Iklan Google AdSense

BPJS Kesehatan Jadi Penyelamat Hanna Saat Menderita

Magdalena Hanna Messah (75), seorang lanjut usia yang juga turut menggunakan Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan
Magdalena Hanna Messah (75), seorang lanjut usia yang juga turut menggunakan Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan

“Untungnya informasi dari perawat maupun dokter yang menjelaskan bahwa kondisi oma bisa ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan dan saat ini oma sudah mulai bisa makan, walaupun masih dalam porsi yang sedikit,”  kata Irene.

KUPANG MEDIASI NTT.COM  – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan sudah sangat membantu masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, termasuk di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

Tanpa disadari dengan adanya program ini, seluruh masyarakat bahkan yang berasal dari kalangan ekonomi rendah bisa turut mengakses layanan kesehatan tanpa perlu takut akan biaya yang mahal.

Program JKN benar-benar menjadi solusi bagi banyak orang, terutama ketika berada dalam kondisi darurat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Seperti yang dialami Magdalena Hanna Messah (75), seorang lanjut usia yang juga turut menggunakan Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan.

“Oma masuk ke rumah sakit dua hari lalu melalui IGD dengan kondisi yang sangat lemas disertai pusing, bahkan untuk menopang dirinya sendiri pun sudah tidak bisa. Karena dirasa kondisi oma harus cepat mendapatkan perawatan sehingga keluarga pun dengan buru-buru langsung membawa oma ke rumah sakit terdekat,” ujar Irene, cucunya.

Irene mengaku bahwa pada saat itu, ia dan keluarganya pun kurang tau bahwa kondisi seperti ini menjadi tanggungan dari BPJS Kesehatan atau tidak, yang dipikirkan saat itu hanyalah agar kondisi oma membaik.

“Untungnya informasi dari perawat maupun dokter yang menjelaskan bahwa kondisi oma bisa ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan dan saat ini oma sudah mulai bisa makan, walaupun masih dalam porsi yang sedikit,”  kata Irene.

Tak berhenti sampai di situ, Irene pun melanjutkan ceritanya mengenai pelayanan yang diterima sejauh ini di rumah sakit. Sejak awal masuk IGD hingga akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap, semua proses berjalan lancar tanpa kendala.

“Pelayanan sejak awal itu memang cepat dan gesit, oma langsung ditangani dengan baik. Seluruh tenaga medis, baik perawat maupun dokter, sigap dan membantu memulihkan kondisi oma. Selang beberapa jam setelah masuk IGD, oma sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap. Rumah sakit ini juga didukung dengan sarana dan prasarana yang sesuai standar untuk hak kelas rawat inap satu,” terang Irene.

Menariknya, Irene mengungkapkan bahwa sebelumnya sering mendengar atau membaca berbagai keluhan tentang pelayanan BPJS Kesehatan. Namun, apa yang ia alami sendiri ternyata sangat berbeda dari anggapan kalangan umum tersebut.

“Saat mengurus oma di rumah sakit, saya mulai tercerahkan akan pemanfaatan BPJS Kesehatan yang sesungguhnya. Ternyata, Program JKN tidak seribet yang diberitakan di luar sana. Bahkan, berkas yang diminta pun cukup salah satu di antara Kartu BPJS Kesehatan dan KTP, tidak perlu membawa banyak dokumen apalagi fotokopi,” jelasnya.

Irene juga menekankan betapa pentingnya keberlanjutan program ini bagi masyarakat luas, terutama mereka yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk membayar biaya pengobatan yang mahal.

“BPJS Kesehatan sudah menjadi andalan bagi masyarakat ketika ingin berobat. Untuk itu, harapan kami sebagai pengguna bukan hanya agar program ini terus berlanjut, tetapi juga agar layanan kesehatan di seluruh fasilitas yang bekerjasama bisa terus ditingkatkan. Dengan begitu, setiap orang yang menggunakan BPJS Kesehatan bisa merasakan manfaat yang maksimal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Irene juga mengingatkan bahwa meskipun ada Program JKN, masyarakat tidak boleh menjadi lengah terhadap kondisi kesehatannya. Justru, dengan adanya kemudahan akses seperti ini, semestinya menjadi motivasi untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan keluarga.

“Dengan BPJS Kesehatan, kita semua jadi punya akses yang lebih baik ke fasilitas kesehatan. Tapi jangan sampai karena merasa sudah dijamin, kita mengabaikan pola hidup sehat. Peran pencegahan tetap penting agar kita tidak sering jatuh sakit,” tutup Irene. (fr/ok/beny)

 

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *