Iklan Google AdSense

Prinsip Gotong Royong Dalam Program JKN Sangat Membantu Masyarakat

“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, saya dan suami pasti bingung bagaimana membayar biaya pengobatan seperti ini, Apalagi penyakit prostat yang saya alami sejauh ini membutuhkan perawatan rutin, jelas saya harus dirawat inap hingga berhari-hari. Bersyukur sekali ada JKN, jadi saya hanya hanya perlu fokus untuk sembuh, tidak memikirkan biaya lagi,” kata Herlina.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Kehadiran BPJS Kesehatan menjadi salah satu inovasi yang berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tidak hanya memberikan akses layanan kesehatan yang lebih mudah, prinsip gotong royong yang mejadi dasar dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini menjadi jaring pengaman bagi peserta lain yang membutuhkan layanan kesehatan.

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

Manfaat inilah yang dirasakan oleh Wato Joseph Ritam (62), seorang pensiunan yang kini tengah dirawat inap di salah satu rumah sakit di Kota Kupang.

Melalui sang istri, Herlina, ia menceritakan bahwa sudah enam hari sang suami dirawat inap akibat kondisi prostat yang kembali mengganggunya. Dua tahun terakhir, ia memang tercatat memiliki riwayat gangguan prostat.

Pada November 2024 lalu, ia sempat menjalani operasi prostat di rumah sakit yang sama. Saat itu, operasi yang dijalani memberikan hasil yang sangat baik baginya.

“Dulu sebelum operasi, rasanya sangat sakit. Mau kencing susah, keluarnya sedikit dan nyeri. Tapi setelah operasi tahun lalu itu sudah lega, sudah normal seperti biasa,” ungkap Helina, saat ditemui di ruang rawat inap.

Namun, pada Rabu lalu, gejala serupa kembali muncul meskipun kali ini tidak disertai rasa sakit yang hebat. Debit air kencingnya berkurang dan ia mulai merasa khawatir jika kondisinya memburuk seperti sebelumnya. Tidak menunggu lama, Herlina segera membawanya ke rumah sakit agar segera mendapatkan penanganan.

“Begitu sampai di IGD, perawatnya langsung sigap menangani. Pemeriksaannya cepat, tindakan awal juga langsung diberikan. Kami merasa terbantu,” cerita Herlina.

Herlina bercerita, kondisi Wato perlahan membaik. Rasa sakit yang dulu sempat membuatnya tidak bisa tidur kini berkurang, meski volume urinenya masih belum kembali normal. Tim medis terus memantau dan memberikan perawatan sesuai kebutuhan pasien.

Herlina menambahkan bahwa pelayanan yang diberikan rumah sakit ini selalu memuaskan. Dari pengalaman operasi prostat tahun lalu hingga saat ini, mereka tidak menemukan kendala serius, baik dari segi pelayanan tenaga medis maupun sarana prasarana rumah sakit.

“Administrasinya tidak dipersulit, semua petugas melayani dengan sabar dan ramah. Mulai dari  pendaftaran, perawat, dokter. Kami merasa nyaman di sini,” kata Herlina.

Sebagai peserta Program JKN, Wato terdaftar di Klinik Graha Medika sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Ia selalu berobat sesuai prosedur rujukan, sehingga di pengalaman di FKTP pun tercetak baik.

“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, saya dan suami pasti bingung bagaimana membayar biaya pengobatan seperti ini, Apalagi penyakit prostat yang saya alami sejauh ini membutuhkan perawatan rutin, jelas saya harus dirawat inap hingga berhari-hari. Bersyukur sekali ada JKN, jadi saya hanya hanya perlu fokus untuk sembuh, tidak memikirkan biaya lagi,” ucap Herlina.

Ia juga menyadari bahwa kesehatan adalah modal utama untuk menjalani masa tua dengan nyaman. Karena itu, ia selalu berusaha menjaga kesehatannya dan rutin kontrol sesuai anjuran dokter.

Di akhir cerita, Herlina menyampaikan harapannya agar program JKN terus berjalan dan semakin baik kedepannya. Menurutnya program ini memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang status ekonomi.

“Tidak ada yang ingin sakit, tapi kalau pun sakit datang, setidaknya kami tidak kebingungan soal biaya. Program ini benar-benar membantu kami yang sudah pensiun. Semoga BPJS Kesehatan terus bertahan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutup Helina dengan senyum kecil. (gt/fr)

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *