Iklan Google AdSense

Program JKN Jadi Penopang Kesehatan Bagi Septiory Ketika Sakit

Septiory Simon (60) salah satu penerima manfaat dari program JKN
Septiory Simon (60) salah satu penerima manfaat dari program JKN

“Kalau semua ini harus saya bayar sendiri, mungkin saya akan menunda-nunda pengobatan. Tapi dengan adanya Program JKN, saya bisa langsung ambil tindakan. Tidak ada yang saya keluarkan sepeser pun,” kata Septiory Simon.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BPJS Kesehatan membuka akses layanan kesehatan yang lebih luas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang telah memasuki masa pensiun.

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

Salah satu penerima manfaat dari program ini adalah Septiory Simon (60). Setelah bertahun-tahun aktif bekerja, kini ia menikmati hari-harinya dengan kegiatan ringan di rumah dan sesekali menghabiskan waktu bersama keluarga. Namun, ketenangan itu sempat terusik ketika ia mulai merasakan keluhan di bagian perut, disertai tubuh yang sering lemas dan berat badan yang terus menurun.

“Awalnya saya pikir hanya masuk angin atau masalah lambung. Tapi karena perut saya makin terasa tidak enak, makanya saya putuskan untuk periksa ke Puskesmas,” katanya.

Septiory terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak masih bekerja, dan hingga kini status keanggotaannya tetap aktif. Dengan kartu JKN yang dimilikinya, ia pun segera mendapatkan pelayanan awal di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Berdasarkan pemeriksaan, ia kemudian dirujuk ke rumah sakit karena dicurigai terdapat gangguan pada kelenjar getah bening di bagian perut.

“Saya pun dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Kupang, namun karena sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga saya harus dirujuk lagi ke rumah sakit Tipe A untuk dilakukan operasi dan tentunya dengan sarana dan prasarana yang lebih baik,” jelasnya.

Setelah menunggu beberapa waktu, tindakan operasi dilakukan. Namun hasilnya belum memiliki titik terang. Kelenjar yang dicurigai tidak ditemukan saat prosedur berlangsung, sehingga ia masih berada dalam masa pemulihan sembari menunggu jadwal operasi lanjutan dari dokter.

“Meski belum selesai, saya tetap bersyukur bisa menjalani semua proses ini tanpa harus memikirkan biaya,” tuturnya.

Seluruh proses yang dijalani, mulai dari konsultasi, pemeriksaan penunjang, rawat inap, hingga tindakan pembedahan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Baginya, ini menjadi bukti nyata bahwa Program JKN benar-benar hadir dan bekerja untuk masyarakat.

“Kalau semua ini harus saya bayar sendiri, mungkin saya akan menunda-nunda pengobatan. Tapi dengan adanya Program JKN, saya bisa langsung ambil tindakan. Tidak ada yang saya keluarkan sepeser pun,” kata Septiory Simon.

Ia juga menilai bahwa pelayanan yang diterimanya sangat manusiawi. Tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien JKN dan pasien umum lainnya. Semua diarahkan dan dilayani dengan ramah oleh petugas kesehatan.

“Dokternya sabar, perawatnya baik, bahkan satpam rumah sakit pun selalu memberi arahan dengan sopan. Saya merasa nyaman,” katanya.

Kini, dalam proses menunggu tindakan lanjutan, Septiory tetap menjaga pola hidup sehat. Ia juga berkomitmen untuk menerapkan anjuran dari dokter seperti mengurangi makanan berlemak dan memperbanyak konsumsi air putih. Ia percaya bahwa ketekunan dalam pengobatan dan disiplin menjaga kesehatan akan sangat membantu proses pemulihannya.

“Selama ini saya selalu patuh prosedur. Karena saya tahu, selama mengikuti alur dan prosedur dengan benar, semua pengobatan saya ditanggung. Jadi tidak ada alasan untuk takut berobat, apalagi menunda-nunda,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar BPJS Kesehatan tetap hadir dan terus berkembang, karena program ini terbukti sangat penting terutama bagi masyarakat yang tidak lagi memiliki penghasilan tetap. Bagi Septiory, Program JKN bukan hanya soal layanan kesehatan, tapi juga tentang rasa aman di masa yang penuh ketidakpastian.

“Banyak dari kami yang sudah tidak bekerja lagi tetapi sangat terbantu. Tidak semua orang punya tabungan besar untuk biaya rumah sakit. Tapi dengan JKN, semua terasa lebih ringan,” ucapnya.(fr/ok)

 

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *