“Kemudahan program ini tidak hanya saya rasakan sendiri, melainkan oleh seluruh masyarakat sehingga tujuan baik dari program ini benar-benar dirasakan. Penyakit yang saya alami pun bukan penyakit biasa, melainkan penyakit yang membutuhkan perawatan yang rutin dan keberlanjutan hingga benar-benar pulih. Seandainya saya harus membayar sendiri pun pasti saya juga kesulitan,” tutur Charles.
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir untuk memastikan masyarakat terlindungi jaminan kesehatan yang memadai melalui iuran yang terjangkau. Sebagai seorang PNS, Charles Daris (49) memanfaatkan dengan baik program ini saat membutuhkan pelayanan kesehatan.
Menurut Charles, keberadaan Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan sangat membantu dirinya dari segi keuangan.
“Pada tahun 2005 itu menjadi pengalaman pertama saya berobat jauh ke Jakarta. Saat itu harus dirujuk karena memang harus menjalani operasi. Pada masa itu di Kota Kupang sendiri belum ada sarana yang memadai. Dulu BPJS Kesehatan namanya masih Askes, dan saya dibiayai penuh selama pengobatan. Walaupun sempat harus menunggu hampir satu bulan lamanya karena keterbatasan kamar yang tersedia, namun itu tidak menjadi suatu masalah karena ya yang sakit jelas bukan hanya saya saja. Kurang lebih dua bulan saya berobat sudah termasuk operasi dan kemudian saya kembali ke Kota Kupang untuk melanjutkan kontrol rutin,” ucap Charles, Kamis (13/02/2025).
Pengobatan selanjutnya dijalani oleh Charles di pada November 2024. Saat itu secara tiba tiba badannya terkapar kaku dan tidak bisa bergerak, ia pun dilarikan ke IGD salah satu rumah sakit di Kota Kupang. Saat ini keadaanya sudah cukup membaik karena sudah mulai bisa bergerak, bahkan berjalan walaupun masih membutuhkan alat bantu.
“Kata dokter ada penyumbatan darah ke otak mengakibatkan pada tubuh saya sehingga saya dinyatakan stroke. Saya sempat dirawat selama tiga hari, setelah itu saya melanjutkan kontrol dan juga terapi secara rutin. Obat-obatan setiap minggu saya terima tanpa kekurangan dan tanpa perlu membeli sendiri. Program JKN ini betul-betul membantu meringankan beban saya, di mana pengeluaran untuk kebutuhan pokok saya tetap berjalan begitu juga dengan pengobatan saya,” ungkap Charles.
Dengan iuran yang sudah otomatis terpotong setiap bulannya, Charles sama sekali tidak merasa rugi dan keberatan untuk membayar iuran JKN. Menurutnya, Program JKN ini menganut nilai gotong royong sehingga hal ini yang justru membantu seluruh masyarakat dengan keterbatasan ekonomi agar tetap bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang merata.
“Kemudahan program ini tidak hanya saya rasakan sendiri, melainkan oleh seluruh masyarakat sehingga tujuan baik dari program ini benar-benar dirasakan. Penyakit yang saya alami pun bukan penyakit biasa, melainkan penyakit yang membutuhkan perawatan yang rutin dan keberlanjutan hingga benar-benar pulih. Seandainya saya harus membayar sendiri pun pasti saya juga kesulitan,” tutur Charles.
Charles pun menyampaikan ucapan terima kasihnya atas keberlangsungan Program JKN, sebab program ini membawa banyak dampak baik di Indonesia. Charles tetap mengharapkan BPJS Kesehatan kian berkembang. Ia pun berharap agar pelaksanaan Program JKN yang sudah baik, dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
“Saya mewakili masyarakat yang turut memanfaatkan Program JKN menyampaikan terima kasih atas keberlangsungan program ini. Saya jelas sangat mengharapkan inovasi-inovasi yang sejauh ini sudah sangat berkembang, salah satunya melalui Aplikasi Mobile JKN yang begitu membantu masyarakat, apalagi di seluruh rumah sakit di Kota Kupang setau saya rata-rata sudah menggunakan antrean online. Masyarakat bisa mengambil antrean dari rumah dan datang saat telah mendekati waktu pelayanan yang tertera. BPJS Kesehatan harus melanjutkan Program JKN demi masyarakat,” tutur Charles. (ak/fr/beny)