Bawaslu NTT Minta Tokoh Suku Daerah Redam Politisasi Isu SARA di Pilkada

banner 468x60

Kehadiran Organisasi Daerah (ORDA) dan Diaspora menjadi sangat strategis untuk melakukan pencegahan,” pungkas Amrunur.

KUPANG MEDIASI NTT.COM – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Amrunur Muh Darwan meminta tokoh suku daerah meredam isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan dalam pilkada NTT 2024.

Bacaan Lainnya
banner 300250

Hal ini diungkapkan Amrunur dalam kegiatan Pengembangan Forum Warga Pengawasan Partisipatif Tingkat Provinsi NTT yang bertajuk Memperkuat Partisipasi Publik dan Menjaga Proses Pemilihan yang Jujur, Adil dan Integritas di Kupang, Sabtu (28/9/2024).

“Aspek ketokohan dari masing – masing suku dan daerah memiliki pengaruh yang kuat untuk mencegah dugaan pelanggaran dan praktek – praktek politisasi SARA pada komunitas daerah,” ujar Amrunur

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas ini menuturkan bahwa Politisasi SARA merupakan salah satu isu yang kerap terjadi di masa pemilu maupun pemilihan (Pilkada). Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan merupakan anugrah Tuhan dan manusia diberikan secara alamiah membawa potensi itu.

“Dalam konteks pemilihan, politisasi SARA akan berpotensi mengganggu jalan tahapan pemilihan. Pada Tahapan Kampanye saat ini trend isu SARA semakin meningkat seiring dengan kampanye yang dilakukan oleh para paslon,” imbuh Amrunur.

Penggunaan Isu SARA dalam kampanye dilarang sesuai ketentuan dalam UU 6 Tahun 2020. Politisasi SARA bukan hanya disampaikan secara verbal semata namun ramai digunakan oleh netizen di media sosial untuk menyerang lawan politik.

“Kehadiran Organisasi Daerah (ORDA) dan Diaspora menjadi sangat strategis untuk melakukan pencegahan,” pungkas Amrunur.

Pengembangan Forum Warga Pengawasan Partisipatif Tingkat Provinsi NTT ini diikuti oleh berbagai organisasi daerah seperti Ikatan Keluarga Kabupaten Ende Flores (IKKEF), Ikatan Keluarga Besar Nagekeo (IKEBANA), Ikatan Keluarga Ngada (IKADA), Kerukunan Keluarga Besar Maumere (KKBM), Kerukunan Marga Lamaholot (KEMALA), Ikatan Warga Asal Maluku (Iwasma), Ikatan Keluarga Kepulauan Alor, Ikatan Keluarga Pulau Sumba, Ata Lembata Kupang, Ikatan Keluarga Pulau Timor dan Ikatan Keluarga Pulau Sabu.

Hadir juga dalam kegiatan itu anggota Bawaslu NTT Magdalena Yuanita Wake dan Melpi Minalria Marpaung serta Kepala Sekretariat Ignasius Jani. (Ben)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *