“Saya bersyukur operasi mata kali ini berjalan dengan lancar. Saya bisa fokus pada operasi mata waktu itu karena semua biaya sudah ditanggung oleh Program JKN. Saat ini saya hanya fokus pada penyembuhan dengan rutin datang kontrol ke rumah sakit,” kata Wihelmina Tande
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan saat ini menjadi andalan masyarakat Indonesia untuk berobat.
Iklan Google AdSense
Begitu juga dengan Wehelmina Tande (64) yang baru satu bulan yang lalu selesai menjalani operasi katarak di mata kanannya.
Wihelmina Tande ketika ditemui pada Kamis (23/01), ia sedang menjalani kontrol pertama kali disalah satu rumah sakit di Kota Kupang.
“Saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2014, sejak saat itu saya sering berobat ke Puskesmas menggunakan kartu JKN. Sementara, untuk operasi katarak ini saya sudah dua kali menjalani operasi, pertama pada tahun 2021 operasi mata kiri dan kemudian pada tahun 2024 operasi mata kanan. Semua biaya operasi mata saya ditanggung penuh oleh program JKN. Tidak ada biaya sepeserpun yang keluarga saya keluarkan untuk pengobatan katarak ini,” ungkap Wehelmina.
Wehelmina menceritakan bagaimana ia dilayani dengan sangat baik oleh petugas dan dokter di rumah sakit. Petugas membantu dia dalam mengurus administrasi di rumah sakit sehingga sangat memudahkan keluarganya.
Menurut dia tinggal menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sudah bisa dilayani dengan baik di rumah sakit.
Ia juga menyampaikan kalau dokter juga memberikan pelayanan yang sangat baik kepadanya sebagai peserta JKN. Ia merasa tidak ada perbedaan pelayanan selama di rumah sakit antara pasien BPJS Kesehatan dengan pasien umum.
“Saya bersyukur operasi mata kali ini berjalan dengan lancar. Saya bisa fokus pada operasi mata waktu itu karena semua biaya sudah ditanggung oleh Program JKN. Saat ini saya hanya fokus pada penyembuhan dengan rutin datang kontrol ke rumah sakit. Saya berharap bisa sembuh secepatnya, sehingga bisa kembali beraktivitas dengan normal,” ujar Wehelmina.
Wehelmina dulu awalnya ragu untuk berobat dan memeriksakan matanya karena ia yakin pasti biayanya mahal. Tetapi setelah mencari informasi, ia mendapatkan info kalau operasi matanya ditanggung oleh Program JKN. Ia sangat bersyukur karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN dan bisa dioperasi tanpa terkendala biaya.
“Saya bayangkan kalau tidak menggunakan kartu JKN, pasti biaya operasi mata kiri saya saja biayanya pasti sangatlah mahal, apalagi saya juga operasi mata kanan. Pasti biayanya tidaklah sedikit. Belum tentu saya mampu untuk membiayai operasi mata ini kalau tidak menggunakan Program JKN,” ujar Wehelmina.
Awal pertama kali menjalani pengobatan matanya, Wehelmina datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar untuk diperiksa.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memberikan rujukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit untuk mengetahui tingkat penyakit katarak sebelum dioperasi. Selama ini proses perawatan yang ia jalani berjalan berjalan dengan lancar menggunakan kartu JKN.
“Banyak yang bilang kalau pelayanan menggunakan kartu JKN dilayani kurang baik, tapi itu tidak terbukti kebenarannya. Saya dilayani sebagai peserta JKN sangatlah baik, tidak ada lagi keraguan untuk saya berobat menggunakan kartu JKN. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah sangat baik menjalankan program ini. Semoga dengan adanya Program JKN, semakin banyak masyarakat yang bisa berobat tanpa terhambat faktor biaya. Kalau sudah jadi peserta, jangan lupa rutin untuk membayar iuran. Jadi status kepesertaan JKN bisa selalu aktif dan kalau sakit bisa langsung digunakan untuk pengobatan tanpa harus mengeluarkan biaya lagi,” ujar Wehelmina. (Ben/sw/ok)
Iklan Bersponsor Google