Bupati Yosef Lede: Kabupaten Kupang Butuh Intervensi Pemerintah Pusat Bangun Infrastruktur Kesehatan

Bupati Kupang Yosef Lede di Kupang, Sabtu mengikuti rakor bidang kesehatang yang dipimpin Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Bupati Kupang Yosef Lede di Kupang, Sabtu mengikuti rakor bidang kesehatang yang dipimpin Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.Foto Prokopim Setda Kabupaten Kupang

“Kami mohon ada intervensi anggaran dari Pemerintah Pusat untuk melihat daerah-daerah yang secara geografis terpencil, kabupaten-kabupaten yang jauh dari sarana prasarana yang memadai di dalam menunjang kesehatan,”jelas Yos Lede.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Pemerintah Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat membutuhkan intervensi anggaran dari pemerintah pusat guna mendukung pembangunan sarana dan prasana bidang kesehatan yang masih sangat terbatas di daerah itu.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan Bupati Kupang Yosef Lede di Kupang, Sabtu, terkait kunjungan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ke daerah itu untuk melihat secara langsung kondisi fasilitas kesehatan di Kabupaten Kupang.

Menurut Yesef Lede kunjungan kerja Menteri Kesehatan RI ke daerah ini untuk melihat dan mengetahui kekurangan-kekurangan di NTT, khususnya infrastruktur maupun alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk menunjang NTT sehat.

“Kami harap bapak Menteri melihat sampai tingkat Kabupaten. Khusus kabupaten Kupang. Dapat saya jelaskan bahwa infrastruktur kesehatan belum lengkap termasuk tenaga kesehatan. Kami mohon ada intervensi anggaran dari Pemerintah Pusat untuk melihat daerah-daerah yang secara geografis terpencil, kabupaten-kabupaten yang jauh dari sarana prasarana yang memadai di dalam menunjang kesehatan,”jelas Yos Lede.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke Desa Kuimasi Kecamatan Fatuleu dan melakukan dialog denga para kader posyandu yang memiliki kinerja terbaik dari kader posyandu yang bersentuhan langsung dengan ibu hamil dan anak stunting.

Sementara itu Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin melaksanakan Rapat Koordinasi bersama seluruh Kepala Daerah se- Provinsi NTT, bertempat di Aula Fernandez Kantor Gubernur, Sabtu (15/3/2025).

Rakor ini dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara Pemprov NTT oleh Gubernur Melki Laka Lena dan Wagub Johni Asadoma, bersama Yayasan Seribu Cita Bangsa oleh Jack Petersen sebagai Founder, dr.Rindang Asmara, M.PH Sebagai COO 1000 Days Fund, dalam rangka upaya penurunan stunting.

Bupati Kupang Yosef Lede juga turut hadir dalam rakor ini, didampingi plt.Asisten I Pieter Sabaneno dan pimpinan perangkat daerah diantaranya Kadis PUPR Teldy Sanam, Kadis Sosial Paul Liu, Kadis Perikanan Jack Baok, Kadis Peternakan Pandapotan Siallagan, Kepala BP4D Juhardi Selan, Plt.Kadis Perindustrian,Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Robert Amaheka.

Menteri Budi Sadikin menerangkan program Kemenkes berfokus pada cek kesehatan gratis, kesehatan ibu dan anak, stunting, kanker, jantung, stroke dan Uronefrologi. Dirinya menyarankan masyarakat Indonesia untuk selalu cek kesehatan.

“Jangan kita terbiasa tidak pernah cek kesehatan tubuh kita. Cek gula darah, cek darah, kolesterol dan cek kesehatan lainnya penting dilakukan. Bukan menunggu sakit baru cek kesehatan tubuh kita,”kata Menteri Budi.

Dikatakannya tugas Kemenkes, tugas Kepala Daerah melalui Dinkes adalah menjaga masyarakatnya tetap sehat.

“Banyak orang berpikir tugas Kemenkes, tugas Kepala Daerah melalui Dinkes adalah menyembuhkan orang sakit. Salah itu. Kalau tugas kita menyembuhkan orang yang sakit, berarti nama menterinya Menteri Kesakitan. Yang benar adalah menjaga masyarakat kita tetap sehat. Mari jaga tubuh kita tetap sehat dengan selalu cek kesehatan,”terang Budi.

Banyak hal yang diterangkan Menteri Kesehatan RI ini sebagai pengetahuan bagi masyarakat NTT melalui Kepala Daerah terkait kesehatan, diantaranya upaya penurunan stunting, kesehatan ibu dan anak, pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring Rumah Sakit untuk lima penyakit, jantung, kanker, stroke, uro-nefrologi dan KIA.

Selain sehat fisik yang Budi Sadikin jelaskan, ia pun menjelaskan tentang kesehatan jiwa yang menurutnya penting untuk diperhatikan. Caranya dengan melakukan screening kesehatan jiwa, sehingga tidak mempengaruhi kesehatan fisik seseorang.

Sementara Gubernur Melki Laka Lena dalam sambutannya menyatakan rasa syukur atas kunker Menteri Kesehatan RI ke provinsi NTT.

Ia katakan, kunjungan Menkes memberi tempat istimewa bagi Provinsi NTT.

“Komitmen besar dari Menteri Kesehatan ialah NTT akan menjadi tempat dimana beberapa program nasional akan dibuat di NTT,”kata Melki.

Melki Laka Lena menambahkan dalam pilar kesehatan yang merupakan bagian dari tujuh pilar utama visi dan misi, Gubernur dan Wagub NTT berkomitmen menurunkan angka stunting melalui berbagai inisiatif strategis. Komitmen ini menurutnya menjadi salah satu program unggulan desa cita yakni posyandu tangguh, yang juga menjadi salah satu dari quick win dalam seratus hari kerja pertama.

“Kami akan memperkuat kelembagaan posyandu serta peran kader kesehatan untuk melakukan deteksi dini risiko stunting, edukasi gizi dan kampanye hidup sehat,” kata Melki Laka Lena.

Bagi Laka Lena, kolaborasi adalah kunci utama dalam memajukan NTT. Salah satu bentuk nyata dari kolaborasi tersebut yaitu melalui penandatanganan kerjasama antara Yayasan Cita Bangsa dan Pemprov NTT. Yayasan Cita Bangsa akan berperan lebih aktif dalam penanganan stunting di NTT, khususnya melalui penguatan posyandu.

“Adanya MoU ini jangkauan program Yayasan Cita Bangsa semakin meluas ke seluruh Kabupaten di NTT. Dan melalui rakor ini kita dapat melakukan diskusi terkait upaya-upaya yang sudah dilakukan di daerah-daerah NTT untuk menyelesaikan stunting,”kata Melki. (Ben)

 

Tinggalkan Pesan