Iklan Google AdSense

Berbekal Ikut Program JKN Delfi Bisa Berjuang Sembuh Dari Sakit

“Melalui program ini seluruh masyarakat secara merata bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan, tanpa memandang kondisi ekonomi maupun sosial. Bahkan tanpa disadari program ini membantu mengatasi kemiskinan karena biaya kesehatan yang saat ini tergolong mahal. Mungkin seperti kami yang tidak mampu membayar biaya berobat, pasti harus meminjam ke saudara maupun tetangga,” kata Delfi.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) milik BPJS Kesehatan telah dirasakan manfaatnya oleh banyak masyarakat Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

Seperti dialami Delfi Kana Mangngi (41) yang mampu berjuang sembuh total dari sakit TB berkat adanya layanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menderita sakit TB tidak diduga sebelumnya, Gejalanya hanya batuk biasa namun setelah dilakukan pemeriksaan secara mendalam Delfi didiagonis mengidap tuberculosis pada 2019.

Delfi adalah salah satu peserta BPJS Kesehatan yang terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

“Gejala awal yang saya alami ya batuk saja seperti biasa, namun batuknya malah makin parah dan sampai berkeringat. Padahal sudah mencoba beberapa obat yang saya beli di Apotek namun tidak ada perkembangan. Kemudian saya memutuskan untuk berobat saja ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan langsung dirujuk ke salah satu rumah sakit yang ada di Kota Kupang. Setelah diperiksa, dokter pun memberikan informasi pasti bahwa saya mengidap penyakit TBC,” kata Delfi pada Selasa (11/02) lalu.

Dengan tekadnya untuk sembuh, ia pun rutin berobat dan mengikuti berbagai arahan dari dokter. Salah satunya adalah istirahat yang cukup, karena saat itu gaya hidup yang tidak seimbang akibat kewajibannya di tempat kerja yang lama. Pekerjaannya yang padat cukup banyak mengurangi waktu istirahat Delfi hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya.

“Sempat berat hati menimbang-nimbang keputusan besar ini namun saya pribadi lebih mementingkan kesehatan saya. Untungnya saya cukup paham akan alur BPJS Kesehatan saya yang pasti langsung dinonaktifkan saat saya berhenti bekerja. Makanya saya langsung mengurus status kepesertaan BPJS Kesehatan agar kembali aktif karena saya tahu bahwa saya akan sakit,” kata Delfi.

Setelah kurang lebih selama enam bulan lamanya Delfin rutin kontrol ke dokter, minum obat akhirnya sudah merasa sangat lebih baik dari sebelumnya. Ia merasa keputusan beratnya menghasilkan hal yang baik, sehingga ia tidak menyesali akan hal itu.

“Saat ini saya sudah bisa beraktivitas sebagaimana biasanya. Sebelumnya ke mana-mana harus menggunakan masker, bahkan menyapu rumah pun tidak bisa karena debu. Karena sudah menjadi kebiasaan dalam penggunaan masker makanya saya terus menggunakannya sampai sekarang. Kebiasaan ini juga membawa dampak baik bagi saya sendiri sehingga terhindar dari polusi,” jelas Delfi.

Delfi mengaku selama mengikuti JKN juga menjalani pengobatan gigi sama seperti suaminya yang juga menjalani pengobatan gigi saat ini. Mereka memanfaatkan dengan baik iuran yang sudah mereka bayar setiap bulannya demi kesehatan dan kenyamanan diri mereka dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. JKN begitu berpengaruh dalam aspek kesehatan baginya.

Dia mengatakan sakit itu tidak enak, makanya saya dan suami ketika sudah merasa sakit sedikit kita langsung berobat biar tidak berkepanjangan sakitnya. Lewat Program JKN saya merasa pemerintah juga turut memberikan perhatian bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Apalagi saat ini sudah semakin banyak fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Melalui program ini seluruh masyarakat secara merata bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan, tanpa memandang kondisi ekonomi maupun sosial. Bahkan tanpa disadari program ini membantu mengatasi kemiskinan karena biaya kesehatan yang saat ini tergolong mahal. Mungkin seperti kami yang tidak mampu membayar biaya berobat, pasti harus meminjam ke saudara maupun tetangga,” ujarnya. (ak/fr/beny)

 

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *