“Syukurnya, seluruh pelayanan medis ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Saya tidak dibebani biaya tambahan apapun. Ini sangat membantu secara finansial,” kata Marsalina Buking.
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) benar-benar sangat dirasakan manfaatnya oleh Marsalina Buling (65), peserta yang tengah menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Iklan Google AdSense
Saat ditemui di salah satu rumah sakit di Kota Kupang, Marselina bercerita mengenai kondisinya setelah empat hari menjalani rawat inap.
“Saya adalah pasien penderita asma yang sudah lama menjalani pengobatan. Bertahun-tahun menerima obat, kontrol rutin, dan bahkan untuk rawat inap, BPJS Kesehatan selalu hadir mendampingi seluruh proses,” ujar Marsalina.
Marsalina mengaku dalam usia yang tidak mudah lagi bahwa rumah sakit sudah seperti sahabat. Berbagai keluhan kesehatan menjadi bagian dari hari-harinya.
“Sesak nafas, tenggorokan gatal, batuk dan dada terasa sesak seringkali muncul, apalagi di malam hari. Udara dingin dan aktivitas berlebihan bisa memicu asma kambuh tiba-tiba. Hal ini menjadi alasan saya harus masuk IGD,” lanjutnya.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter menyatakan kondisi Marsalina sudah cukup pulih dan memperbolehkannya pulang. Selama empat hari menjalani perawatan di salah satu rumah sakit, ia merasa bahwa pelayanan yang ia terima sangat baik. Ia bahkan mengaku selalu memilih rumah sakit ini jika harus dirawat karena sudah merasa nyaman dengan suasana dan pelayanannya.
“Pagi tadi dokter menyampaikan bahwa kondisi saya boleh pulang, namun tetap harus kontrol dan konsumsi mengonsumsi obat secara rutin agar kondisi tetap stabil. Sebenarnya, sudah beberapa kali saya rawat inap di rumah sakit ini, dan selalu merasa puas. Dokter dan perawatnya yang ramah, informatif, dan selalu menjelaskan kondisi saya dengan jelas. Fasilitasnya pun memadai, saya bersyukur atas pelayanan yang saya terima,” katanya.
Marsalina menilai bahwa BPJS Kesehatan sangat membantunya dalam menjalani pengobatan asma. Penyakit ini tergolong sensitif dan memerlukan obat-obatan yang tidak sedikit, serta harus dikonsumsi secara teratur. Ia juga merasa tenang karena setiap kali membutuhkan pengobatan, ia tidak perlu berpikir dua kali soal biaya.
“Syukurnya, seluruh pelayanan medis ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Saya tidak dibebani biaya tambahan apapun. Ini sangat membantu secara finansial. Bahkan saat kondisi mendesak seperti masuk IGD, saya tidak merasa cemas karena tahu BPJS Kesehatan akan menanggung semua asal sesuai dengan prosedur,” tambahnya.
Di tengah kenaikan biaya layanan kesehatan, Marsalina menganggap program ini sebagai jawaban atas kekhawatiran banyak orang. Ia juga menyoroti bagaimana BPJS Kesehatan telah mendorong perubahan signifikan dalam akses layanan kesehatan masyarakat.
“Biaya iuran terjangkau, pembayaran manfaat sesuai tagihan, dan tanpa diskriminasi. Ini benar-benar solusi. Sekarang orang-orang di pelosok yang dulu berobat ke peramal karena tidak mampu, sudah bisa datang ke puskesmas atau rumah sakit dan mendapatkan pelayanan gratis. Itu luar biasa sekali, ini bentuk keadilan sosial yang nyata bagi seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.
Kini setelah kondisinya berangsur membaik, Marsalina akan lanjut untuk rutin melaksanakan kontrol secara berkala dan menjaga pola hidup lebih sehat. Ia berusaha untuk mengatur pola makan dan cukup istirahat. Ia percaya bahwa BPJS Kesehatan bukan hanya soal berobat, tetapi juga pencegahan.
“Dengan bantuan BPJS Kesehatan, saya jadi lebih fokus untuk menjaga diri dan tidak panik ketika sakit datang. Saya harap Program JKN tetap ada untuk membantu masyarakat,” tutupnya. (fr/ok)
Iklan Bersponsor Google