“Setiap bulan akan dilakukan pemeriksaan gula darah puasa bagi pasien yang terdiagosis memiliki diabetes, termasuk pasien yang hipertensi juga dilakukan pemeriksaan rutin,” kata Agnes Maria Goreti Dake.
KUPANG MEDIASI NTT.COM – Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan telah dibentuk klub Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di 24 fasilitas kesehatan (faskes) dan klinik pratama di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Guna mengoptimalkan pelayanan bagi kelompok Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), BPJS Kesehatan Cabang Kupang melakukan rapat koordinasi PIC prolanis dan PIC Laboratorium dalam rangka pemeriksaan tahunan bagi prolanis Kabupaten Kupang 2024 di Kupang, Sabtu.
Kegiatan yang dibuka Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang Ario Trisaksono diikuti 30 orang peserta petugas kesehatan dari Puskesmas, klinik pratama dan laboratorium dari Kabupaten Kupang.
Pembentukan klub Prolanis bagi pasien di Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang terdiagnosis hipertensi dan diabetes mellitus serta kontrol secara rutin setiap bulan di puskesmas dan klinik pratama bertujuan meningkatkan kualitas hidup para penderita penyakit kronis.
Prolanis atau Program Pengelolaan Penyakit Kronis merupakan program dari BPJS Kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup para penderita penyakit kronis dan merupakan kegiatan terintegrasi yang membutuhkan kerja sama antara BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan, dan pasien.
“Peserta yang masuk dalam klub Prolanis mendapatkan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat. Kemudian peserta dapat berkonsultasi dengan dokter dan langsung mendapatkan obat rutin bulanan,selain itu peserta akan terjadwal pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap per 3 dan 6 bulan,” kata Kepala Bagian Penjaminan Manfaat dan Utilisasi BPJS Kesehatan cabang Kupang, Agnes Maria Goreti Dake.
Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kegiatan standar Prolanis yaitu senam, cek kesehatan, konsultasi kesehatan, dan sosialisasi kesehatan yang dirancang oleh aparat puskesmas dan klinik pratama.
Ia mengatakan apabila pasien sudah terdiagnosis memiliki hipertensi dan diabetes mellitus maka tentu menjalani pemeriksaan rutin setiap bulan, sehingga kondisi pasien tidak terlalu parah.
“Setiap bulan akan dilakukan pemeriksaan gula darah puasa bagi pasien yang terdiagosis memiliki diabetes, termasuk pasien yang hipertensi juga dilakukan pemeriksaan rutin,” kata Agnes Maria Goreti Dake.
Menurut dia pemeriksaan yang dilakukan bagi pasien dalam kelompok prolanis semuanya BPJS Kesehatan semuanya mendapat perlindungan dari BPJS Kesehatan. (Ben)