Iklan Google AdSense

Yosef Lede : Gereja Harus Mampu Menjawab Keluhan Jemaat

Bupati Kupang,Yosef Lede bersama Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel Pandie meresmikan dan menthabiskan gedung Gereja Emaus Oebelo, di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Minggu (16/11). Foto Prokopim Setda Kabupaten Kupang
Bupati Kupang,Yosef Lede bersama Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel Pandie meresmikan dan menthabiskan gedung Gereja Emaus Oebelo, di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Minggu (16/11). Foto Prokopim Setda Kabupaten Kupang

“Hanya dengan kerjasama yang baik antar Pemerintah dan pihak lembaga keagamaan, pembangunan di Kabupaten Kupang bisa berjalan baik, dan cita – cita kesejahteraan bersama bisa kita capai” jelas Yosef Lede

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Bupati Kupang,Yosef Lede mengatakan  Gereja Emaus Oebelo, harus mampu untuk menjawab kebutuhan – kebutuhan rohani dari jemaat, termasuk mendengar akan pengeluhan – pengeluhan dari jemaat sendiri.

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

Bupati Kupang,Yosef Lede menegaskan hal itu saat bersama  Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel Pandie  meresmikan dan menthabiskan gedung Gereja Emaus Oebelo, di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah,  Minggu (16/11).

Peresmian dan penthabisan gedung Gereja tersebut ditandai dengan pembukaan selubung papan nama Gereja, penandatanganan prasasti, pelepasan burung merpati, dan pengguntingan pita, yang dilakukan secara bersama – sama oleh Yosef Lede dan Pendeta Samuel Pandie.

Yosef Lede mengatakan, kehadiran sebuah Gereja sebagai Rumah Tuhan seperti Gereja Emaus Oebelo, harus mampu untuk menjawab kebutuhan – kebutuhan rohani dari jemaat, termasuk mendengar akan pengeluhan – pengeluhan dari jemaat sendiri.

Yosef Lede juga berharap setelah gedung Gereja Emaus Oebelo selesai dibangun, iman dan persekutuan jemaat juga harus terus ditingkatkan demi kemuliaan nama Tuhan.

“Rumah Tuhan ini harus menjadi rumah bersama seluruh warga jemaat Emaus tanpa terkeculai. Saya juga terus mendorong kerja kolaborasi antar Pemerintah Kabupaten Kupang dan pihak Gereja, karena hanya dengan kerjasama yang baik antar Pemerintah dan pihak lembaga keagamaan, pembangunan di Kabupaten Kupang bisa berjalan baik, dan cita – cita kesejahteraan bersama bisa kita capai” jelas Yosef Lede.

Pendeta Samuel Pandie dalam suara gembalanya mengatakan, jemaat Emaus Oebelo harus sepenuhnya memahami bahwa hanya karena kemurahan Tuhan, pekerjaan gedung Gereja selesai dengan baik, oleh karena itu Gereja harus sepenuhnya dimanfaatkan untuk membangun persekutuan jemaat.

Dikatakannya , warga jemaat Emaus Oebelo sendiri hendaknya harus mampu memancarkan cahaya Kristus sehingga seisi dunia memasyrukan nama-Nya. Seiring dengan Bulan Lingkungan Hidup GMIT yang masih dirayakan warga jemaat GMIT, Pendeta Samuel Pandie juga berpesa kepada seluruh warga GMIT untuk menjaga bumi kita, dan semua jemaat diwajibkan menanam minimal satu pohon di lingkungan masing – masing.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, para Asisten Sekda dan pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang, Sekretaris dan Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Ketua Majelis Klasis Kupang Tengah, Pendeta Jemaat Emaus Oebelo dan Pendeta yang pernah melayani di Gereja Emaus Oebelo, Dirut Bank NTT Oelamasi, dan warga jemaat setempat. (ade)

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *