal, baik secara fisik maupun digital.

Pada kesempatan itu hadir Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, unsur Forkopimda Provinsi NTT; pimpinan instansi vertical pimpinan BUMN dan BUMD sektor perbankan, Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Mindriyati Astiningsih, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso, Diurt Bank NTT Charlie Paulus Direksi dan Komisaris Bank NTT, pimpinan perbankan, para Bupati dan Wali Kota se-NTT yang mengikuti secara daring, serta Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan bahwa NTT Mart bukan sekadar program atau slogan, melainkan kerja nyata pemerintah untuk membantu masyarakat kecil dan pelaku usaha lokal.

“Kalau selama ini ekonomi kerakyatan sering kita dengar di pidato, hari ini kita kerjakan betul-betul. Produk rakyat NTT kita kasih tempat yang layak, fisik ada, digital juga ada,” tegas Gubernur Melki.

Hingga saat ini,  sudah beroperasi 11 NTT Mart   di sejumlah kabupaten/kota. Pemerintah Provinsi NTT menargetkan 22 NTT Mart fisik berdiri di seluruh wilayah NTT sebelum akhir Desember 2025.

Kehadiran NTT Mart Online melengkapi gerai fisik agar produk lokal NTT dapat diakses dan dibeli oleh masyarakat dari mana saja. Menurut Gubernur, di era sekarang semua pekerjaan menuntut kehadiran di ruang digital, termasuk UMKM.

“Jangan tunda-tunda. Bangun dulu, jalan dulu, lalu kita benahi sambil berjalan,” ujarnya.

NTT Mart dirancang sebagai rumah bersama produk lokal unggulan NTT, mulai dari makanan dan minuman olahan, tenun dan kerajinan tangan, hingga hasil pertanian, perikanan, dan kelautan. NTT Mart tidak dimaksudkan menjadi pesaing toko kecil atau ritel modern, melainkan teman usaha dengan segmen pasar yang berbeda dan selama ini belum tergarap maksimal.

Untuk memastikan UMKM dan IKM di Nusa Tenggara Timur benar-benar naik kelas, Pemerintah Provinsi NTT membangun ekosistem pendukung yang menyentuh langsung kebutuhan pelaku usaha.

Pertama, dari sisi permodalan. Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah dihadirkan melalui Bank NTT dan perbankan lainnya. Dengan masuknya KUR, pemerintah berharap persoalan permodalan yang selama ini menghambat pelaku UMKM dan IKM dapat teratasi, sehingga usaha dapat berkembang secara berkelanjutan.

Kedua, pendampingan teknis produksi dan digitalisasi usaha. Pemerintah Provinsi NTT bersama Bank Indonesia, Bank NTT, perbankan Himbara, serta bank swasta telah sepakat untuk berkolaborasi menyiapkan tenaga pendamping. Pendampingan ini ditujukan untuk membantu pelaku UMKM dan IKM meningkatkan kualitas produksi, memperbaiki proses usaha, serta memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran dan pengelolaan usaha.

Ketiga, peningkatan literasi keuangan. Pemerintah menyadari bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum memiliki pemahaman yang memadai dalam mengelola keuangan. Melalui program literasi keuangan, pelaku UMKM didorong untuk mampu mengatur arus kas, memisahkan keuangan usaha dan rumah tangga, serta menggunakan keuntungan usaha untuk pengembangan usaha, bukan hanya untuk konsumsi sesaat.

Keempat, penyediaan pasar dan pembeli. Melalui NTT Mart, baik fisik maupun online, pemerintah memastikan bahwa produk UMKM memiliki pasar yang jelas. Selain itu, pemerintah juga mendorong keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) dalam mendukung belanja produk lokal melalui mekanisme yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga tercipta perputaran ekonomi yang berdampak langsung bagi pelaku UMKM dan IKM di seluruh NTT.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Zet Sony Libing menyampaikan bahwa NTT Mart merupakan wujud kasih pemerintah kepada rakyat dan hasil dari inovasi serta kolaborasi berbagai pihak. (beny)

 

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *