Bakamla Selamatkan Kapal Pengangkut Ternak Di Perairan Flores NTT

“Kapal diketahui dalam perjalanan dari Flores, Nusa Tenggara Timur, menuju Jeneponto, Sulawesi Selatan,” kata Mayor Bakamla Agung Jaya Pratama.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Kapal patroli Badan Keamanan Laut (Bakamla) KN Ular Laut-405 berhasil menyelamatkan kapal nelayan berbendera Indonesia yang mengangkut ternak sedang mengalami situasi darurat terombang-ambing di Laut Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur Rabu.

Kapal nelayan itu, menurut pejabat humas Bakamla RI Kapten Bakamla Yuhanes Antara saat dihubungi  Rabu, mengatakan kapal yang ditumpangi lima awak itu terombang-ambing karena kehabisan bahan bakar di perairan Flores.

Yuhanes melanjutkan dalam waktu 1,5 jam setelah laporan pertama kali diterima oleh KN Ular Laut-405, kapal nelayan itu berhasil diselamatkan oleh Bakamla.

Komandan KN Ular Laut-405 Mayor Bakamla Agung Jaya Pratama dalam siaran resmi Bakamla RI menjelaskan kapalnya menerima informasi mengenai kapal nelayan itu melalui kontak radio pada pukul 14.30 WIB. Komandan KN Ular Laut kemudian memerintahkan tim penyelamat yang dipimpin oleh Kepala Kamar Mesin (KKM) Letda Bakamla Anugerah Pasca Suhud untuk ke titik koordinat tempat nelayan itu terombang-ambing.

Tim penyelamat kemudian tiba di lokasi pada pukul 16.00 WIB dan langsung membantu nelayan mengisi ulang bahan bakar kapalnya, sekaligus memeriksa keadaan kapal. Di tengah-tengah Laut Flores, kapal yang dinakhodai oleh Zulkifli Lara itu mengangkut empat awak, termasuk nakhoda, dan hewan-hewan ternak yaitu 5 ekor kuda, 2 ekor kerbau, dan 1 ekor sapi.

“Kapal diketahui dalam perjalanan dari Flores, Nusa Tenggara Timur, menuju Jeneponto, Sulawesi Selatan,” kata Komandan KN Ular Laut.

Di lokasi penyelamatan, tim penyelamat Bakamla kemudian mengetahui kapal nelayan itu kehabisan logistik makanan dan air tawar untuk minum dalam pelayarannya menuju Jeneponto. KN Ular Laut pun langsung memberikan bantuan logistik sehingga kapal dapat lanjut berlayar dengan aman.

Tim penyelamat dari KN Ular Laut, sebelum meninggalkan lokasi, juga memastikan seluruh awak kapal nelayan itu dalam kondisi sehat.

“Kami selalu siap siaga menjalankan tugas menjaga keselamatan di perairan Indonesia. Dalam situasi seperti itu, prioritas utama kami memastikan keselamatan manusia dan kelancaran perjalanan mereka,” kata Mayor Bakamla Agung Jaya Pratama.

Dia kemudian mengimbau kepada para pelaut, termasuk para nelayan, untuk selalu menginformasikan keadaan darurat yang mereka hadapi melalui kanal aduan Bakamla via nomor telepon 181.

“Dengan pelaporan yang cepat, tindakan penyelamatan dapat dilakukan dengan lebih efektif demi keselamatan semua pihak,” kata Komandan KN Ular Laut. (*/Ben)

Tinggalkan Pesan