“Kami berobat tentunya sudah sesuai dengan prosedur yang ada, indikasi medis yang diberikan dokter pun jelas. Maka dari itu sejak awal kami menggunakan program JKN. Karena saya dan suami sudah berniat untuk merawat gigi kami untuk kenyamanan kami, maka dari itu kami berobat menggunakan JKN sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata Lili.
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Menjaga kesehatan gigi sangatlah penting terutama kondisi sehatnya jaringan dan mulut, serta bebas dari penyakit dan gangguan estetik, sehingga dapat berfungsi dengan baik, seperti makan, bicara, dan berinteraksi sosial.
Iklan Google AdSense
Merawat kesehatan gigi secara rutin penting untuk mencegah masalah gigi seperti gigi berlubang, penyakit gusi, dan bau mulut
Kesehatan gigi yang baik bisa dilihat dari kebersihan gigi, tidak berlubang dan tidak adanya bercak hitam. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Dhani, suami dari Lili (41).
Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada segmen pekerja mandiri, pasangan suami istri ini selalu datang secara rutin ke salah satu rumah sakit di Kota Kupang untuk berobat.
“Sebenarnya sejak awal tahun saya sudah mulai merasakan gigi sakit dan nyut-nyutan, namun karena saya abaikan. Hingga bulan Februari kemarin baru saya keluhkan kepada suami. Dari situ suami menyarankan untuk berobat bersama-sama. Saya baru selesai mengantre, sekarang giliran suami. Kami berdua masih dalam proses perawatan gigi terlebih dahulu sebelum nantinya ditambal,” jelas Lili dengan runtut, Kamis (10/04).
Lili menjelaskan bahwa banyak masyarakat di luar sana yang tidak mengetahui bahwa untuk perawatan gigi sebenarnya juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Namun di matanya, sikap kurang peduli inilah yang mengakibatkan mereka kurang update akan informasi mengenai ini yang pada dasarnya sangat bermanfaat.
“Kami berobat tentunya sudah sesuai dengan prosedur yang ada, indikasi medis yang diberikan dokter pun jelas. Maka dari itu sejak awal kami menggunakan program JKN. Karena saya dan suami sudah berniat untuk merawat gigi kami untuk kenyamanan kami, maka dari itu kami berobat menggunakan JKN sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata Lili.
Di sisi lain, sebagai seorang ibu dengan lima anak, Lili mengaku turut memanfaatkan Program JKN sebagai jaminan saat melahirkan. Menurutnya, ketiga anaknya pun dilahirkan dengan dukungan dari BPJS Kesehatan. Melalui proses persalinan yang lancar, ia sangat bersyukur akan kehadiran program ini. Karena jika tidak, pasti sudah puluhan juta rupiah yang ia keluarkan untuk biaya melahirkan. Belum lagi ada berbagai kebutuhan yang harus ia siapkan setelah melahirkan. Dengan seluruh pengalamannya Lili selalu memanfaatkan BPJS Kesehatan dengan baik, tak lupa ia juga selalu menjalankan kewajibannya untuk membayar iuran tepat waktu.
“Selama menjadi peserta BPJS Kesehatan, maka saya selalu pastikan agar iuran kami sekeluarga selalu dibayar rutin setiap bulannya. Karena besok lusa jika ada salah satu dari kami yang membutuhkan perawatan baik di puskesmas maupun rumah sakit, kami sudah bisa langsung menggunakan jaminan kesehatan ini dan tidak perlu khawatir akan denda,” katanya.
Mengamati lingkungan sekitarnya, Lili merasa masih banyak masyarakat yang gengsi ketika berobat menggunakan program JKN. Banyak dari mereka yang lebih memilih menunda berobat daripada merasakan manfaat dari program ini.
“Masyarakat di luar sana banyak yang lebih mementingkan gengsi pakai JKN. Masih ada saja orang menyepelekan program ini karena merasa BPJS Kesehatan hanya diperuntukkan bagi orang miskin saja. Padahal kenyataan yang terjadi adalah BPJS Kesehatan sendiri sudah memiliki klasifikasi hak kelas yang bebas dipilih oleh setiap peserta berdasarkan kemampuan secara ekonomi,” terang Lili.
Dengan ini Lili mengambil kesimpulan bahwa BPJS Kesehatan sudah cukup berkembang, tidak hanya melalui pelayanan namun juga melalui tekonologi yang sudah disesuaikan. Sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak lama, ia pun tahu betul bahwa banyak hal yang sudah berkembang dari badan hukum publik ini. Baginya, bisa dibilang BPJS Kesehatan cukup apik dan terus berbenah diri, tentunya untuk kenyamanan seluruh masyarakat ketika memanfaatkan program ini.
“Untuk itu saya juga berharap tidak sampai di sini, namun melalui segi manapun program ini terus mengalami perkembangan yang baik. Mudah-mudahan pemerintah bisa terus mempertahankan Program JKN demi akses layanan kesehatan yang merata bagi masyarakat Indonesia,” kata Lili. (gt/fr/beny)
Iklan Bersponsor Google






