“Saya sudah dua kali di rawat inap karena masalah lambung yang cukup parah. Biasanya saat lambung saya kambuh, vertigo saya ikut muncul. Rasanya seperti dunia mau runtuh, benar-benar menyiksa,” kata Adelleide
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah membawa dampak positif, bukan hanya bagi pesertanya, tetapi juga terhadap sistem layanan kesehatan secara menyeluruh. Program ini membantu jutaan masyarakat Indonesia memperoleh akses layanan kesehatan yang lebih merata, adil, dan layak, tanpa terkendala masalah.
Iklan Google AdSense
Salah satu peserta yang merasakan langsung manfaatnya adalah Adelleide Betha Ratukore (69), yang telah memanfaatkan program ini sejak awal JKN diluncurkan.
Ia mengaku bahwa keberadaan BPJS Kesehatan sangat membantu, terutama dalam membiayai pengobatan atas berbagai penyakit yang pernah ia alami.
“Sejak awal adanya program ini, langsung dianjurkan untuk mendaftar. Jadi sekarang saya bisa menggunakan iuran yang sudah saya bayarkan sejak dulu untuk berobat,” ungkapnya.
Selama beberapa tahun terakhir, Adelleide menjalani pengobatan untuk beberapa keluhan kesehatan, antara lain masalah lambung, vertigo dan saraf kejepit. Ia mengatakan, setiap kali mengalami keluhan ia langsung memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) karena menyadari pentingnya menjaga kesehatan di usia yang tidak lagi muda.
“Saya sudah dua kali di rawat inap karena masalah lambung yang cukup parah. Biasanya saat lambung saya kambuh, vertigo saya ikut muncul. Rasanya seperti dunia mau runtuh, benar-benar menyiksa,” kata Adelleide menambahkan.
Setelah lambung dan vertigonya mulai terkendali, Adelleide mulai fokus pada penanganan saraf kejepit yang ia alami sekitar setahun terakhir. Ia mulai bercerita bahwa keluhan ini bermula saat ia terjatuh setelah terpeleset. Awalnya ia mengabaikan rasa sakit, kemudian rasa nyeri di pinggang mulai mengganggu aktivitas hariannya.
Dia mengaku sempat abaikan rasa sakit yang dialami karena saya kira ini hanya sakit biasa. Tapi lama-lama makin terasa, apalagi kalau berdiri atau membungkuk. Akhirnya memilih untuk melakukan pemeriksaan ke FKTP, lalu dirujuk ke rumah sakit untuk melakukan kontrol secara rutin.
Dalam menjalani pengobatan, Adelleide merasa puas dengan layanan yang diberikan. Ia menilai bahwa sistem pelayanan di rumah sakit, khususnya bagi peserta BPJS Kesehatan, sudah sangat baik.
“Pelayanan disini sangat memuaskan. Dokternya ramah, perawat sabar, bahkan satpam pun ikut mengarahkan pasien dengan baik. Itu yang bikin saya merasa nyaman. Tidak ada diskriminasi, semua dilayani sama rata,” katanya.
Ia juga merasa terbantu karena prosedur layanan JKN saat ini sudah sangat praktis. Tidak perlu membawa uang tunai atau khawatir soal biaya, selama mengikuti prosedur yang berlaku.
“Dulu kalau mau berobat harus siap banyak uang, sekarang cukup bawa KTP atau Kartu BPJS Kesehatan. Semua ditanggung Program JKN, apalagi untuk kami yang penghasilannya terbatas,” tambahnya.
Selain mengikuti pengobatan rutin, Adelleide juga terdaftar dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
Ia juga turut mendapat dukungan dengan keikutsertaannya dalam program ini karena dapat memantau kesehatannya secara berkala.
“Saya ikut prolanis dan menurut saya itu bagus sekali. Saya jadi tahu kapan harus diperiksa, ada pengingat untuk kontrol, bahkan ada edukasi juga tentang penyakit yang saya alami. Jadi saya merasa tidak jalan sendiri, selalu ada pendampingan,” ujarnya.
Bagi Adelleide, program ini bukan hanya soal pengobatan tetapi juga bentuk perlindungan yang memberi ketenangan batin. Ia menganggap BPJS Kesehatan sebagai investasi jangka panjang yang manfaatnya sangat terasa di masa yang akan datang.
“Saya bersyukur jadi peserta JKN sejak awal. Sekarang saya tinggal nikmati manfaatnya. Saya harap program ini tetap berjalan dan semakin baik kedepannya, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.(fr/ok/beny
Iklan Bersponsor Google