Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang Mulai Diuji Coba

Kepala LAPAN Thomas Jamaludin (kanan) menerima pernyataan penyerahan lahan dari masyarakat Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur untuk pembangunan Observatorium Nasonal di pegunungan Timau, 30 November 2018 lalu. Foto MEDIASI NTT.COM.
Kepala LAPAN Thomas Jamaludin (kanan) menerima pernyataan penyerahan lahan dari masyarakat Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur untuk pembangunan Observatorium Nasonal di pegunungan Timau, 30 November 2018 lalu. Foto MEDIASI NTT.COM.
banner 468x60

 

KUPANG, MEDIASI NTT.COM – Observatorium Nasional Timau yang ada di Gunung Timau, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulai diuji coba pada pertengahan 2024,.

Bacaan Lainnya
banner 300250

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin, mengatakan kegiatan uji coba Observatorium Nasional Timau di pegunungan Timau, Kabupaten Kupang dilakukan pada 2024.

“Kami targetkan pertengangan 2024 mulai diuji coba dan saat ini masih menyelesaikan pemasangan cermin utama dan cermin ketiga,” kata Thomas Djamaluddin.

Dikatakannya pembangunan observatorium nasional di Timau sebagai penganti Observatorium Observatorium yang ada di Lembang, Kabupaten Bandung molor karena terkendala pembangunan jalan yang semula dilakukan pada tahun 2020, namun proyek pembangunan jalan baru bisa dimulai pada tahun 2021 akibat adanya pandemi COVID-19.

Lokasi observatorium berada di daerah terpencil yang jauh dari jalan raya mengharuskan pembangunan jalanan terlebih dahulu.

Menurutnya kualitas jalan sangat dibutuhkan untuk menunjang pengangkutan teleskop menuju lokasi pembangunan observatorium terbesar di Asia Tenggara itu.

Proyek jalan menuju observatorium yang melintasi sejumlah lokasi di Amfoang itu mendapat bantuan dari Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi NTT, dan Pemerintah Kupang.

Teleskopnya baru bisa dibawa dan didatangkan pada 2022. Lalu, tahun 2023 (teleskop) bisa dipasang tetapi belum tuntas karena masih ada cermin utama dan cermin ketiga yang belum dipasang.

BRIN membangun Observatorium Nasional di Amfoang karena lokasi itu memiliki malam tercerah yang paling panjang sekitar 65 persen dalam setahun.

Observatorium Nasional Timau merupakan observatorium untuk pengamatan antariksa yang mempunyai fasilitas utama berupa teleskop optik dengan diameter 3,8 meter dan teleskop radio berbentuk parabola dengan diameter 20 meter.

Teleskop optik berdiameter 3,8 meter itu jauh lebih besar ketimbang teleskop yang saat ini dimiliki oleh Thailand berukuran 2,4 meter. Ukuran teleskop yang besar dapat mempertajam penglihatan terhadap benda-benda langit yang memiliki cahaya lebih redup.

Observatorium Nasional Timau juga memiliki dua teleskop optik berukuran kecil dengan diameter 50 sentimeter, antena dipole array berukuran 100 meter x 100 meter, dan magnetometer.

Masyarakat Amfoang Tengah Kabupaten Kupang sangat mendukung pembangunan Observatorium Timau yang ditandai dengan penyerahan lahan untuk pembangunan fasilitas observatorium di pegunungan Timau pada 30 November 2018 silam. (Ben)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *