Warga Tak Perlu Takut Berobat Selama Ada BPJS Kesehatan

Esaf Markus Liku (51), salah satu peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang telah terdaftar sejak awal berdirinya BPJS Kesehatan.
Esaf Markus Liku (51), salah satu peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang telah terdaftar sejak awal berdirinya BPJS Kesehatan.

“Manfaatnya sangat besar, maka dari itu saya rasa masyarakat yang belum mendaftar JKN harus segera menjadi peserta JKN selagi masih sehat. Bahkan setiap ada orang di sekeliling kami yang sakit dan takut berobat karena khawatir biayanya tidak cukup, selalu kami ingatkan untuk menggunakan BPJS Kesehatan saja. Yang penting sudah jadi peserta JKN dan aktif status kepesertaannya,” ucap Esaf.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM  – Pemerintah melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan perlindungan jaminan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi setiap penduduk Indonesia.

Bacaan Lainnya

Banyak peserta JKN dengan berbagai jenis penyakit berat seperti jantung, diabetes maupun gagal ginjal bias menjalani pengobatan dengan mengandalkan program JKN untuk  menjamin biaya proses pengobatan.

Seperti halnya dialami Esaf Markus Liku (51), salah satu peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang telah terdaftar sejak awal berdirinya BPJS Kesehatan.

Sebagai seorang petani tulen, Esaf mengandalkan fisiknya saat menggarap sawahnya. Esaf sangat bersyukur karena telah terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga tidak perlu khawatir lagi jika suatu saat membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Waktu tahun 2023, saya merasakan mulai ada perbedaan pada diri saya. Stamina saya menurun, jadi saya mulai mengurangi aktivitas fisik. Saat itu saya mengira bahwa ini hanya pegal dan lemas biasa, makanya saya coba mengonsumsi vitamin dengan harapan tubuh saya kembali bugar. Namun setelahnya saat kembali bekerja, ternyata saya menjadi lebih gampang lelah, bahkan seringkali jantung saya berdebar lebih cepat daripada biasanya,” jelas Esaf pada Selasa (04/02).

Dengan berbagai gejala yang muncul dan terasa tidak biasa, Esaf pun mulai khawatir.

Ia akhirnya memutuskan berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar yaitu Puskesmas Akle, Semau Kabupaten Kupang.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ada masalah pada jantungnya sehingga  harus dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Kupang.

“Karena sudah mendapat rujukan, keesokan harinya saya langsung berangkat ke Kota Kupang untuk berobat. Untungnya cukup 30 menit saya sudah sampai di tempat tujuan. Proses pengobatan itu rutin saya lakukan selama setahun, dan syukurlah saya baru satu kali dirawat inap di akhir tahun 2024 kemarin. Saat ini saya sedang menjalani kontrol secara rutin selama satu kali setiap bulannya. Walaupun harus bolak-balik dari Kupang ke Semau namun itu tidak menjadi halangan bagi saya,” katanya.

Esaf mengungkapkan bahwa ia puas dengan layanan yang ia terima sepanjang berobat menggunakan JKN. Mulai dari administrasi, pengobatan, hingga dinyatakan sehat dan boleh pulang, Esaf tidak menemui kendala sedikit pun. Kini, ia hanya perlu rutin kontol dan mengonsumsi obat serta menerapkan pola hidup sehat, termasuk mengontrol menu makanan sehari-harinya.

Esaf juga mengatakan bahwa pemanfaatan Program JKN tidak hanya dirasakan sendiri olehnya, namun keluarganya juga turut merasakan. Seperti anaknya Yosis Liku yang pertengahan tahun 2024 melahirkan dengan normal dan seluruh biaya juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Karena manfaatnya sangat besar, maka dari itu saya rasa masyarakat yang belum mendaftar JKN harus segera menjadi peserta JKN selagi masih sehat. Bahkan setiap ada orang di sekeliling kami yang sakit dan takut berobat karena khawatir biayanya tidak cukup, selalu kami ingatkan untuk menggunakan BPJS Kesehatan saja. Yang penting sudah jadi peserta JKN dan aktif status kepesertaannya,” ucap Esaf.

Sebagai penutup, Esaf berharap BPJS Kesehatan dapat terus menjaga keberlanjutan Program JKN. Baginya, pengaruh program ini sangat besar, mengingat penyakit datang tidak pernah diduga. Dengan mempunyai jaminan kesehatan yang pasti, masyarakat pun bisa terlepas dari kekhawatiran berobat, apalagi jika kondisi finansialnya pas-pasan.

“Seandainya saya harus berobat ke Kupang dengan biaya sendiri, mungkin bisa saja saya sampai harus menjual sawah saya. Bisa jadi saya juga memilih tidak melanjutkan pengobatan ini. Namun dengan adanya BPJS Kesehatan, saya jadi bisa mantap berobat. Terima kasih BPJS Kesehatan,” ungkap Esaf. (fr/ok/beny)

Tinggalkan Pesan