Iklan Google AdSense

Nyeri Pinggang Daud Teratasi Berkat Program JKN

“Kalau bukan karena program ini, saya tidak tahu bagaimana harus berobat. Penghasilan saya tidak seberapa, untuk kebutuhan sehari-hari saja harus diatur sebaik mungkin. Dulu setiap kali dengar ada yang sakit dan harus dirawat inap, saya selalu berpikir pasti biaya rumah sakitnya mahal. Tapi dengan BPJS Kesehatan, biaya mahal itu dijamin penuh,” kata Daud

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Bagi seorang petani, kesehatan adalah modal utama untuk tetap produktif dalam mendukung beragam aktivitas sebagai petani.

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

Seperti dilakukan Daud Bira (68), sejak muda sudah terbiasa menghabiskan hari-harinya di ladang, bekerja keras dari pagi hingga sore, tanpa banyak mengeluh. Namun, seiring usia yang terus bertambah, daya tahan tubuh pun berkurang. Belakangan ini ia merasakan keluhan yang tidak bisa dianggap remeh yaitu nyeri pada pinggang kanan.

“Awalnya saya pikir hanya pegal biasa karena terlalu banyak jongkok dan angkat beban di sawah. Tapi lama kelamaan sakitnya makin terasa, terutama kalau bangun dari duduk atau mencoba membungkuk. Saya jadi sulit beraktivitas,” ujarnya.

Sebagai petani, Daud sudah akrab dengan berbagai tantangan. Cuaca yang tidak menentu, hasil panen yang kadang tidak sesuai harapan, serta kondisi tubuh yang tidak lagi prima. Namun, satu hal yang membuatnya lebih tenang adalah status kepesertaannya di Program Jaminan Kesehatan Nasional. Sejak awal program ini hadir, ia sudah terdaftar sebagai peserta, bahkan termasuk segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Kalau bukan karena program ini, saya tidak tahu bagaimana harus berobat. Penghasilan saya tidak seberapa, untuk kebutuhan sehari-hari saja harus diatur sebaik mungkin. Dulu setiap kali dengar ada yang sakit dan harus dirawat inap, saya selalu berpikir pasti biaya rumah sakitnya mahal. Tapi dengan BPJS Kesehatan, biaya mahal itu dijamin penuh,” katanya penuh syukur.

Kurang lebih sudah sepuluh tahun ia rutin menggunakan Program JKN setiap kali membutuhkan layanan kesehatan. Kali ini, nyeri pinggang yang dialami membawanya untuk memeriksakan diri di Puskesmas. Sesuai alur pelayanan, ia diperiksa dan diberi obat untuk meringankan keluhannya. Namun beberapa hari kemudian, pinggangnya dirasa semakin nyeri dan hal ini sangat mengganggu produktivitas Daud.

“Waktu itu saya coba mengonsumsi obat dulu dengan harapan kondisi saya akan membaik, tapi ternyata tidak ada perubahan. Akhirnya keluarga membawa saya ke IGD. Jujur, kalau bayar sendiri, saya pasti kebingungan. Tapi dengan kartu JKN, semua jadi lebih ringan. Saya hanya perlu fokus sembuh,” tambahnya.

Di ruang gawat darurat, tenaga medis segera melakukan tindakan. Infus dipasang, pemeriksaan penunjang dilakukan, dan pengobatan diberikan sesuai arahan dokter. Meski situasinya cukup mendebarkan, Daud merasa lega karena semua proses berjalan lancar.

“Kalau dipikir, saya ini hanya petani dengan penghasilan pas-pasan. Tanpa BPJS, mungkin saya tidak berani masuk rumah sakit. Bisa-bisa saya hanya menahan sakit di rumah. Secara tidak langsung BPJS Kesehatan juga turut terlibat dalam meningkatkan angka harapan hidup masyarakat,” lanjutnya.

Hari-hari rawat inap itu membuatnya semakin sadar bahwa kesehatan adalah modal terbesar di masa tua. Setelah kondisinya mulai membaik, ia bertekad untuk menjaga tubuh sebaik mungkin. Ia tidak ingin lagi memaksakan diri. Meski demikian, semangat untuk tetap produktif tidak pernah padam.

“Sudah terbiasa kerja berat sejak kecil, jadi kalau hanya duduk diam, menurut saya badan terasa lebih berat. Jadi saya masih berusaha berkegiatan ringan. Saya percaya bahwa, selama ada BPJS Kesehatan yang menopang, saya bisa lebih berani melangkah,” tuturnya.

Di masa tua seperti sekarang, ia sadar penyakit bisa datang kapan saja. Karena itu, ia berharap semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya Program JKN. Menurutnya program ini adalah kebutuhan dasar yang harus dimiliki setiap orang.

“Pesan saya, jangan remehkan pentingnya BPJS Kesehatan dan jangan tunggu sakit dulu baru sadar gunanya. Karena saya sudah mengalaminya sendiri, bagaimana biaya berobat sangat mahal. Dengan BPJS Kesehatan akses layanan kesehatan jadi lebih mudah dan hidup pun jadi lebih tenang tanpa perlu dihantui rasa takut akan biaya kesehatan yang besar,” jelas Daud menutup ceritanya.(fr/ok)

 

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *