Iklan Google AdSense

Cerita Herlina Puas Berobat Dengan Program JKN

“Program JKN ini lebih unggul karena tidak ada batasan biaya pelayanannya, sehingga ketika sakit dan harus dirawat inap bahkan dalam waktu yang lama kita tidak perlu membayar biaya apapun,” kata Herlina.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Herlina (41) jelas sudah menjadi bagian dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dengan kepesertaan yang sudah pasti selalu aktif, ia tidak perlu takut akan biaya ketika harus menjalani pengobatan.

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

Herlina pun membagikan kisahnya memanfaatkan Program JKN untuk berobat beberapa waktu lalu.

“Kurang lebih empat hari yang lalu karena merasa badan kurang enak, saya pun ditemani oleh suami berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar yang untungnya Puskesmas ini cukup dekat dengan tempat tinggal kami. Setelah pemeriksaan, dokter pun berpendapat bahwa keadaan saya sebenarnya sudah cukup mengkhawatirkan. Namun sesuai dengan prosedur, ia pun memberi beberapa resep obat-obatan yang secara gratis saya terima di Puskesmas,” tutur Herlina, Rabu (08/01).

Obat-obatan pun diterima oleh Herlina dengan lengkap. Meski sudah mengkonsumsi obat beberapa hari, namun Herlina merasa kondisinya tidak membaik. Bahkan suhu tubuhnya yang justru semakin tinggi ia bisa langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.

“Tidak cuma demam, tapi ditambah dengan mual dan muntah. Akhirnya suami saya langsung mengantar saya ke IGD rumah sakit. Untungnya saya ditangani dengan cepat. Suami saya juga tidak mengalami masalah administrasi apapun saat di loket pendaftaran. Berdasarkan penjelasan dari dokter kasus saya memang sudah sesuai dengan prosedur rumah sakit sehingga biaya pelayanan kesehatan jelas dijamin penuh,” jelas Herlina.

Herlina mengaku dokter yang merawatnya adalah dokter yang sangat komunikatif, bertanya dengan jelas mengenai keadaannya. Bahkan seluruh obat-obatan yang harus ia konsumsi dijelaskan dengan sangat baik. Sebagai peserta dengan hak kelas rawat inap satu, Herlina jelas puas dengan sarana dan prasarana yang sudah tersedia di kamar inapnya. Karena ia sendiri pernah berobat di rumah sakit yang sama di tahun 2016 dan waktu itu fasilitas yang ada masih terbilang minim namun sekarang ini sudah ada banyak peningkatan.

“Seluruh tindakan tidak hanya saya terima dengan tulus, tetapi juga disertai diskusi yang melibatkan saya dan suami. Jujur saya cukup merasakan nyaman dengan pelayanannya. Saya merasa iuran yang dipotong setiap bulannya melalui gaji saya tidak terbuang secara sia-sia. Karena sebenarnya kalau saya tidak sakit pun iuran yang sudah saya dan suami bayar setiap bulannya bisa digunakan oleh peserta lain yang membutuhkan,” ucap Herlina.

Herlina juga menjelaskan bahwa sejauh ini di lingkungannya selalu menggunakan BPJS Kesehatan ketika sakit. Bahkan bagi mereka yang pekerja mandiri pun juga turut membayar dengan rutin karena mereka paham betul seberapa pentingnya jaminan kesehatan bagi mereka dan keluarga.

Dengan melihat keadaan ini ia berpendapat bahwa BPJS Kesehatan sudah melaksanakan program ini dengan sangat baik.

“Program JKN ini lebih unggul karena tidak ada batasan biaya pelayanannya, sehingga ketika sakit dan harus dirawat inap bahkan dalam waktu yang lama kita tidak perlu membayar biaya apapun. Sementara, iuran yang harus kita sebagai peserta bayar setiap bulan ke BPJS Kesehatan pun tidak begitu besar. Tanpa disadari, melalui BPJS Kesehatan setiap rumah tangga turut bisa menjaga stabilitas keuangan dan kebutuhan yang lain tetap bisa terpenuhi sembari menerima pelayanan kesehatan. Saya sangat berterima kasih atas semua yang turut terlibat membantu menyukseskan program ini,” ujar Herlina. (ak/fr/Ben)

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *