Alergi Kulit Teratasi, Layanan JKN Buat Nia Kembali Berseri

Yunia Maulani (24), seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
Yunia Maulani (24), seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),

“Seluruh keluarga saya sudah didaftarkan dan dibayari iurannya oleh pemerintah, sehingga kami tidak terbebani lagi harus setiap bulan membayar iuran. Bagi kami yang perekonomiannya pas-pasan, tentu ini sangat bermakna. Saya sangat berharap agar Program JKN bisa terus dipertahankan oleh pemerintah sampai kapan pun ke depannya,” Kata Nia.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Seseorang bisa mengalami alergi karena berbagai hal. Bisa akibat terpapar suhu ekstrem, penggunaan deterjen atau sabun tertentu, logam atau perhiasan yang terbuat dari nikel, bahan kimia tertentu, bulu hewan, gigitan serangga, produk perawatan kulit, dan lain sebagainya. Yunia Maulani (24), seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pernah mengalami alergi karena menggunakan kosmetik.

Bacaan Lainnya

Sering di sapa Nia, di masa mudanya sambil mencari pekerjaan yang mapan, ia pun menyibukkan diri dengan membuka usaha kecil-kecilan. Berjualan pernak-pernik di Car Free Day menjadi pilihannya. Karena merasa sering berinteraksi dengan banyak orang, ia berinisiatif untuk membeli dan mencoba menggunakan make up, dengan tujuan agar ia bisa lebih terlihat menarik dan meningkatkan rasa percaya dirinya.

“Sejak awal saya bukanlah pengguna kosmetik, namun karena merasa ingin lebih menikmati rasanya menjadi perempuan yang feminim, saya coba gunakan make up. Karena sempat terlintas juga di otak saya bahwa penampilan dari penjual juga bisa menjadi daya tarik bagi pembeli. Apalagi pembeli saya kebanyakan adalah remaja,” jelas Nia, Senin (28/10).

Namun pada hari kedua setelah pemakaian make up kulitnya pun bereaksi gatal dengan artian bahwa ia tidak cocok untuk menggunakan kosmetik.

Awalnya ia abaikan namun justru berdampak lebih parah. Karena dirasa cukup mengganggu ia pun langsung berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Ternyata, menurut dokter di FKTP, kondisi alergi kulitnya cukup serius. Nia harus mendapat penanganan lebih lanjut di rumah sakit sehingga ia pun dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Kontrol kali ini sudah menjadi kontrol kedua saya selama berobat. Walaupun baru menjalani kontrol kedua, saya sudah sangat bersyukur dengan keadaan kulit wajah yang sudah mulai membaik. Pada awal pengobatan, saya merasa wajah saya rasa cukup berbintik dan kasar. Waktu itu bahkan saya sampai menggunakan masker untuk menutupi muka saya. Sekarang wajah saya sudah kembali seperti semula karena penanganan yang baik oleh dokter,” ucap Nia.

Nia juga mengaku bahwa ini pengalaman pertama ia berobat menggunakan JKN. Meski ia harus ke FKTP terlebih dahulu sebelum akhirnya dirujuk ke FKRTL, namun baginya itu bukanlah suatu hambatan. Menurut Nia, selagi seluruh biaya pengobatannya dijamin, baik untuk pemeriksaan maupun obat-obatan, ia tidak keberatan. Nia pun menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran BPJS Kesehatan yang mengelola Program JKN.

“Seluruh keluarga saya sudah didaftarkan dan dibayari iurannya oleh pemerintah, sehingga kami tidak terbebani lagi harus setiap bulan membayar iuran. Bagi kami yang perekonomiannya pas-pasan, tentu ini sangat bermakna. Saya sangat berharap agar Program JKN bisa terus dipertahankan oleh pemerintah sampai kapan pun ke depannya. Pastinya jika tidak memiliki BPJS Kesehatan akan membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Maka kita sudah harus mempersiapkan senjata ketika ingin melawan penyakit tersebut,” tutur Nia. (ta/fr)

Tinggalkan Pesan