“Dengan menggunakan Program JKN, saya tidak perlu khawatir dengan biaya pelayanan karena semua sudah ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Sekarang saya bisa fokus untuk penyembuhan penyakit tanpa harus cemas mengira-ngira berapa biaya yang harus saya siapkan sebelum berobat. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah sangat baik dalam menyelenggarakan Program JKN ini,” kata Dian.
KUPANG MEDIASI NTT.COM – Semua orang paham jika sehat itu sangat mahal, sehingga wajib setiap orang memiliki jaminan kesehatan sebagai kebutuhan dasar. Dengan memiliki jaminan kesehatan, maka seseorang akan lebih tenang jika tiba-tiba sakit. Karena itu, pemerintah menghadirkan BPJS Kesehatan untuk menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai solusi untuk menjamin peserta dalam mengakses pelayanan kesehatan. Ketika sudah terdaftar aktif sebagai peserta JKN, maka masyarakat akan tenang jika nanti harus mendapatkan pelayanan kesehatan.
Hal tersebutlah yang dirasakan oleh Dian Marsela Isliko (26) yang merupakan salah satu peserta JKN dari segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Awalnya ia terdaftar sebagai peserta JKN yang ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja. Namun kini setelah berhenti bekerja, ia beralih menjadi peserta JKN segmen PBPU atau sering dikenal sebagai peserta JKN mandiri di kelas satu.
“Saat ini saya sedang menjalani pengobatan nyeri pada rahang gigi. Awalnya saya kira nyeri biasa, namun karena rasa nyerinya bertambah menyakitkan sampai membuat saya sudah tidak tahan, akhirnya saya pergi ke Puskesmas tempat saya terdaftar. Setelah diperiksa, dokter memberikan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut di salah satu rumah sakit di Kota Kupang. Selanjutnya setibanya di rumah sakit saya kembali dilakukan pemeriksaan oleh dokter, tepat dua hari yang lalu. Hari ini saya kembali ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lanjutan,” ujar Dian menjelaskan.
Ia senang dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas Puskesmas maupun rumah sakit. Mereka dengan cepat dan tanggap melayani kebutuhannya. Antreannya juga tidak lama. Dengan pelayanan yang memuaskan tersebut, Dian pun senang menggunakan kartu JKN untuk berobat. Menurut Dian, ia tidak menyangka jika pelayanan fasilitas kesehatan kepada pasien JKN akan sama baiknya dengan pasien yang membayar dengan uang pribadi atau yang menggunakan asuransi swasta.
“Meskipun saat ini saya membayar iuran sendiri, itu tidaklah masalah buat saya. Apalagi saat ini saya sedang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang bermasalah ini. Dengan pelayanan yang sudah saya terima saja sampai sekarang, itu jauh lebih besar dari biaya yang semestinya saya bayarkan setiap bulan untuk iuran JKN. Menurut saya, Program JKN sangatlah membantu meringankan biaya pengobatan masyarakat. Saya sudah merasakan sendiri kalau selain dilayani dengan baik, saya juga tidak ditagih biaya sepeser pun,” ungkap Dian.
Dian mengungkapkan bahwa ia bersyukur karena sewaktu keluar dari tempat kerjanya, ia langsung mendaftarkan diri sebagai peserta JKN mandiri. Ia pun berpikir, seandainya ia menunda proses pengalihan status kepesertaan JKN-nya waktu itu, mungkin saat ini pengobatannya akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Sudah pasti itu akan sangat memberatkannya, apalagi tidak ada kepastian berapa besar biaya yang akan dihabiskan untuk berobat. Di akhir perbincangan, Dian berharap masyarakat menyadari akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan sebelum sakit. Meskipun jarang digunakan tapi tetap rutinlah untuk membayarkan iuran setiap bulan. Dengan demikian, kartu JKN tetap aktif jika membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Dengan menggunakan Program JKN, saya tidak perlu khawatir dengan biaya pelayanan karena semua sudah ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Sekarang saya bisa fokus untuk penyembuhan penyakit tanpa harus cemas mengira-ngira berapa biaya yang harus saya siapkan sebelum berobat. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah sangat baik dalam menyelenggarakan Program JKN ini. Dengan program ini, sudah sangat banyak masyarakat yang tidak perlu khawatir lagi berobat akibat tidak mempunyai biaya,” terang Dian. (Jkn/ben)