“Kami telah menandatangani kontak dengan Dekranasda Kabupaten Manggarai untuk pembelian kain tenun ini yang didesain dengan logo Bank NTT untuk digunakan karyawan kami di Bak NTT,” kata Harry Alexandere Riwu Kaho
Kupang, MediasiNTT.Com – PT Bank Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (PT Bank NTT) membantu pemasaran produk tenun ikat dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Manggarai dengan membeli 1.700 tenun ikat songke sebagai wujud dukungan untuk memberdayakan ekonomi penenun di daerah itu.
“Kami melakukan intervensi pemasaran menyediakan off-taker bagi setiap produksi UMKM tenun ikat agar diserap pasar,” kata Direktur Utama PT Bank NTT Harry Alexandere Riwu Kaho dalam kegiatan talkshow “Strategi menggali potensi kekayaan intelektual di Provinsi NTT yang berlangsung Rabu (27/4/2022).
Kegiatan itu dihadiri Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi dan Kakanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone.
Dirut Harry Alexandere Riwu Kaho menjelaskan bantuan pemasaran itu dilakukan pada 2022 ini berupa pembelian kain tenun ikat dari Kabupaten Manggarai sekitar 1.700 lembar.
“Kami telah menandatangani kontak dengan Dekranasda Kabupaten Manggarai untuk pembelian kain tenun ini yang didesain dengan logo Bank NTT untuk digunakan karyawan kami di Bak NTT,” katanya.
Alexander menegaskan kain tenun tersebut diproduksi UMKM binaan Bank NTT yang sebelumnya telah difasilitasi untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
Meskipun UMKM sudah mengantongi HaKI namun tidak didukung dengan produktivitas yang memadai dan konsisten maka tidak bermanfaat besar secara ekonomi.
Harry Alexandere Riwu Kaho menambahkan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pemanfaatan produk lokal untuk mendukung peningkatan ekonomi para masyarakat atau pelaku UMKM.
Bank NTT, kata dia telah menerapkan pemakaian pakaian berbasis tenun ikat ikat selama empat hari dalam seminggu yaitu tiga hari memakai sarung dan satu hari dengan motif tenun.
“Fasilitas pendukung di dalam ruangan berupa interior pada Kantor Bank NTT juga banyak kami gunakan dari UMKM lokal baik di kantor pusat maupun cabang sehingga produk mereka bisa terserap pasar dengan cepat,” kata Harry Alexandere Riwu Kaho. (gige)