Iklan Google AdSense

Berkat JKN, Yohana Tidak Bingung Memikirkan Biaya Berobat Ayahnya

Yohana (43) salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Yohana (43) salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Sudah siapkan banyak berkas, tapi betapa kagetnya saya ternyata saat sampai di rumah sakit, yang dibutuhkan hanyalah KTP ayah saya saja. Itu pun hanya untuk dilihat Nomor Induk Kependudukan (NIK), tidak perlu di-fotocopy. Tentu saya senang karena sekarang semakin mudah untuk mengakses layanan kesehatan sebagai peserta BPJS Kesehatan,” jelas Yohana.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – BPJS Kesehatan memberi banyak dampak positif pada masyarakat, salah satunya adalah menurunkan angka kemiskinan. Dengan hadirnya BPJS Kesehatan, masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan yang memadai tanpa terkendala biaya lagi. Hal ini dirasakan oleh Yohana (43) salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Bacaan Lainnya

Iklan Google AdSense

“Ayah saya mulanya cuma sesak napas, jadi saya antar berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) kami yang terdaftar di Soe. Setelah dua kali berobat, tidak ada kemajuan yang terlihat dari kondisi ayah saya. Akhirnya beliau dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Kupang, jadi kami bisa ditangani lebih lanjut oleh dokter spesialis di sana. Walaupun saya sendiri yang harus merawat segalanya, itu tidak menjadi masalah asal ayah saya sembuh,” tutur Yohana, Sabtu (28/11).

Yohana mengatakan bahwa saat mempersiapkan administrasi terkait identitas yang diperlukan nantinya di rumah sakit, ia membawa beberapa identitas seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga. Ia pun juga sempat menyertakan fotocopy berkas-berkas identitas tersebut untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan mengingat ia tidak memiliki kendaraan pribadi.

“Sudah siapkan banyak berkas, tapi betapa kagetnya saya ternyata saat sampai di rumah sakit, yang dibutuhkan hanyalah KTP ayah saya saja. Itu pun hanya untuk dilihat Nomor Induk Kependudukan (NIK), tidak perlu di-fotocopy. Tentu saya senang karena sekarang semakin mudah untuk mengakses layanan kesehatan sebagai peserta BPJS Kesehatan,” jelas Yohana.

Yohana juga mengatakan bahwa selama ayahnya dirawat inap tiga hari di rumah sakit, segalanya berjalan dengan baik. Semua pelayanan yang ayahnya terima tidak ada kendala. Menurutnya, sarana dan prasarana rumah sakit pun sudah baik. Yohana juga mengungkapkan bahwa sebenarnya keluargnya jarang sakit. Namun sekalinya ada anggota keluarga harus berobat, ternyata membutuhkan pelayanan yang serius.
Oleh karena itulah, Yohana merasa sangat bersyukur ia sekeluarga sudah menjadi peserta JKN aktif, sehingga begitu ada keluarga yang sakit, bisa berobat dengan menggunakan haknya sebagai peserta JKN tanpa kendala.

“Dengan kondisi ekonomi yang terbatas, saya dan ayah saya benar-benar merasa diperhatikan sebagai peserta JKN. Tidak bisa dibayangkan jika harus menjadi peserta umum, pasti biaya rumah sakit untuk satu hari saja sudah besar. Belum lagi jika ada pemeriksaan laboratorium dan juga obat-obatan. Kalau bukan karena JKN, saya pasti tidak bisa membayar dan mungkin akan memilih untuk tetap merawat ayah di rumah saja,” ungkap Yohana.

Dengan segala manfaat yang telah diterima ayahnya, Yohana pun berharap agar baik pemerintah maupun BPJS Kesehatan terus mempertahankan kehadiran Program JKN. Menurutnya, ia sudah sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan.

“Saya merasa sangat bersyukur sudah menjadi peserta JKN. Rasanya tenang sudah berjaga-jaga dari awal, karena tidak ada yang tahu kapan kita sakit. Mudah-mudahan layanan JKN yang baik ini bisa terus dipertahankan. Saya ucapkan terima kasih juga untuk fasilitas kesehatan yang sudah berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia yang sudah jadi peserta JKN. Program JKN ini luar biasa bermanfaat bagi masyarakat. Ketika yang sehat menolong yang sakit, semuanya akan bergotong royong membantu sesama lewat Program JKN,” katanya. (ak/fr)

Iklan Bersponsor Google

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *