“Harapan saya kedepannya akan ada rumah sakit yang bisa untuk melakukan cuci darah di Daerah Kefamenanu. Sehingga saya tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk membayar penginapan di Kota Kupang. Belum lagi kalau boleh balik Kefamenanu ke Kupang besar sekali biaya transportasi yang harus saya keluarkan setiap 2 kali seminggu,” terang Ester.
KUPANG, MEDIASINTT.COM – Saat seseorang harus menjani pengobatan rutin setiap minggu, maka hal pertama yang harus ia siapkan adalah biayanya. Namun akan berbeda ketika ia sudah mempunyai jaminan kesehatan, maka itu akan sangat meringankan sekali untuk biaya dikeluarkan.
Begitu juga yang dirasakan oleh Ester Varare (46), salah seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia merasa sangat bersyukur karena biaya pengobatan gagal ginjalnya dibantu oleh sesama peserta JKN yang secara sadar rutin untuk membayarkan iuran setiap bulannya.
Sejak bulan Maret 2021, Ester harus menjalani cuci darah setiap 2 kali seminggu karena penyakit gagal ginjal yang di deritanya. Saat ditemui di salah satu rumah sakit di Kota Kupang, Ester menceritakan bagaimana awal dirinya harus dua kali seminggu mendatangi tempat ini.
“Awalnya saya merasa ada yang tidak beres dengan kondisi tubuh saat itu, sehingga saya berniat untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasilnya kalau saya menderita gagal ginjal. Syok mendengarnya saat itu ketika tau saya penderita penyakit tersebut. Namun saya berusaha untuk tetap tenang dan mencari tau pengobatan apa yang harus dijalani sebagai seorang penderita gagal ginjal,” ujar Ester.
Dokter menjelaskan kepada Ester kalau ia harus menjalani cuci darah setiap 2 kali seminggu. Mulai dari bulan Maret 2021 sampai saat ini, Ester rutin melakukan cuci darah di Kota Kupang. Ester sebenarnya berasal dari Kefamenanu di Kabupaten Timor Tengah Utara, dimana ia harus menempuh perjalanan melalui darat selama 5 jam untuk sampai ke Kota Kupang.
“Untuk saat ini saya sudah sewa tempat tinggal di Kota Kupang, karena tidak mungkin harus bolah balik dari Kefamenanu ke Kota Kupang 2 kali dalam seminggu. Kalau tinggal di Kupang jadi banyak waktu untuk istirahat dan saya bisa fokus untuk pengobatan penyakit yang sedang saya alami ini,” tutur Ester.
Ester bercerita bahwa saat dirinya menjalani perawatan di rumah sakit untuk melakukan cuci darah mulai dari bulan Maret 2021 sampai dengan saat ini, dirinya tidak pernah ditagihkan biaya pengobatan.
Hal tersebut dikarenakan seluruh biaya sudah ditanggung oleh Program JKN ini.
“Kalau tidak ada program ini mungkin tidak sanggup saya untuk membayar biaya pengobatan setiap melakukan cuci darah. Karena saya tahu kalau cuci darah itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” jelas Ester.
Saat itu, Ester merasa sangat lega ketika ia mengetahui kalau penyakit yang ia derita mengobatannya dibiayai oleh BPJS Kesehatan. Tidak ada beban lagi yang harus ia pikirkan untuk pengobatannya. Ester merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN yang sudah sangat memudahkannya membiaya pengobatannya selama lebih dari 2 tahun.
“Harapan saya kedepannya akan ada rumah sakit yang bisa untuk melakukan cuci darah di Daerah Kefamenanu. Sehingga saya tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk membayar penginapan di Kota Kupang. Belum lagi kalau boleh balik Kefamenanu ke Kupang besar sekali biaya transportasi yang harus saya keluarkan setiap 2 kali seminggu,” terang Ester.
Ester mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada peserta JKN yang selalu rutin untuk membayar iuran rutin setiap bulannya. Dengan mereka rutin untuk melakukan pembayaran setiap bulan akan sangat membantu peserta seperti ia untuk membiayai pengobatannya. Semoga ia selalu aktif terdaftar sebagai peserta JKN ini, sehingga ia tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk pengobatannya ini. (gt/si/ade)