“Kami menjadi bangga karena budaya membaca sudah mulai tumbuh dengan baik dikalangan para siswa. Kami akan terus mempertahankan kebiasaan ini sehingga kemampuan siswa dalam membaca menjadi lebih baik,” kata Maria E Rajius S,Ag.
KUPANG MEDIASI NTT.COM – Kegiatan membaca saat ini telah menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan para siswa/siswi SD Bertingkat Oebobo 2 setiap hari sebelum jam pelajaran berlangsung untuk membangkitkan budaya membaca para siswa yang dilakukan sejak dini.
Wajib baca mulai diterapkan sejak setahun terakhir di lembaga pendidikan dasar SD Bertingkat Oebobo 2, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai upaya meningkatkan literasi siswa.
Setiap hari para siswa diwajibkan membaca beragam buku pelajaran selama 10 menit sebelum pelajaran dimulai untuk membiasakan dan mendidik para siswa bahwa membaca sangatlah penting dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
Budaya membaca selama 10 menit setiap hari sehingga terwujud upaya peningkatan minat membaca di kalangan siswa/siswi SD Bertingkat Oebobo 2 Kota Kupang.
Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SD Bertingkat Oebobo 2, Maria E Rajius S,Ag ketika ditemui di Kupang, Kamis, mengatakan penerapan wajib membaca 10 menit sudah dilakukan selama hampir satu tahun sebagai upaya untuk memasyarakatkan gemar membaca agar para siswa memiliki pengetahuan, kecerdasan yang lebih memadai.
Setelah apel pagi semua siswa/siswa masuk kelas masing-masing dan langsung membaca buku selama 10 menit dalam suasana yang hening setelah lonceng wajib membaca dibunyikan oleh Kepala Sekolah.
“Setelah semua siswa masuk kelas kami membunyikan lonceng sebagai tanda para siswa/siswai mulai membaca buku selama sepuluh menit sejak lonceng dibunyikan, buku yang mereka bawa wajib dibaca baik buku cerita anak, mata pelajar dll. Selama waktu membaca buku suasana di kelas hening karena semua siswa konsentrasi membaca buku. Para guru hanya mengawasi,” kata Maria E Rajius S,Ag.
Menurut Maria E Rajius S,Ag konsep membaca selama 10 yang diterapkanya itu diadopsi dari lembaga pendidikan Katolik di Penfui yang juga menerapkan wajib baca 10 menit bagi siswa sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dan berdampak pada tingginya minat baca siswa.
Dikatakannya setelah satu tahun berjalan para siswa SD Bertingkat Oebobo 2 memiliki minat membaca yang tinggi serta pengetahuan yang dimilikinya bertambah baik.
“Para guru selalu tanya para siswa setelah membca buku dan para siswa bisa jelaskan apa saja yang mereka baca sebelumnya,” kata Maria E Rajius S,A.
Selain itu menurut dia kunjungan ke perpustakaan sekolah juga sudah mulai meningkatkan karena para siswa banyak yang memanfaatkan waktu luang untuk datang ke perpustakaan membaca beragam buku yang ada.
“Kami menjadi bangga karena budaya membaca sudah mulai tumbuh dengan baik dikalangan para siswa. Kami akan terus mempertahankan kebiasaan ini sehingga kemampuan siswa dalam membaca menjadi lebih baik,” kata Maria E Rajius S,Ag.
Dia mengaku sangat bangga dengan para orang tua siswa yang sangat mendukung terhadap program wajib membaca 10 menit dengan mengantar anak ke sekolah tepat waktu. (ben)