“Ketika mengetahui kalau saya didiagnosa menderita kanker payudara sangat kaget dan sedih, karena saya yang sehari-hari hanya bekerja sebagai penjahit bingung dari mana dapat uang untuk biaya pengobatannya. Sebagai penjahit itu penghasilan tidak menentu, kadang lebih dan sering juga kurang untuk kebutuhan sehari-hari,” kat Nurjanah dengan nada lirih.
KUPANG MEDIASINTT.COM – Sejak hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggaran oleh BPJS Kesehatan sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN ini semakin bertambah. Salah satunya dapat dilihat dari jumlah peserta yang terdaftar saat ini sebagai peserta JKN semakin bertambah tinggi.
Banyak masyarakat yang secara sadar datang ke kantor cabang atau melalui kanal-kanal lain yang disiapkan oleh BPJS Kesehatan untuk melakukan pendaftaran sebagai peserta JKN. Apalagi saat ini untuk terdaftar sebagai peserta JKN tidak perlu repot ke kantor cabang tetapi bisa langsung dari rumah dengan cukup menggunakan handphone yang ada di genggaman saja.
Nurjanah Tahir Liliweri (45) merupakan salah satu peserta JKN yang tinggal di Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang. Nurjanah menderita penyakit kanker payudara yang sudah sejak lama ini derita. Saat ini ia rutin melakukan pengobatan di salah satu rumah sakit di Kota Kupang menggunakan kartu JKN untuk penyembuhan penyakitnya tersebut.
Selama pengobatan kanker payudara ia tidak pernah dikenakan biaya tambahkan diluar tanggungan JKN, semuanya sudah ditanggung penuh oleh JKN selama ia melakukan pengobatan.
“Ketika mengetahui kalau saya didiagnosa menderita kanker payudara sangat kaget dan sedih, karena saya yang sehari-hari hanya bekerja sebagai penjahit bingung dari mana dapat uang untuk biaya pengobatannya. Sebagai penjahit itu penghasilan tidak menentu, kadang lebih dan sering juga kurang untuk kebutuhan sehari-hari,” cerita Nurjanah.
Awalnya, dirinya merasa takut untuk pergi berobat karena biaya pengobatannya pasti mahal. Meski memiliki kartu kepesertaan JKN, namun Nurjanah masih merasa takut untuk menggunakannya, karena ada beberapa berita negatif yang ia dengar jika menggunakan kartu JKN pemerintah.
Setelah mendapatkan infomasi yang benar tentang Program JKN, Nurjanah lalu mulai pergi untuk melakukan pengobatan penyakitnya. Sejak saat itu, dia rutin untuk melakukan pengobatan penyakit kanker payudara sampai saat ini.
Selama ini ia merasa selalu diperlakukan dengan baik setiap berobat dan pelayanan yang ia dapatkan sama saja dengan peserta lain. Ia tidak pernah diperlakukan berbeda dengan peserta lain meskipun dia peserta kelas 3 yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah.
“Kalau tidak ada Program JKN ini, saya mungkin tidak akan mampu untuk pergi berobat ke fasilitas kesehatan dan akan memilih menahan sakit di rumah, karena menurut saya jika harus bayar setiap kali pengobatan dari awal itu sampai sekarang sudah mahal sekali pasti biayanya. Namun berkat program JKN saya tidak perlu pusing untuk biaya pengobatan2, setiap kali berobat saya hanya perlu untuk mengeluarkan biaya transportasi dan makan saja untuk pergi ke fasilitas kesehatan,” tutur Nurjanah.
Nurjanah saat ini sangat bersyukur bisa terdaftar sebagai peserta JKN yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Semoga kepesertannya tetap aktif kedepannya, sehingga ia bisa dengan tenang untuk proses penyembuhan penyakitnya. Namun Nurjanah juga menyadari ada uluran tangan dari iuran peserta lain yang sehat dan tidak mengakses pelayanan kesehatan juga ikut membantu membayarkan pengobatannya selama ini.
“Semoga semakin banyak masyarakat yang mendaftar sebagai peserta JKN. Karena menurut saya menjadi peserta JKN yang rutin membayarkan iuran setiap bulan itu adalah salah satu langkah baik untuk membantu peserta yang sakit. Karena kalau kita nanti yang sakit, maka gantian peserta yang sehat yang membantu untuk biaya pelayanan kesehatan kita. Sehingga ini sesuai dengan budaya Indonesia, bergotong-royong saling membantu untuk menjamin kesehatan dalam masyarakat,” tutup Nurjanah. (gt/si/ade)