Iklan Google AdSense

Pelayanan Kesehatan Ramah Anak Dirasakan Peserta JKN Di Kota Kupang

“Andai saya harus bayar semua ini secara mandiri, pasti sangat berat. Tapi dengan menjadi peserta JKN, kami tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya tanpa jaminan kesehatan seperti ini,” kata Maghrety.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Sebagai seorang ibu, Maghrety mengalami malam penuh kecemasan saat Gracio Lani (12), anaknya, mendadak mengalami demam tinggi disertai muntah-muntah.

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

Awalnya, ia hanya memberikan obat penurun panas sambil mengawasi kondisinya di rumah. Namun, suhu tubuh Gracio terus meningkat hingga mencapai 40 derajat Celcius. Tak ingin mengambil risiko, Maghrety segera membawanya ke rumah sakit terdekat di Kota Kupang.

“Saat itu saya tidak bisa lagi menunggu. Gracio terus menggigil dan wajahnya terlihat pucat. Ini pertama kalinya ia harus dibawa ke rumah sakit untuk dirawat inap. Kami langsung menuju IGD tanpa pikir panjang,” tutur Maghrety.

Karena sudah lama menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Maghrety membawa serta kartu BPJS Kesehatan milik anaknya. Tanpa prosedur yang rumit, Gracio langsung mendapatkan pemeriksaan awal. Petugas medis dengan sigap menangani kondisi darurat yang dialaminya.

“Kami merasa lega karena sejak awal pelayanan sangat cepat. Tidak ada kesulitan berarti dalam administrasi, cukup tunjukkan kartu BPJS Kesehatan dan semuanya langsung di proses,” jelasnya.

Gracio kemudian dirawat di ruang rawat inap anak. Selama tiga hari, ia menjalani observasi dan perawatan insentif. Dokter menduga infeksi virus sebagai penyebab demam tinggi dan gejala muntah. Berbagai pemeriksaan penunjang dilakukan, dan perlahan kondisinya mulai membaik.

“Hari kedua, Gracio sudah mulai bisa makan lagi meski masih pelan. Demamnya turun dan ia mulai bicara serta tersenyum. Bagi saya itu adalah tanda pemulihan terbaik,” ungkap Maghrety

Selama masa rawat inap, Maghrety memperhatikan bahwa semua fasilitas yang diberikan cukup memadai. Kamar bersih, alat kesehatan lengkap, dan komunikasi antara tim medis serta keluarga pasien terjalin dengan baik. Ia merasa bahwa pasien JKN tetap mendapat perlakuan setara tanpa dibeda-bedakan.

“Saya benar-benar merasa dilayani dengan baik. Dokternya menjelaskan kondisi anak saya secara detail, dan perawatnya juga sangat sabar. Bahkan satpam pun membantu mengarahkan sehingga meminimalisir kebingungan peserta yang baru pertama kali mengurus hal seperti ini,” tambahnya.

Kekhawatiran soal biaya perlahan menghilang. Seluruh tindakan medis mulai dari IGD, pemeriksaan laboratorium, hingga obat-obatan semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Maghrety merasa sangat terbantu, terutama karena tidak ada biaya mendadak yang harus dikeluarkan selama pengobatan.

“Andai saya harus bayar semua ini secara mandiri, pasti sangat berat. Tapi dengan menjadi peserta JKN, kami tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya tanpa jaminan kesehatan seperti ini,” katanya.

Kini, Gracio masih menjalani perawatan di ruang rawat inap sambil terus dipantau oleh tim medis. Perkembangannya menunjukkan arah yang positif, namun belum ada arahan dari dokter untuk mengizinkan pulang agar kondisi benar-benar stabil. Maghrety tetap setia mendampingi di sisi tempat tidur, untuk memastikan kebutuhan anaknya tetap terpenuhi.

“Dokter bilang kondisi Gracio sudah membaik, tetapi mereka masing ingin memastikan tidak ada infeksi lanjutan. Saya setuju, lebih baik dirawat sampai betul-betul pulih daripada terburu-buru pulang,” ujarnya.

Belajar banyak dari pengalaman ini, Maghrety berharap agar Program JKN terus diperkuat karena sangat penting, terutama untuk keluarga dengan anak kecil. Ia menganggap bahwa JKN bukan sekedar soal biaya, tetapi juga soal ketenangan batin ketika menghadapi situasi penting.

“Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya perlindungan ini. Karena tidak semua hal bisa diprediksi, tapi kita bisa mempersiapkan diri. Di tengah situasi yang sulit, saya merasa tidak sendiri karena ada Program JKN yang mendukung penuh kebutuhan pengobatan Gracio,” pungkasnya. (fr/ok)

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *