“Sekolah GMIT ini adalah sekolah berbasis gereja, jadi anak-anak harus mendalami agama, rajin berdoa dan membawa Alkitab,” kata Linus Lusi.
KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum formal lebih berorientasi pada ranah kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (keterampilan) sehingga terkadang mendapati siswa atau anak yang pintar dan cerdas, serta fasih teknologi.
Anak-anak yang memiliki kecerdasan terlihat dalam pembicaraan yang disampaikan akan terstruktur dan memiliki nilai.
Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah langkah dan pemikiran menuju manusia yang seutuhnya yang harus dimulai dalam lembaga pendidikan.
Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd turun langsung ke sekolah-sekolah untuk melihat proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah dasar di Kota Kupang dalam mendukung pembangunan sektor pendidikan yang berkualitas.
Ada dua lembaga pendidikan dasar yang dikunjungi Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd, Kamis (14/11) yaitu SD GMIT Airnona 1 dan SD GMIT Airnona 2.
Kunjungan yang dilakukan bertujuan mendukung kemajuan sekolah, memantau proses pembelajaran, dan mendiskusikan berbagai tantangan yang dihadapi sekolah di ibu kota Provinsi NTT ini.
Kehadiran mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT bersama Camat Kota Raja dan beberapa lurah itu untuk menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam mendukung inovasi di bidang pendidikan dalam mencetak generasi unggul.
Dalam pengarahan di apel pagi, Linus menekankan pentingnya kecerdasan spiritual bagi para siswa, yang membantu mereka memahami nilai-nilai positif, menemukan makna hidup dan menjaga ketenangan batin.
“Sekolah GMIT ini adalah sekolah berbasis gereja, jadi anak-anak harus mendalami agama, rajin berdoa dan membawa Alkitab,” kata Linus Lusi.
Linus juga menyatakan bahwa pendidikan agama menjadi landasan agar siswa GMIT tumbuh sebagai pribadi yang takut akan Tuhan, sesuai dengan visi dan misi Sinode GMIT yang harus terimplementasi dalam kurikulum sekolah.
Linus juga menekankan pentingnya pembelajaran olahraga sebagai sarana mengembangkan karakter siswa secara positif dan mendorong agar kantin sekolah lebih mengutamakan pangan lokal yang sehat, seperti pisang rebus dan ubi.
Ia mengapresiasi dukungan dari pemerintah pusat, seperti program makan siang gratis, yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung ekonomi lokal melalui pangan sehat hasil kebun sekolah.
Selama kunjungan, Linus mengajak para siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengucapkan ikrar untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Selain itu, Linus menyampaikan rencana Pemkot Kupang untuk menambah tenaga pendidik dari sekolah negeri ke sekolah GMIT guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
Dia juga membuka ruang dialog dengan para guru untuk membahas kendala yang dihadapi, khususnya terkait sinergi dengan Sinode GMIT dan kesiapan menghadapi musim hujan, termasuk kebersihan saluran air di sekolah sehingg para siswa terbebas dari paparan penyakit menular.
Selain SD GMIT, Linus menyambangi SD Advent Kupang untuk memantau kegiatan belajar-mengajar serta memotivasi siswa-siswi agar lebih giat belajar demi masa depan yang lebih baik.
Kunjungan ini diharapkan mampu mempererat hubungan antara Pemerintah Kota Kupang, Sinode GMIT, dan masyarakat dalam mendukung pendidikan yang berkualitas dan berbasis spiritualitas di Kota Kupang. (ade)