Pencarian Bibit Uggul Atlet Di Kota Kupang Dimulai Dari Sekolah Dasar

Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi melakukan kunjungan kerja ke SD Inpres Maulafa untuk memberikan dukungan Pemerintah Kota Kupang terhadap kemajuan sekolah, kelancaran kegiatan belajar para siswa siswi dan mendiskusikan berbagai permasalahan di sekolah yang dikunjungi.
Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi melakukan kunjungan kerja ke SD Inpres Maulafa untuk memberikan dukungan Pemerintah Kota Kupang terhadap kemajuan sekolah, kelancaran kegiatan belajar para siswa siswi dan mendiskusikan berbagai permasalahan di sekolah yang dikunjungi.

“Para guru harus bisa melihat potensi yang dimiliki para siswa dalam bidang olahraga sebagai bentuk penjaringan siswa berprestasi dalam bidang olah raga,” kata Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi.

KUPANG MEDIASI NTT.COM – Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd mendorong para guru untuk melihat potensi-potensi pada siswa dalam bidang olah raga yang ada di semua sekolah dasar di Kota Kupang sebagai bentuk pencarian bibit unggul.

Bacaan Lainnya

“Para guru harus bisa melihat potensi yang dimiliki para siswa dalam bidang olahraga sebagai bentuk penjaringan siswa berprestasi dalam bidang olah raga,” kata Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd.

Linus Lusi menegaskan hal itu saat melakukan pemantauan secara langsung kegiatan belajar mengajar di SD Inpres Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Rabu (13/11).

Penjaringan atlet berpresasi sejak dini di sekolah guna memudahkan pemerintah Kota Kupang dalam mencetak siswa yang berprestasi baik secara akademik maupun nonakademik.

Persiapan untuk menjadi para juara tersebut perlu dilakukan sedini mungkin tidak saja dalam bidang literasi, numerasi, karakter juga dalam bidang olah raga prestasi.

Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi melakukan kunjungan kerja ke SD Inpres Maulafa untuk memberikan dukungan Pemerintah Kota Kupang terhadap kemajuan sekolah, kelancaran kegiatan belajar para siswa siswi dan mendiskusikan berbagai permasalahan di sekolah yang dikunjungi.

Pj. Wali Kota didampingi Camat Maulafa, Matheus A. B. H. Da Costa, S.Sos, Lurah Maulafa, Yanto E. Sapai , Koordinator Pengawas Sekolah, serta Kepala Sekolah SD Inpres Maulafa, Juliana Klaver, S.Pd.

Menurut Linus Lusi pentingnya olahraga prestasi untuk para siswa karena saat ini Kota Kupang dan Provinsi NTT mengalami krisis atlet, sehingga para guru dapat mendorong siswa siswinya untuk pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki.

Mantan Guru Olahraga itu menjelaskan olahraga prestasi adalah olah raga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, sistematis, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi Keolahragaan.

Selain itu, Linus juga mendorong para guru wali kelas mendukung para siswanya dengan melihat potensi-potensi pada siswa, anak-anak yang menonjol pada mata pelajaran matematika, IPA, Bahasa, IPS dan mata pelajaran lainnya sesuai dengan kemampuannya.

Ia juga berharap para guru khususnya di SD Inpres Maulafa diharapkan dapat mengembangkan kualitas pembelajaran.

Dia juga mengingatkan para siswa untuk menggunakan telepon genggam (HP) secara bijak, terutama dalam mendukung kegiatan belajar.

“HP bisa menjadi sarana yang mendukung pembelajaran jika digunakan dengan tepat. Namun, jika tidak justru akan mengganggu,” pesannya. Selain itu, Linus Lusi juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Kebersihan yang terjaga dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif bagi para siswa.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Wali Kota juga menegaskan pentingnya evaluasi dua arah yaitu evaluasi para guru terhadap siswanya dan evaluasi para siswa terhadap gurunya. Linus mendorong para siswa untuk aktif dalam memberikan kritik dan saran yang membangun kepada para guru.

“Anak-anak diharapkan tidak ragu untuk menyampaikan pendapat mereka. Guru juga diharapkan membuka ruang bagi siswa untuk memberikan masukan agar tercipta hubungan yang harmonis di sekolah,” kata Linus Lusi.

Pada kesempatan itu Linus Lusi memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa untuk mengevaluasi guru-guru yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

Menurutnya, hal ini sangat membantu guru untuk intropeksi dirinya dengan baik, pandangan serta masukan dari para siswa akan menjadi bahan evaluasi perbaikan untuk meningkatkan kompetensi masing-masing.

“Seluruh siswa menaruh harapan yang besar terhadap kita yang ada di sekolah, karena tidak semua orang mampu menjadi guru. Guru sama dengan dokter yang memiliki kode etik, dokter dapat menyembuhkan penyakit dan guru dapat mencerdaskan para siswa untuk menjadi seorang dokter,” ungkapnya.

Linus Lusi mengajak seluruh siswa berjanji untuk tidak membuang sampah sembarangan seumur hidup dan janji yang kedua yaitu ke sekolah jalan kaki, pulang ke sekolah jalan kaki sepanjang bersekolah disini. (ade/ben)

Tinggalkan Pesan