Wakil Wali Kota Kupang Meluncurkan Buku “Cepat Sembuh, Ciko”

Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis saat kegiatan melaunching buku dan Storytelling Buku “Cepat Sembuh, Ciko” bertempat di Taman Budaya Gerson Poyk Kupang, Kamis (10/4). Foto MEDIASI NTT.COM/BENNY JAHANG
Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis saat kegiatan melaunching buku dan Storytelling Buku “Cepat Sembuh, Ciko” bertempat di Taman Budaya Gerson Poyk Kupang, Kamis (10/4). Foto MEDIASI NTT.COM/BENNY JAHANG

“Adik-adik bisa membaca bukunya di sekolah masing-masing. Setelah itu adik-adik bisa bercerita kepada teman-teman, bapak mama, dan tetangga agar bisa mengurangi penularan rabies dan konsumsi daging anjing,” kata Serena Francis.

KUPANG,  MEDIASI NTT.COM – Wakil Walikota Kupang, Serena Francis mengatakan masyarakat dan anak-anak untuk perlu mengetahui secara dini tentang bahaya dan dampak buruk saat berinteraksi dengan satwa liar seperti  anjing dan kucing guna mencegah terjadinya paparan penyakit rabies.

Bacaan Lainnya

Hal itu dikatakan Serena Francis saat  kegiatan melaunching buku dan Storytelling Buku “Cepat Sembuh, Ciko” bertempat di Taman Budaya Gerson Poyk Kupang, Kamis (10/4).

Dinas Kesehatan Kota Kupang bekerja sama dengan One Health Collaborating Center (OHCC) Universitas Udayana yang bermitra dengan International Alliance Against Health Risks in Wildlife Trade Protection Awareness (OHAWE) telah melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk menerbitkan sebuah buku cerita anak yang bertemakan perlindungan satwa liar dan pencegahan penyakit bersumber hewan (zoonosis) sesuai dengan hewan lokal dan konteks budaya yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Adapun jenis hewan yang diangkat sebagai tokoh utama dalam buku cerita anak “Cepat Sembuh, Ciko!” adalah anjing yang merupakan salah satu hewan penular penyakit Rabies. Buku tersebut merupakan hasil karya Penulis buku Robertus Fahik dan diterbitkan secara Trilingual (bahasa Inggris, Indonesia, Kupang).

Menurut Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis  Kota Kupang dalam keanekaragamannya, tentu memiliki tantangan tersendiri seperti perdagangan dan konsumsi satwa liar, khusunya dalam mengkonsumsi anjing.

Menurut dia  penting bagi masyarakat dan anak-anak untuk mengetahui bahaya dan dampak buruk saat berinteraksi dengan satwa liat tersebut.

Serena Francis  mengatakan penyakit rabies bisa menular melalui liur atu gigitan hewan seperti  anjing dan kucing, sehingga upaya antisipasi perlu dilakukan termasuk melalui lembaga pendidikan .

“Penyakit rabies itu bisa menular melalui air liur, dan gigitan hewan seperti anjing dan kucing. Untuk itu harus diperhatikan saat berinteraksi dan mengkonsumsi daging dengan sehat,” jelas Serena.

Ia mengatakan , melalui penulisan buku Storytelling Buku “Cepat Sembuh, Ciko peserta didik menjadi agen-agen di sekolah yang mampu memberikan pemahaman mengenai bahaya penularan penyakit dari satwa liar, kepada teman-teman yang lain maupun kepada masyarakat.

“Adik-adik bisa membaca bukunya di sekolah masing-masing. Setelah itu adik-adik bisa bercerita kepada teman-teman, bapak mama, dan tetangga agar bisa mengurangi penularan rabies dan konsumsi daging anjing,” kata Serena Francis.

Dalam kegiatan ini hadir juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kupang, Tiurmasari E. Saragih, S.KM, M.Sc, Tim OHCC Universitas Udayana yang dikoordinir oleh Ni Komang Semara Yanti, S.KM., MPH selaku Program Manager, Regional Coordinator OHAWE Project wilayah NTT Adeline Th. Bolla, S.KM, M.ScPH beserta pejabat lainnya dari Dinas Pendidikan, Bagian Kerjasama dan Bagian Hukum Setda Kota Kupang dan UPT Taman Budaya Gerson Poyk.

Tim One Health Collaborating Center (OHCC) Universitas Udayana yang bermitra dengan International Alliance Against Health Risks in Wildlife Trade Protection Awareness (OHAWE) saat saat kegiatan melaunching buku dan Storytelling Buku “Cepat Sembuh, Ciko” bertempat di Taman Budaya Gerson Poyk Kupang, Kamis (10/4). Foto MEDIASI NTT.COM/BENNY JAHANG
Tim One Health Collaborating Center (OHCC) Universitas Udayana yang bermitra dengan International Alliance Against Health Risks in Wildlife Trade Protection Awareness (OHAWE) bersama Penulis buku Robertus Fahik (ketiga dari kanan)  saat saat kegiatan melaunching buku dan Storytelling Buku “Cepat Sembuh, Ciko” bertempat di Taman Budaya Gerson Poyk Kupang, Kamis (10/4). Foto MEDIASI NTT.COM/BENNY JAHANG.

Kegiatan storytelling yang dipentaskan oleh kelompok anak Teater Satu Timor ini juga dipadukan dengan agenda lainnya Pre-post test untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa/i dan orangtua mengenai perlindungan hewan dan penyakit menular bersumber binatang khususnya terkait hewan Anjing penular Rabies dengan melibatkan perwakilan anak Sekolah Dasar (SD) kelas 5 dan 6 dari SD Negeri Bertingkat Naikoten sebanyak 40 siswa/i; SDK St. Yoseph I Naikoten II sebanyak 35 siswa/i dan orang tua siswa/i SD sebanyak 25 orang.

Penerbitan buku dan Storytelling cerita buku “Cepat Sembuh, Ciko!” tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu metode edukatif yang efektif bagi anak dalam membantu mengembangkan imajinasi, kreativitas dan keterampilan sosial emosional anak demi menjaga kelangsungan hidup satwa lokal di NTT khususnya hewan anjing dimana sering menjadi salah satu korban dalam praktek jual beli hewan untuk dikonsumsi atau dijual sebagai menu makanan. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk merawat dan melindungi hewan peliharaan secara baik dan tepat guna mencegah tertularnya penyakit bersumber hewan khususnya penyakit Rabies yang sudah masuk ke pulau Timor, termasuk di Kota Kupang. (Benny)

Tinggalkan Pesan