Program JKN Sangat Membantu Masyarakat Kecil Di Kabupaten Kupang

Ny. Lapernia (82) peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggug pemerintah sedang menjalani perawatan medis di Rumaah Sakit di Kota Kupang.
Ny. Lapernia (82) peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggug pemerintah sedang menjalani perawatan medis di Rumaah Sakit di Kota Kupang.

“Pelayanan dilakukan pihak rumah sakit, jauh dari apa yang saya bayangkan. Walaupun hanya rakyat kecil kami tidak pernah sekalipun dianggap remeh dan dibeda-bedakan, semua dilakukan dengan profesional oleh dokter dan perawat,” kata Melki.

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Sebagai wujud bakti kepada orangtuanya, Melki (44) dengan setia merawat ibunya Lapernia (82) berobat dengan menggunakan layanan Program JKN yang memiliki manfaat untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat kecil di Kabupaten Kupang. Melki dan sang ibu merupakan peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggug pemerintah.

Bacaan Lainnya

Walaupun sudah memiliki keluarga, Melki tetap merasa memiliki kewajiban untuk merawat ibunya yang sudah lansia dan memerlukan perhatian lebih.

“Karena sudah menikah, saya dan mama pun sudah berbeda rumah namun tidak begitu jauh dari tempat tinggal kami. Saya dan istri selalu menyempatkan waktu untuk menengok mama demi memastikan ia dalam keadaan baik-baik saja karena melihat keadaan fisik mama yang sudah tidak kuat lagi. Namun beberapa hari ini kami belum sempat ke rumah mama sehingga kami tidak tahu bahwa ada yang kurang beres dari kesehatannya,” ujar Melki, Kamis (10/10).

Ketika mendengar informasi dari tetangganya bahwa Lapernia dalam keadaan sesak napas, Melki pun tanpa berpikir panjang langsung melarikan Lapernia ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Naibonat.

Namun karena saking terburu-burunya, Melki lupa tidak membawa identitas apapun, beruntung pihak rumah sakit baik dokter maupun perawat langsung sigap saat melihat keadaan Lapernia yang sudah sangat kesulitan bernapas dengan keringat yang bercucuran.

“Mama saya langsung ditangani seketika itu juga, sementara administrasi katanya bisa diurus menyusul. Waktu itu, saya sangat mengapresiasi kesigapan para tenaga medis di rumah sakit tersebut,” ucap Melki.

Dokter pun langsung mengarahkan agar Lapernia dirujuk lagi ke rumah sakit di Kota Kupang karena setelah diperiksa Lapernia bermasalah dengan jantungnya.

Namun kendalanya adalah karena belum adanya dokter spesialis jantung di Naibonat, sehingga dengan mobil ambulans, Melki dan Lapernia pun langsung bergegas ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kupang.

“Untungnya disambut dengan pelayanan yang sangat gesit sehingga mama bisa langsung ditangani. Saat ini sudah cukup membaik namun masih tetap harus dalam pantauan dokter,” ujar Melki.

Terhitung sudah hari keempat Lapernia dirawat, Melki mengakui bahwa pelayanan di rumah sakit baik di Kabupaten Kupang maupun saat dirujuk ke Kota Kupang tidak ada kendala sama sekali.

Menurut dia semuanya berjalan lancar, dokter pun juga selalu mengecek keadaan mama secara rutin.

Setelah ini Melki yakin bahwa Lapernia harus lebih rutin untuk kontrol kesehatan dan lebih ketat dalam menjaga kesehatannya dan juga mengawasi pola makannya.

“Pelayanan dilakukan pihak rumah sakit, jauh dari apa yang saya bayangkan. Walaupun hanya rakyat kecil kami tidak pernah sekalipun dianggap remeh dan dibeda-bedakan, semua dilakukan dengan profesional oleh dokter dan perawat,” kata Melki.

Dengan kondisi ibunya yang semakin tua lebih ekstra untuk tidak lagi melakukan pekerjaan berat karena aktivitas fisik yang berat karena sangat berpengaruh langsung dengan kesehatan jantung.

“Begitu juga dengan kebiasaan mama dalam mengonsumsi kopi yang sudah harus dihentikan secara total,” ungkap Melki.

Melki menyampaikan terima kasih karena pemerintah telah menghadirkan Program JKN karena sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat tidak mampu.

Ia juga berterima kasih kepada BPJS Kesehatan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang, hingga fasilitas kesehatan yang sudah sangat membantu memberikan pelayanan kesehatan yang luar biasa. Berkat Program JKN, Melki yang berlatar belakang sebagai seorang petani bisa mengakses layanan kesehatan tanpa terkendala biaya.
“Terima kasih telah mendaftarkan kami sekeluarga menjadi peserta JKN yang status kepesertaannya selalu aktif. Mudah-mudahan Program JKN bisa berjalan berkesinambungan,” ujar Melki. (ak/fr/Ben)

Tinggalkan Pesan