“Cukup panik, karena awalnya anak bungsu saya yang muncul demam dan ruam, kemudian dua kakak kembarnya pun menyusul. Karena masih kecil semua, mereka belum bisa menjelaskan secara detail rasanya, hanya menangis terus menerus makanya langsung saya bawa ke UGD,” tutur Shandra.
KUPANG, MEDIASI NTT COM – Pengorbanan seorang ibu selalu menjadi simbol dari kasih sayang dan cinta yang tulus terutama untuk sang buah hati.
Iklan Google AdSense
Menjadi seorang ibu di usia muda pun tidaklah mudah, apalagi jika ketiga anaknya yang masih kecil dan butuh perhatian harus jatuh sakit di saat yang bersamaan.
Inilah yang dialami oleh Shandra (29) yang selalu mengandalkan Program JKN untuk melewati masa-masa sulit itu.
Bermula dari suatu hari di mana anak bungsunya yang baru berumur satu tahun itu terkena ruam merah pada sekujur tubuhnya, dilengkapi dengan gatal-gatal dan rasa tidak nyaman pada sekujur tubuh
“Cukup panik, karena awalnya anak bungsu saya yang muncul demam dan ruam, kemudian dua kakak kembarnya pun menyusul. Karena masih kecil semua, mereka belum bisa menjelaskan secara detail rasanya, hanya menangis terus menerus makanya langsung saya bawa ke UGD,” tutur Shandra.
Shandra langsung menuju ke UGD salah satu rumah sakit. Beruntung, keluarganya semua sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Ia hanya perlu membawa KTP dirinya, dan ketiga anaknya sudah bisa ditangani oleh tim medis.
“Waktu kami tiba di rumah sakit kami pun langsung membagi tugas, neneknya mengurus anak-anak dan saya mengurus administrasi yang cukup singkat. Kata ada infeksi kulit dan butuh perawatan lebih lanjut. Saya pasrah namun cukup lega, yang penting cepat ditangani. Tapi sedikit muncul kekhawatiran terkait biaya, mengingat bukan satu anak melainkan tiga anak yang di rawat inap,” tambahnya.
Namun kekhawatiran itu langsung lenyap, ketika pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa seluruh pelayanan ditanggung oleh Program JKN karena termasuk dalam kondisi gawat darurat. Ketiga anaknya dirawat selama beberapa hari di ruangan rawat inap dan masing-masing mendapatkan tindakan medis sesuai dengan prosedur.
“Semuanya gratis, saya tidak keluar uang sama sekali. Mulai dari pemeriksaan, rawat inap sampai biaya obat-obatan ditanggung penuh. Saya sangat bersyukur akan hadirnya BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Tidak sampai di situ, Shandra juga mengaku bahwa pelayanan yang ia terima sangat memuaskan. Dokter dan perawat bersikap ramah, informatif dan cepat tanggap saat menangani anak-anak yang masih kecil. Masih sama seperti beberapa tahun lalu saat itu juga di rawat inap namun saat situasi melahirkan.
“Tiga hari di rumah sakit, kami tidak pernah sekalipun merasakan perbedaan pelayanan antara pasien JKN dan pasien umum. Kami tetap dilayani dengan baik dan layak serta didukung dengan sarana prasarana yang tentunya sudah sesuai standar dan memberi kenyamanan bagi kami sekeluarga serta tamu yang berkunjung untuk menjenguk. Standar pelayanan yang masih dipertahankan sejak terakhir kali datang ke rumah sakit ini untuk tiga kali melahirkan, saya selalu merasa puas,” lanjutnya.
Setelah dokter menyatakan bahwa kondisi keadaan anak-anak Shandra sudah membaik, ia merasa jauh lebih tenang karena tahu bahwa keluarganya memiliki perlindungan kesehatan yang memadai.
“BPJS Kesehatan sering dianggap remeh oleh masyarakat yang jarang bahkan hampir tidak pernah memanfaatkan program ini. Namun ketika mereka harus menjalani pengobatan terutama untuk penyakit kronis, barulah mereka menyadari pentingnya Program JKN karena pengeluaran yang tidak ada habisnya hanya untuk berobat,” kata Shandra.
Meski Shandra tergolong dalam kategori masyarakat dengan ekonomi baik, ia tetap mengandalkan BPJS Kesehatan. Ia juga mengatakan bahwa dirinya merasa masih mampu membayar biaya rumah sakit. Namun, ia tetap bersyukur atas kehadiran BPJS Kesehatan yang, menurutnya, secara tidak langsung membantu menjaga stabilitas kondisi finansial masyarakat.
“Sehingga setiap masyarakat yang memanfaatkan program itu bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang merata. Kita tidak pernah tahu kapan butuhnya, tetapi ketika butuh, BPJS benar-benar menjadi penyelamat,” tutup Shandra. (fr/ok/beny)
Iklan Bersponsor Google






