WVI Gelar Lokakarya Pembuatan Permainan Edukatif Bagi Guru SLB Kota Kupang

KETERANGN FOTO/MEDIASI NTT.COM/HO WVI- Para peserta dengan para fasilitator, Manager Program WVI Zona NTT, dan Kabid PKLK Dinas Pendidikan Provinsi NTT pada kegiatan “Lokakarya Pembuatan Alat Permainan Edukatif Inklusif Disabilitas.
KETERANGN FOTO/MEDIASI NTT.COM/HO WVI- Para peserta dengan para fasilitator, Manager Program WVI Zona NTT, dan Kabid PKLK Dinas Pendidikan Provinsi NTT pada kegiatan “Lokakarya Pembuatan Alat Permainan Edukatif Inklusif Disabilitas.

“Kami berterima kasih kepada WVI dan teman-teman dosen yang sudah menginisiasi kegiatan peningkatan kapasitas guru-guru kita di SLB. Terlebih, tema yang diangkat adalah tentang pembuatan media pembelajaran karena anak-anak kita sangat memerlukan hal ini.,” kata Yanuarius Laka.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Wahana Visi Indonesia (WVI) menggelar lokakarya pembuatan permainan edukatif (APE) yang diikuti 15 orang guru dari lima lembaga pendidikan sekolah luar biasa (SLB) di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan yang dilakukan melalui program BOKS (Build Our Kids’ Success) yang diimplementasikan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) dalam “Lokakarya Pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) Inklusif Disabilitas” diikuti juga SLBN Autis yang didirikan oleh Pemprov NTT pada 2023 lalu.

Para guru yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari guru kelas, guru olah raga (PJOK), dan kepala sekolah dari 5 SLB yang ada di Kota Kupang, termasuk SLBN Autis yangdidirikan oleh Pemprov NTT.

Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru SLB agar dapat menciptakan sendiri ragam media pembelajaran yang sesuai dengan peserta didiknya serta memenuhi prinsip-prinsip dasar alat permainan edukatif.

Perkembangan motorik kasar siswa menjadi salah satu unsur yang disasar agar kebugaran siswa difabel juga dapat terstimulasi melalui beragam APE ini.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan kolaborasi bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi NTT dan tim dosen dari Prodi Penjaskesrek FKIP Universitas Nusa Cendana Dengan dukungan dari Sun Life sebgai upaya WVI untuk terus berkomitmen memberdayakan
kapasitas guru-guru dalam menyelenggarakan pendidikan kesehatan yang berkualitas dan inklusif.

Manager Program WVI zona NTT Portunatas Tamba mengungkapkan, “Program BOKS” yang akan selesai pada Maret tahun ini telah diadaptasi untuk siswa difabel sejak 2024 dengan bekerjasama dengan berbagai mitra terkait untuk mendukung terpenuhinya hak setiap anak di
NTT, tak terkecuali anak difabel, untuk sehat fisik dan sehat bergizi lewat program BOKS yang terintegrasi dengan Gerakan Sekolah Sehat, terutama sehat fisik dan sehat bergizi.

Portun juga menyampaikan bahwa program BOKS fokus pada penguatan kapasitas mitra dan pengimbasan praktik baik selama beberapa bulan belakangan.

Pemerintah NTT melalui Dinas Pendidikan Provinsi NTT mengapresiasi terhadap program BOKS dan para dosen Prodi Penjaskesrek yaitu Ibu Flora Babang (Undana), Bapak Jurdan Siahaan (Undana), dan Bapak Lukas Boleng (UKAW) yang sejak tahun lalu berkolaborasi mendampingi guru-guru SLB di Kota Kupang.

Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Kabid PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi NTT Yanuarius Laka mengatakan , “Aspek kebugaran siswa-siswi di SLB terperhatikan dengan cukup baik.

“Kami berterima kasih kepada WVI dan teman-teman dosen yang sudah menginisiasi kegiatan peningkatan kapasitas guru-guru kita di SLB. Terlebih, tema yang diangkat adalah tentang pembuatan media pembelajaran karena anak-anak kita sangat memerlukan hal ini.,” kata Yanuarius Laka.

Yanuarius Laka menambahkan bahwa output yang diharapkan adalah guru-guru mampu menggunakan kreativitiasnya untuk merancang sendiri APE yang cocok dengan kebutuhan anak-anak didiknya di SLB, sehingga mereka senang ke sekolah dan lebih sehat.

Ia juga berharap APE yang dibuat dapat bermanfaat tidak hanya untuk SLB-SLB di Kota Kupang tapi juga dapat direplikasi oleh SLB lainnya di NTT. (Ben)

Tinggalkan Pesan