“Kebijakan ini untuk mengairahkan penulisan buku. Kami yakin para guru di NTT memiliki potensi yang luar biasa untuk menulis buku. Bagi para guru yang memiliki talenta untuk menulis agar menulis buku-buku dengan banyak pengayaan bagi kebutuhan siswa yang bisa disebar luaskan di seluruh nusantara,” kata Supriyatno.
Kupang, MediasiNTT.Com – Kepala Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Supriyatno mendorong para guru di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menulis buku-buku bacaan siswa yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan di daerah itu.
“Menulis buku erat kaitannya dengan buku sebagai budaya yang pada akhirnya menjadi produk budaya,” kata Supriyatno dalam kegiatan pelatihan penulisan buku nonteks anak yang diikuti para guru dari lima kabupaten di NTT, Kamis.
Pelatihan penulisan buku nonteks anak dilaksanakan lembaga INOVASI (Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia) secara daring diikuti para guru dari lima kabupaten mitra INOVASI yakni Kabupaten Sumba Barat, Sumba Timur, Nagekeo, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya.
Menurut Supriyatno dalam mengembangkan literasi tidak cukup dengan meningkatkan budaya membaca namun perlu diimbangi dengan budaya menulis.
“Terobosan yang dilakukan lembaga INOVASI dengan melakukan pelatihan menulis buku bagi para guru sangat strategis sehingga bisa mendapatkan penulis buku yang profesional di NTT,” kata Supriyatno.
Menurut dia apabila tidak ada bacaan yang ditulis maka tentu anak-anak sekolah di provinsi berbasis kepulauan ini tidak memiliki buku bacaan memadai.
“Apa yang dilakukan lembaga INOVASI sebagai upaya meningkatkan literasi bangsa,”tegasnya.
Ditambahkannya mulai 2022 penilaian buku tidak hanya diusulkan para penerbit tetapi juga dapat dilakukan penulis buku.
Supriyatno menambahkan dengan adanya kesempatan bagi penulis buku untuk mengajukan karya buku tulisanya untuk dinilai lembaga perbukuan Pusat, sehingga buku yang ditulis direkomendasikan sebagai buku yang layak digunakan satuan pendidikan.
“Kebijakan ini untuk mengairahkan penulisan buku. Kami yakin para guru di NTT memiliki potensi yang luar biasa untuk menulis buku. Bagi para guru yang memiliki talenta untuk menulis agar menulis buku-buku dengan banyak pengayaan bagi kebutuhan siswa yang bisa disebar luaskan di seluruh nusantara,”tegasnya.
Sementara itu Provincial Manager INOVASI-NTT, Hironimus Sugi menegaskan pelatihan penulisan buku dilakukan INOVASI kali ini merupakan yang pelatihan kedua setelah pada Desember 2021 lalu melakukan pelatihan penulisan buku dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
Ia mengatakan pelatihan penulisan buku cerita anak bagi para guru guna meningkatkan kualitas pendidikan dasar di NTT.
Menurut dia banyak buku cerita yang telah dihasilkan namun khusus buku untuk anak-anak kategori pra membaca masih sangat terbatas.
“Karena itu pelatihan menulis buku ini sangat penting untuk memberikan bahan bacaan bagi anak sesuai kemampuan anak-anak,” kata Hironimus Sugi. (ris)