Kupang, MEDIASINTT.COM – Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur telah membentuk 37 kampung keluarga berkualitas guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan demi terwujudnya keluarga kecil yang sehat dan sejahtera.
“Sampai dengan saat ini Kabupaten Kupang telah memiliki 37 Kampung KB yang tersebar di 24 Kecamatan. Keberadaan kampung KB sangat positif dalam mendukung program keluarga berencana,” kata Asisten III Setda Kabupaten Kupang Novita Foenay dalam kegiatan workshop pengelolaan kampung keluarga berkualitas di Kabupaten Kupang, Selasa (5/10).
Ia mengatakan 37 kampung KB yang telah terbentuk di Kabupaten Kupang itu dengan klasifikasi yaitu 26 Kampung KB dasar dan 11 kampung kami berkembang.
Dia mengatakan pemerintah Kabupaten Kupang bersama tim dari BKKBN Provinsi NTT akan melakukan pencanangan Kampung KB di Desa Fatusuki Kecamatan Amfoang Selatan dan Desa Sahraen Kecamatan Amarasi Selatan.
Menurut dia semua Kampung KB yang telah dibentuk di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse Timor Leste itu mengakomodir suatu sistem yang terintegrasi dan terkonvergensi dengan penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga, dan masyarakat.
“Pembentukan kampung keluarga berkualitas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas,” kata Novita Foenay.
Selain itu Novita Fonay menambahkan kampung KB dibentuk untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.
“Melalui Kampung KB, kami terus berusaha untuk mentransformasi daerah kumuh dan terbelakang menjadi Kampung sukses yang terbebas dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan terutama terbebas dari kekerdilan,” kata Novita Foenay. (Gige)